Minggu, 28 September 2014

Prabowo-Titiek Soeharto edisi Merah Putih, selamat Mbak Titiek jadi ketua Komisi! Titiek puji Prabowo

Kisruh DPR

Titiek Soeharto Kaget dengan Perseteruan DPR

Titiek Soeharto Kaget dengan Perseteruan DPR Anggota DPR RI periode 2014-2019 terpilih asal Partai Golkar Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto menghadiri pelantikan anggota DPR periode 2014- 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Titiek Soeharto merasa kaget dengan perseteruan antara kubu Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat terkait perebutan kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan.

“Saya orang baru ya di DPR saya agak terkejut sebenarnya,” kata pemilik nama lengkap Siti Hediati Soeharto ini kepada wartawan sebelum memasuki ruang rapat paripurna di gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).

Titiek lantas menyindir Koalisi Indonesia Hebat yang tidak bisa menerima kenyataan dengan dikuasainya kursi pimpinan komisi dan AKD oleh kubu KMP.

“Kemarin itu kan bilangnya kita yang tidak legowo, kita yang kalah (Pilpres). Kenyataannya di sebelah sana yang menghambat kan?” ujar Titiek.

Dengan terjadinya kekisruhan di parlemen saat ini Titiek berharap bisa segera diselesaikan dengan melibatkan elite partai. “Harapannya di petinggi-petingginya bisa kasih tahu bawahan-bawahannya,” tutur dia. (Baca: Pemerintah Minta DPR Segera Bersatu)

Anak mantan Presiden Soeharto ini juga mengingatkan posisi rekan-rekannya di DPR. “Kita ini kan wakil-wakil rakyat. Kasih contoh yang baik,” kata Titiek.

Dua kubu besar menggelar rapat paripurna secara terpisah di gedung DPR hari ini. Koalisi Merah Putih sebagai pemegang sah kursi pimpinan DPR menggelar rapat di ruang paripurna gedung Nusantara II, sedangkan Koalisi Indonesia Hebat yang telah menunjuk pimpinan DPR sementara menggelar rapat di ruang Badan Musyawarah gedung 'kura-kura.'

Hingga sejauh ini DPR masih terbelah. Paripurna KMP mengagendakan pengesahan mitra kerja masing-masing komisi di DPR, sementara paripurna KIH mengagendakan pengesahan anggota dan pimpinan komisi-komisi versi mereka. Rapat paripurna kembar itu sama-sama digelar pukul 09.00 WIB. Lucunya, kedua kubu saling mengundang dalam paripurna mereka.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk memandang kisruh di DPR menyangkut kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan tidak semestinya terjadi. Polemik perebutan kekuasan antara Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen itu harus segera dicarikan jalan keluarnya.

“Ini sangat tidak baik dan harus segera di selesaikan,” kata Hamdi saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (3/11).

Hamdi mengatakan sebagai upaya untuk mencari jalan keluar perlu melibatkan petinggi-petinggi partai, tak hanya politikus yang ada di parlemen. “Ketua-ketua umum partai mestinya ikut duduk bersama membicarakan masalah ini untuk mencari jalan keluar,” ujar Hamdi. (obs/obs)

Pujian Titiek Soeharto untuk Prabowo Subianto

Sabtu, 25 Oktober 2014 12:24 WIB
Pujian Titiek Soeharto untuk Prabowo Subianto
The Jakarta Post/Seto Wardhana/Seto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan istri Prabowo Subianto, Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto, merasa senang atas mencairnya hubungan Prabowo dan Joko Widodo.
Menurutnya, sebagai seorang prajurit, Prabowo berjiwa besar dan mau menjalin tali silaturahim.
Pujian kepada Prabowo itu diungkapkan Titiek kepada wartawan di sela-sela acara serah terima jabatan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di markas korps baret merah di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (24/10).
Seperti diketahui, tiga sebelum pelantikan Presiden, Prabowo Subianto bertemu Joko Widodo. Pertemuan itu mencairkan ketegangan di antara kedua pihak. Seperti kerap diberitakan, hubungan mereka memanas sejak masa kampanye pilpres.
Rivalitas keduanya berlanjut hingga pemilihan ketua DPR dan MPR. Partai-partai pendukung Prabowo menutup celah bagi partai-partai pendukung Jokowi-Jusuf Kalla untuk menduduki jabatan strategis di DPR dan MPR.
Lebih dari itu, Prabowo pun hadir pada pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden di gedung MPR, Senin (20/10). Setelah itu, Prabowo menemui JK di kantor wakil presiden.
Titiek memuji sikap Prabowo yang mau bertemu Jokowi maupun JK. Ia juga mengaku senang atas membaiknya hubungan Prabowo dengan Jokowi maupun JK.
Saat ditanya apakah Prabowo mengajaknya berkomunikasi sebelum bertemu Jokowi dan JK, Titiek mengaku tidak pernah dimintai pendapat. Menurutnya, Prabowo tidak pernah curhat tentang rencana pertemuan Jokowi-JK.
"Nggak usah dipengaruhi, itu (keinginan) beliau sendiri. Karena, beliau memang punya sikap ksatria dan negarawan. Beliau merasa harus datang," kata Titiek.
Menurutnya, sebagai seorang prajurit, Prabowo berjiwa besar dan ingin tetap bersilaturahmi. "Sebagai prajurit beliau berjiwa besar, beliau hadir ke pelantikan dan juga bersilaturahmi kepada yang dulu jadi lawan-lawannya waktu kampanye," ujarnya.
"Pemilu sudah selesai, presiden sudah ditentukan, sudah dilantik. Sebagai warga negara yang baik, kita mendukung semuanya bersatu supaya roda pemerintahan ini berjalan baik," katanya.
Titiek yang anggota DPR dari Partai Golkar itu tak mau terjebak pada rivalitas kubu Prabowo dan Jokowi. "Intinya, bagaimana ke depan supaya negara ini bisa lari. Nggak jalan di tempat," katanya.
Acara serah terima jabatan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu juga dihadiri Prabowo Subianto.
Prabowo merupakan Danjen Kopassus periode 1995-1998. Sedangan Titiek Soeharto hadir di acara tersebut sebagai mantan ketua Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana.
"Saya hadir sebagai sesepuh Persit  Kartika Chandra Kirana. Dulu waktu Pak Bowo komandan di sini (Kopassus), saya Ibu Persit-nya," kata Titiek.
Upacara di markas Kopassus kemarin, meresmikan serah terima jabatan Danjen Kopassus dari  Mayjen TNI Agus Sutomo kepada Mayjen TNI Doni Monardo.
Doni sebelumnya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Sedangkan Agus Sutomo mendapat jabatan Panglima Kodam Jaya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bertindak sebagai inspektur upacara serah terima jabatan itu.

Golkar Siapkan Titiek Soeharto sebagai Calon Pimpinan MPR

Kamis, 2 Oktober 2014 | 12:54 WIB
KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Anggota DPR-RI dari fraksi Partai Golkar Titiek Soeharto hadir dalam Sidang Paripurna MPR RI Awal Masa Jabatan Periode 2014-2019 di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Ade Komarudin mengatakan bahwa Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menjadi salah satu figur yang akan dicalonkan sebagai pimpinan MPR periode 2014-2019.
Ade menjelaskan, keputusan mengenai calon yang akan diusung sebagai pimpinan DPR akan merujuk pada keputusan DPP Partai Golkar. Menurut dia, kemungkinan besar hari ini sudah ada keputusan resmi dari partainya.
"Ibu Titiek salah satu calonnya. Tapi belum tahu, siang ini mungkin akan ada surat dari DPP (Golkar) tentang siapa yang dicalonkan," kata Ade di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Ade menjelaskan, selain Titiek, ada beberapa nama lain yang muncul untuk dicalonkan sebagai pimpinan MPR, yakni Agun Gunanjar dan Mahyudin. Golkar, kata dia, akan mengisi posisi wakil ketua MPR karena kursi ketua MPR telah disepakati menjadi milik Partai Demokrat.
"Demokrat tidak di Koalisi Merah Putih, tapi politik itu komunikasi. Termasuk konsolidasi soal MPR, Demokrat sudah lama (dijanjikan) di situ," pungkasnya.
Di DPR, Golkar mendapat kursi Ketua DPR, yang dipegang Setya Novanto. Adapun empat Wakil Ketua DPR, yakni Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), Agus Hermanto (Demokrat), dan Fadli Zon (Gerindra).


Penulis: Indra Akuntono
Editor : Sandro Gatra

Titiek Soeharto Belum Terima Ucapan Selamat dari Prabowo

Rabu, 1 Oktober 2014 16:25 WIB
Titiek Soeharto Belum Terima Ucapan Selamat dari Prabowo
/henry lopulalan
KOALISI MERAH PUTIH - Calon presiden Prabowo Subianto bersama mantan istrinya Titik Soeharto (kiri) bersama wakilya Hattarajasa serta istrinya setelah menerima naskah koalisi permanen Merah Putih . Koalisi ini terdiri dari tujuh partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Golongan Karya, PPP, PAN, PKS, Partai Demokrat dan PBB di Tugu Proklamasi Jakarta, Pusat, Senin (14). Prabowo, berkeyakinan bahwa koalisi permanen Merah Putih akan mampu mengawal Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan pemerintahan yang efisien dan stabil. Warta Kota/henry lopulalan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Hediati Hariyadi diambil sumpahnya sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019. Meski sudah dilantik, ia mengaku belum menerima ucapan selamat dari Prabowo Subianto, bekas suaminya.
"Belum, belum (belum mendapat ucapan selamat, red). Belum bukan handphone, belum sempat buka," ungkap Titiek kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Peremuan yang akrab disapa Titiek Soeharto itu menuturkan, sebagai anggota DPR terpilih, dirinya ingin membela aspirasi masyarakat. Ia mengaku ingin duduk di Komisi IV yang menangani pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, kelautan dan pangan.
Menurutnya, masih banyak permasalahan di bidang pertanian dan pangan Indonesia. Dirinya pun mengaku akan menjalankan program mendiang ayahnya HM Soeharto. "Insya Allah akan menjalankan program Pak Harto," tandasnya.

Bertemu Prabowo dalam Acara KMP, Titiek Soeharto Jadi "Bulan-bulanan"

Jumat, 26 September 2014 | 16:10 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ilustrasi: Koalisi merah putih.

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Koalisi Merah Putih (KMP) kembali berkumpul, Jumat (26/9/2014). Kali ini, mereka bertemu di Hotel Sultan, Jakarta, dengan agenda pembekalan terhadap calon anggota legislatif terpilih periode 2014-2019, yang tergabung dalam KMP.
Dalam pertemuan terbuka itu, hadir para pemimpin parpol KMP, antara lain Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum PBB MS Kaban.
Di antara elite parpol itu, hadir juga Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto, yang jadi pusat perhatian.
Dalam acara itu, Prabowo sempat menyebut Titiek di sela-sela pidatonya. Ketika itu, Prabowo ingin menghentikan pidato lantaran tidak enak kepada para tokoh parpol KMP. Dia menyebut satu per satu tokoh yang hadir.
"Ibu Titiek hadir juga," kata Prabowo disambut riuh tawa dan tepuk tangan para hadirin.
Prabowo juga tertawa sambil melihat mantan istrinya itu, yang duduk di barisan depan bersama para tokoh parpol.
"Ini selalu rekayasa Golkar, (Titiek duduk) disejajarkan dengan Dewan Pembina," ucap Prabowo. Ruang pertemuan pun semakin riuh.
Bukan hanya Prabowo yang menggoda Titiek. Suryadharma juga ikut berkelakar ketika menyebut satu per satu tokoh yang hadir pada awal pidatonya.
"Ibu Titiek Prabowo...," kata Suryadharma. Ruang pertemuan kembali riuh.
"Salah nggak?" tanya tersangka kasus korupsi itu lalu disambut teriakan "betul".
"Ini publik loh, Pak (Prabowo), yang mengatakan," timpal Suryadharma.

Titiek hanya tertawa. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang duduk di samping Titiek ikut tertawa.
Hubungan Titiek dengan Prabowo sempat menjadi pembicaraan publik pada kampanye pilpres lalu. Publik mempertanyakan keberadaan ibu negara jika Prabowo memenangi pilpres lalu. (Baca: Mahfud: 56 Persen Prabowo-Titiek Rujuk)

Tidak ada komentar: