KOTAK PERSON : Sugianto email: sugianto.gik256@gmail.com,phone:0813-1343-0785, whatsapp 0813-1343-0785
Senin, 07 November 2016
Ahok siap menjalani proses hukum, Buni Yani, pengunggah video dugaan penistaan agama
Ahok Menyatakan Siap Dipenjara, Ini Komentar Buni Yani
Edy Suherli,
Buni Yani ternyata sudah mengetahui kalau Ahok mengatakan siap dipenjara jika dianggap mengacau.
Bintang.com, JakartaAhok
mengatakan dirinya siap dipenjara dan siap menjalani proses hukum jika
dianggap melecehkan agama dan membuat kacau negeri ini. Namun pernyataan
lanjutan dari pria bernama lengkap Basuki Basuki Tjahaja Purnama itu, Buni Yani juga harus bertanggungjawab. Apa komentar Buni Yani soal pernyataan calon Gubernur DKI Jakarta non aktif ini?
Buni Yani melalui kuasa hukumnya Aldwin
Rahadian M, SH., M.AP mengatakan apa yang dikemukakan Ahok adalah
pernyataan jantan. "Bagus kalau dia mengatakan seperti itu. Tetapi soal
Pak Buni yang diminta bertanggungjawab, apa yang harus dia
pertanggungjawabkan? " katanya retoris kepada Bintang.com yang menghubunginya pada Minggu (6/11/2016
Aldwin Rahadian. (Dok Pribadi)
Aldwin melanjutnya, sesungguhnya apa yang dilakukan Buni Yani adalah
upaya mengkritisi seorang pemimpin. "Yang dilakukan Pak Buni adalah
mengkritisi pernyataan seorang pemimpin, dalam hal ini adalah Gubernur
DKI Jakarta, Pak Ahok. Dia dalam sebuah temu wicara di Kepulauan Seribu
mengatakan hal yang sensitif. Semustinya hal seperti itu tidak ia
kemukakan di depan publik," katanya.
Soal mengapa Buni Yani kemudian mengunggah rekaman itu di media
sosial lewat akun pribadinya dan menjadi viral, Aldwin punya jawaban
sendiri. "Buni mengunggah itu di laman media sosial karena ingin
mengetahui apa reaksi dari publik atas pernyataan pemimpin yang seperti
itu. Yang perlu saya jelaskan juga bahwa Pak Buni itu bukan orang
pertama yang mengunggah rekaman video itu. Yang lebih dulu mengunggah
adalah akun media NKRI dan pihak pemda sendiri. Lalu mengapa Pak Buni
yang dikejar. Dia seolah-olah menjadi sasaran dan menjadi pemicu yang
yang terjadi kemarin, demo besar pada 4 November 2016," ujarnya.
Aksi
damai atau demo 4 November berakhir ricuh dibeberapa tempat. Aksi
menuntut kasus dugaan penistaan agama, Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama atau Ahok segera diproses. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Sementara itu soal kemungkinan Buni Yani menjadi orang yang dianggap
bertanggungjawab atas terjadinya demo 4 November 2016, dan berpotensi
menjadi tersangka Aldwin akan melakukan perlawanan. "Kita akan lawan
tindakan ini. Belum apa-apa Pak Buni sudah dikatakan akan menjadi
tersangka. Ini apa-apaan, berani tidak pihak kepolisan mengatakan hal
yang sama untuk Pak Ahok. Makanya kami akan menuntut keadilan," tandas
Aldwin.
Sampai berita ini diturunkan Buni Yani masih diungsikan di sebuah
tempat yang aman. Soalnya banyak teror dan ancaman yang diterimanya
setelah mengunggah video temu wicara Ahok dengan masyarakat Kepulauan
Seribu beberapa waktu yang lalu. Dalam salah satu pernyataannya Ahok
dianggap melecehkan agama Islam dengan menyitir surat Al Malidah ayat
51. Persoalan kemudian membesar setelah rekaman itu diunggah di media
sosial dan menjadi viral.
Mengenal Buni Yani, pengunggah video dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. (Facebook)
Bintang.com, JakartaBuni Yani,
namanya dikenal publik sejak video dugaan penistaan agama yang
dialamatkan pada Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
atau Ahok tersebar di dunia maya. Tindakan Buni mengunggah video
kontroversial tersebut kian menimbulkan gejolak pro kontra khalayak. Di
antara banyak terpaan kabar, baik negatif maupun tidak, sebenarnya siapa
sosok Buni Yani?
Jika melihat laman Facebook pribadinya, tak banyak yang bisa
diketahui, selain ia tinggal di Depok dan mengajar sebagai dosen di
London School. Terkait informasi tersebut, dalam sebuah wawancara
dengan Antara, Buni memang mengaku sebagai pemegang KTP Depok dan bekerja sebagai dosen di salah satu kampus London School di Jakarta tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Buni Yani juga mengatakan kalau ia adalah
lelaki kelahiran Lombok, 16 Mei 1969 yang lulus S1 dari Fakultas Sastra
Inggris Universitas Udayana, Bali. "Lalu mendapat beasiswa S2 di
Ohio University dan lulus tahun 2002," sambungnya sebagaimana dimuat Antara.
Melengkapi informasi tersebut ketika dihubungi Bintang.com,
Minggu (6/11/2016), ia mengatakan pernah berkarier sebagai jurnalis di
beberapa media, termasuk VOA Washington, Tempo dan Indonesia Time.
Ketika ditanya mengapa berpaling dari dunia jurnalis, Buni mengaku
sebenarnya kedua profesi itu tak jauh berbeda.
Demo
4 November yang diikuti ribuan massa. Mereka meneriakkan penegakan
hukum untuk Ahok yang diduga tekah melakukan penistaan pada agama.
(Nurwahyunan/Bintang.com)
"Kalau jadi wartawan kan cari berita. Niatnya memang mau mengadvokasi
masyarakat yang perlu dibela. Dosen juga begitu. Ada aspek advokasi.
Saya mengutarakan apa yang harus diutarakan. Apa yang penting diketahui
publik," ucap Buni lewat sambungan telepon dengan Bintang.com, Minggu (6/11). Hingga kini, menurut kutipan wawancara dengan Antara, Buni Yani tengah membuat desertasi S3 di Leiden University, Belanda, sejak 2010 dan belum selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar