Minggu, 28 September 2014

Peringatan Hari ABRI 2014 di Surabaya Termegah, Tambah Kekuatan Armada Tempur , Ucapan Terima Kasih Pada SBY

Atraksi - Atraksi Hebat Peringatan HUT Ke-69 TNI - 07 Oktober 2014

HUT TNI Termegah, KSAD: Lebih Seru dari Film  

HUT TNI Termegah, KSAD: Lebih Seru dari Film  
Seorang personil Komando Pasukan Katak terjun dari helikopter TNI AL dalam latihan gabungan persiapan peringatan ulang tahun TNI di Surabaya, pada 25 September 2014. TNI melakukan persiapan yang cukup lama untuk puncak peringatan yang akan berlangsung 7 Oktober 2014. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan perayaan HUT TNI kali ini adalah yang termegah yang pernah dilakukan. Apalagi, kata Gatot, dalam 10 tahun terakhir peralatan tempur TNI sudah sesuai dengan Minimum Essential Force. Gatot mengatakan ada pesan khusus yang akan disampaikan pada dunia.

"Indonesia ingin meningkatkan pertahanan untuk bersama-sama mewujudkan keamanan di kawasan Indo-Pasifik," kata Gatot pada Jumat malam, 3 Oktober 2014, di aula Kodam Brawijaya Surabaya.

Menurut Gatot, setelah berdikusi dengan perwira internasional, mereka sepakat bahwa seluruh kawasan di Indo Pasific merupakan center of gravity pembangunan ekonomi. Ekonomi, kata dia, akan berkaitan dengan pertahanan negara. "Jadi peningkatan pertahanan negara bukan untuk bersitegang dengan negara-negara tetangga," katanya.

Gatot Nurmantyo mengatakan pada perayaan hari ulang tahun ke-69. Yang digelar pada 7 Oktober ini, kata dia, TNI akan menunjukkan seluruh macam alat tempurnya. Pertunjukannya, kata dia, akan lebih seru dari yang ada di film-film. MUHAMMAD MUHYIDDIN

Dua Apache Meriahkan HUT TNI  

Dua Apache Meriahkan HUT TNI  
Helikopter Apache melintas di atas barisan prajurit TNI AD yang melakukan persiapan gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014. TEMPO/Fully Syafi
EMPO.CO, Surabaya - Dua helikopter canggih Apache turut memeriahkan perayaan HUT TNI ke-69 di Surabaya. Alutsista tersebut baru saja dibeli dari Amerika Serikat.

Dalam geladi resik hari ini, Sabtu, 4 Oktober 2014, di sekitar dermaga kawasan Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, dua helikopter tersebut melakukan fly pass bersama dengan heli jenis bell dan pesawat hercules. Apache juga bermanuver bersama dua tank amphibi marinir Angkatan Laut.

"Kami akan tampilkan dua helikopter Apache AH 64 D. Akan melintas di depan podium," kata pembawa acara geladi resik. Pemerintah Indonesia membeli delapan unit helikopter Apache, yang pengirimannya secara bertahap hingga tahun 2021.

Dalam perayaan HUT TNI, 5 Oktober 2014, tiga matra, yakni TNI AD, AL, dan AU akan memamerkan berbagai alutsista yang didapatkan selama dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di antaranya akan ditampilkan 239 pesawat, 45 kapal perang, dan 150 kendaraan tempur.

Upacara peringatan HUT TNI kali ini akan melibatkan 18.580 personel untuk pasukan upacara. Acara ini akan dihadiri Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono, serta presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla. Bekas Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao rencananya juga akan datang.
Edwin Fajerial
 HUT TNI, Perpisahan dan Ucapan Terima Kasih Pada SBY
Laporan Dwi Yuli Handayani | Minggu, 05 Oktober 2014 | 11:28 WIB

Gladi bersih HUT TNI. Foto : dok. suarasurabaya.net
suarasurabaya.net - Pelaksanaan HUT TNI ke-69 yang akan digelar pada Selasa (7/10/2014) sebagai perpisahan dan ucapan terima kasih pada Susilo Bambang Yudhoyono selama pemerintahannya.

Mayjend TNI Fuad Basya Kepala Pusat Penerangan TNI pada Radio Suara Surabaya mengatakan, HUT TNI kali ini juga merupakan kegiatan terbesar yang digelar. Semua alutsista yang dioperasionalkan akan dipamerkan sekaligus dengan penampilan-penampilan para prajurit.

"HUT TNI ini mendekati berakhirnya pemerintahan SBY. Nantinya akan digelar penampilan secara utuh TNI AU/AD/AL dan bisa dinikmati orang umum agar masyarakat percaya diri atas kemampuan TNI mengamankan Indonesia," kata dia.

Tema yang diusung dalam HUT TNI kali ini "Patriot Sejati Profesional Dicintai Masyarakat". Profesional artinya prajurit dididik untuk mengamankan, TNI tidak akan sukses kalau tidak dekat dengan masyarakat.

"Kami mau membuktikan pada masyarakat kalau kami ini ada untuk rakyat," ujar dia.

Dalam HUT TNI ke-69 ini, lanjut dia, nantinya ada defile-defile dan atraksi gabungan. Brigadir penuh akan terjun dari pulau Madura. TNI AL akan mendemokan terjuan di laut dan langsung melakukan menuver. TNI AU juga akan mendemokan bagaimana menggunakan alutsiswa yang dimiliki untuk memperlihatkan kemampuannya. Selain itu juga ada atraksi gabungan untuk mengamankan wilayah laut.

Pada Senin (6/10/2014) akan dilakukan pemasangan brevet dan baret TNI pada para Gubernur. Sebelumnya para Gubernur mengapresiasi keterlibatan TNI dalam mengamankan wilayah. Dengan itu, Panglima TNI memberikan brevet khusus karena para Gubernur ingin menjadi mitra TNI juga.

"Imbauan Panglima TNI bangga pada semua prajurit. TNI ke depan harus lebih baik lagi. Yakin kalian bisa mempertahankan ini dan terima kasih untuk masyarakat atas dukungannya selama ini," tambah dia. (dwi)
Senin, 29 September 2014 Waktu UTC: 00:41

Indonesia Tambah Kekuatan Armada Tempur

Pemerintah akan terus menambah kekuatan armada tempur melalui pengadaan sejumlah alat utama sistem senjata dari beberapa negara sahabat.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan beberapa pejabat TNI dalam jumpa pers di Jakarta. (Foto: VOA/Andylala Waluyo)
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan beberapa pejabat TNI dalam jumpa pers di Jakarta. (Foto: VOA/Andylala Waluyo)
Kementerian Pertahanan memastikan dalam waktu dekat ini akan ada penambahan hibah 24 pesawat tempur F16 dari pemerintah Amerika Serikat, hibah 10 pesawat C130 dari Pemerintah Australia, pembelian 11 helikopter anti kapal selam,  dan pengadaan tiga unit kapal selam dari pemerintah Korea Selatan.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta Rabu (15/8) memastikan, ini semua akan menambah kekuatan tempur Indonesia.
“Saya mendapat laporan dari kunjungan-kunjungan yang ada, mereka positif akan menambahkan lagi kemungkinan F16 kita. Kalau itu terjadi, skuadron kita akan kuat sekali,” ujar Purnomo pada wartawan.
Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Muda J.F.P Sitompul menjelaskan, pengadaan beberapa pesawat tempur ini juga akan diiringi dengan perekrutan calon-calon penerbang khusus pesawat tempur.
“Tiap tahun tentu saja kita sudah merekrut penerbang dari sekolah penerbang kita 30 orang. Kemudian belum ditambah lagi dari pendidikan yang dilakukan di Mabes TNI, enam sampai 10 orang khusus pesawat tempur,” ujar Sitompul.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Marsetio memastikan, dalam waktu dekat akan ada pembelian tiga kapal selam dari Korea Selatan dan 11 helikopter anti kapal selam, namun belum diketahui apakah helikopter yang dibeli tersebut berasal dari Amerika atau Eropa.
“Di dalam perencanaan kita sampai 2014, kita akan beli tiga kapal selam untuk menambah  dua kapal selam yang kita punya. Dan ini sudah kontrak dengan Korea, dengan skema dua kapal selam dibuat di Korea Selatan dan satu kapal selam dibuat di PT PAL. Sampai 2014 kita akan membeli 11 helikopter anti kapal selam. Ini untuk menjawab tantangan perlunya kendaraan tersebut,” ujar Marsetio.
Purnomo berharap dengan adanya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), Indonesia dapat menjadi macan Asia.
“Artinya program pembangunan kekuatan yang impiannya itu 30 persen dicapai pada 2014, itu bisa lebih cepat lagi nanti. Jadi kekuatan Indonesia akan luar biasa. Saya ingat waktu di cilangkap Presiden ditanya, apa mungkin Indonesia akan kembali menjadi macan Asia? Saya pastikan bisa, apalagi dengan mempercepat ini semua,” tutur Purnomo.
Pengamat militer Wawan Purwanto kepada VoA memastikan Indonesia mampu menjadi macan Asia.
“Dengan kekuatan alutsista yang tangguh maka kita bisa melindungi kepentingan-kepentingan ekonomi kita. Kalau menjadi macan asia kita mengarah ke situ sangat bisa. Karena pertumbuhan ekonomi kita boleh dibilang melejit di antara negara-negara lain yang minus, kita kan plus ya bersama dengan Tiongkok dan India. Apalagi sekarang cadangan devisa kita US$160 miliar, dan kita menyumbang ke IMF. Ini menunjukkan ada kekuatan yang dahsyat nantinya,” ujar Wawan.

TNI AL : Menuju Tiga Kekuatan Armada Tempur Modern

Oleh: 
Armada Kapal Perang Indonesia (KRI) Dalam Latihan Pengamanan Laut Nusantara.
koranabri.com, Surabaya -Indonesia sebagai negara  kepulauan terbesar di dunia, sudah selayaknya dan harus memiliki kekuatan armada Angkatan Laut (AL) yang kuat. Dengan semboyan jalesveva jayamahe bisa diterjemahkan sebagai postur kekuatan TNI AL yang kuat, besar dan profesional.

Embrionya mulai menampakkan tunas dan semakin membentuk patron itu, TNI AL sedang dan akan menuju tahapan strategis, menuju kekuatan tiga armada tempur.

Saat ini TNI AL memiliki kekuatan dua armada tempur yaitu armada barat dan timur dengan alutsista utama 154 KRI dan 209 KAL, 2 divisi Marinir dan sebaran pangkalan yang merata.

Armada Barat

Pangkalann utama di Tanjung Pinang dan Belawan, pangkalan pendukung Dumai, Batam, Natuna, Lhok Seumawe, Sabang, Padang, Mempawah.  Jumlah KRI berkisar 80-85 KRI dari berbagai jenis (Fregat, Korvet, KCR, LPD, LST).  Wilayah pengawasan Armada barat adalah Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Natuna, Selat Karimata dan Pantai Barat Sumatera diperkuat dengan 3 Brigade Marinir.

Armada Tengah

Pangkalan utama di Surabaya dan Jakarta, pangkalan pendukung Makassar, Balikpapan, Tarakan, Bitung, Cilacap, Teluk Lampung dan Benoa.

Armada Tengah diperkuat dengan 85-90 KRI dari berbagai jenis termasuk satuan kapal selam, kapal rumah sakit.  Wilayah pengawasannya adalah Selat Sunda, Laut Jawa, Pantai Selatan Jawa, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Makassar dan Laut Sulawesi.  Armada Tengah diperkuat dengan 4 Brigade Marinir.

Armada Timur

Pangkalan utama  di Ambon dan Kupang, pangkalan pendukung di Merauke, Jayapura, Sorong dan Ternate.  Sebaran KRI berkisar antara 82-85 KRI dari berbagai jenis (Fregat, Korvet, Kapal Selam).  Wilayah pengawasan adalah Laut Timor, Laut Arafuru, Laut Banda, Laut Maluku, Pantai Utara Papua. 

Mengingat kontur laut di wiayah ini adalah laut dalam maka KRI yang beroperasi adalah dari jenis Fregat dan Korvet.  Armada Timur diperkuat dengan 3 Brigade Marinir.

Jumlah seluruh KRI yang dimiliki 3 armada tempur itu berkisar 250 KRI. Ini adalah jumlah minimal yang akan mengisi ketiga armada tersebut, sementara dalam Buku Putih Kemhan jumlah kekuatan KRI yang harus dipunyai oleh TNI AL adalah 274 KRI. Dari jumlah KRI sebanyak itu, persentase jenis FPB (Fast Patrol Boat) adalah yang terbesar, yaitu minimal ada 100 FPB yang mengisi arsenal TNI AL, semuanya dilengkapi peluru kendali dari jenis C-802.

Untuk pemenuhan KRI kelas FPB, secara teknis tidak mengalami hambatan karena TNI AL punya 4 Fasharkan yang sudah berpengalaman memproduksi FPB. Artinya alutsista ini dapat dipenuhi dengan memaksimalkan seluruh potensi  galangan kapal dalam negeri.

Secara maksimal PT PAL dan Fasharkan dapat memproduksi 12-15 FPB 57/FPB 60 per tahun. Ini merupakan kebanggaan tersendiri karena sejatinya kita sudah mampu membuat kapal perang sampai setingkat LPD, bahkan saat ini sudah memproses pembuatan kapal perang jenis light fregat bekerjasama dengan Schelde Belanda.

Untuk menuju kekuatan tiga armada itu TN AL sudah melebarkan sayapnya dengan membentuk pangkalan-pangkalan baru yaitu Teluk Bayur, Kupang, Merauke, Tarakan. Sesuai skenario sebaran KRI maka setiap pangkalan pendukung ditempatkan secara permanen satuan KRI minimal ada 3 korvet/Fregat dan 5 FPB untuk mengawasi perairan di sekitarnya.

Di pangkalan pendukung itu akan ditempatkan 1 batalyon pasukan marinir pertahanan pangkalan. Sementara di pangkalan utama ada barisan Korvet, Fregat, FPB, LPD, Kapal Selam dan lain-lain yang dikawal satuan Marinir setingkat brigade lengkap dengan persenjataannya (Tank Amphibi, Panser Amphibi, Rudal, Howitzer).

Starting point dari semua rencana strategis ini dimulai pada tahun 2011. Persiapan kearah starting point itu selama dua tahun terakhir ini sudah dipersiapkan dengan berbagai fasilitas dan perkuatan alutsista TNI AL. Sampai dengan tahun 2011 kita sudah dan akan menerima senjata strategis Marinir berupa 50 Tank Amphibi BMP-3F, 1200 Rudal QW3, 20 RM Grad, 60 Howitzer. Marinir juga akan melakukan retrofit pada sejumlah Tank Amphibi yang dimilikinya agar menjadi alat pukul yang memiliki power strike.

TNI AL diprediksi akan menerima 4 Kapal Selam baru.  Jumlah kapal selam ini akan terus ditambah sampai mencapai jumlah 12 unit. Proyek Korvet Nasional sudah dimulai tahun 2010 dengan pembuatan 2-3 korvet setiap tahun di PT PAL. TNI AL juga memesan 8 kapal jenis trimaran buatan dalam negeri, 11 LST buatan PAL dan 27 Kapal Cepat Rudal.

Dengan semua rencana strategis itu diharapkan pada tahun 2014 kekuatan TNI AL yang kuat, besar dan profesional akan mulai terlihat bentuknya dan akan semakin sempurna pada lima tahun berikutnya.

Tinggal bagaimana para decision maker di jajaran TNI AL dan petinggi Kemhan mampu mengoptimalkan PT PAL, PT DI dan Pindad sebagai industri hankam strategis untuk perkuatan alutsista. Jayalah TNI AL, jalesveva jayamahe. kac 05

Sumber ; militerindonesiamy.blogspot.com

RPG-7: Rahasia Di Balik Kelemahan dan Keunggulan Granat Berpeluncur Roket Terpopuler

RPG-7: Simple & Deadly – Andalan Senjata Bantu Infanteri Korps Marinir TNI AL

Ada Perayaan HUT TNI, Bandara Juanda Bakal Ditutup Sementara

Sabtu, 6 September 2014 21:41 WIB
Ada Perayaan HUT TNI, Bandara Juanda Bakal Ditutup Sementara
http://3.bp.blogspot.com
ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam waktu dekat Bandara Juanda, Surabaya kemungkinan akan ditutup sementara untuk penerbangan sipil. Pasalnya, bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) tersebut bakal digunakan untuk perayaan Hari Ulang Tahun Ke-69 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Trikora Harjo, General Manager Bandara Internasional Juanda, mengatakan mulai 26 September hingga 30 September secara bertahap sekitar 219 pesawat militer akan memenuhi Bandara Juanda. Rencananya, ratusan pesawat militer tersebut akan memenuhi 10 parking stand di Terminal 1 dan Terminal 2.
Jika pesawat sudah terkumpul di Juanda, maka mulai 26 September hingga 30 September TNI bakal menggelar latihan secara parsial. TNI mulai menggelar latihan gabungan pada 1 Oktober-4 Oktober. "Tanggal 5-6 Oktober latihan diliburkan, kemudian pelaksanaan pada 7 Oktober."
"Latihan militer bakal dilakukan mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WIB. Jika keputusan ini sudah final maka selama latihan tersebut, penerbangan sipil bakal ditiadakan di Juanda. Bandara kembali dibuka setelah pukul 14.00. Tapi, kemungkinan besar Juanda benar-benar ditutup pada 3-4 Oktober 2014 yaitu saat gladi bersih pelaksanaan HUT TNI," ujarnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (6 /9/2014).
Tri menjelaskan, berdasarkan rapat dengan Otoritas Bandara Juanda dan sejumlah maskapai memang sudah dipikirkan dampak dari penutupan bandara tersebut. Hasil dari pertemuan tersebut juga sudah dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tapi sekali lagi Tri menjelaskan, hasil rapat tersebut belum final dan masih menunggu keputusan dari sejumlah pihak.
"Untuk mengurangi kepanikan dari penumpang yang sudah memesan tiket di tanggal-tanggal tersebut, maka solusi terbaik yaitu mengubah jadwal (reschedule) penerbangannya melalui maskapai bersangkutan. Jika ada penumpang yang terbang pagi kemungkinan bakal digeser setelah pukul 14.00," ungkapnya.
Untuk itu, kata Tri, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penutupan bandara tersebut.
Sementara itu, konsekuensi bagi penumpang dari penutupan sementara bandara tersebut yaitu akan terjadi delay panjang dan mungkin banyak yang melakukan cancellation (pembatalan). Dan menurut info yang beredar, maskapai tidak wajib memberikan kompensasi apapun kepada penumpang.
JA Barata, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, membenarkan hal tersebut. "Memang aturannya demikian, delay dan cancellation itu bukan disebabkan oleh maskapai (pihak pengangkut)."
"Untuk itu, dalam rangka mengurangi banyaknya penumpang yang terkena cancellation, yang penting penjualan tiket yang terkait dengan adanya penutupan bandara tersebut, jangan dilakukan," ujarnya.

Tidak ada komentar: