Senin, 6 April 2015 | 16:58 WIB
MAKASSAR, KOMPAS.com — Ratusan mahasiswa yang melakukan aksi di depan Gedung DPRD Makassar menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla turun karena dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah di Indonesia.
Mahasiswa Makassar juga menilai, kepemimpinan Jokowi dan JK malah memperparah keadaan di Indonesia yang menyengsarakan rakyat.
"Pokoknya, Jokowi-JK harus turun. Situasi Indonesia makin parah. Mereka tidak mampu menyelesaikan permasalahan di Indonesia. Rupiah makin lemah, BBM naik, hukum makin tidak jelas, koruptor dilindungi, dan masih banyak lagi," kata Dian Mahadipa, koordinator aksi, saat menyampaikan aspirasinya di atas mobil truk yang dibajak.
Adapun kelompok mahasiswa yang menggelar aksi ini terdiri dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa. Aksi mahasiswa ini mengganggu arus lalu lintas di Jalan AP Pettarani yang merupakan jalur trans-Sulawesi Selatan.
Mahasiswa memblokade Jalan AP Pettarani dengan memarkir mobil truk tronton dan mobil tangki BBM yang dibajak di depan Gedung DPRD Makassar. Selain itu, mahasiswa juga membakar ban bekas di beberapa titik di sekitar lokasi aksi. Aparat kepolisian juga sibuk mengatur arus lalu lintas dan mengalihkannya ke jalur alternatif.
Sementara itu, pendemo dari kelompok Cipayung Plus yang berada di halaman Gedung DPRD Makassar terus menyampaikan aspirasinya dan menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk turun.
Penulis | : Kontributor Makassar, Hendra Cipto |
Editor | : Caroline Damanik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar