Selasa, 14 Agustus 2018

Runtutan cerita isu mahar Rp 500 miliar dan bantahan Sandiaga Uno

Selasa, 14 Agustus 2018 06:32 Reporter : Desi Aditia Ningrum
prabowo dan sandi di rspad. ©2018 Merdeka.com/hari ariyanti
Merdeka.com - Menjelang deklarasi cawapres Prabowo Subianto pekan lalu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengeluarkan pernyataan menghebohkan dunia politik. Di mana Andi menuding dipilihnya Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo lantaran adanya mahar politik sebesar Rp 1 triliun.

Mahar politik diberikan Sandi kepada partai koalisi Prabowo yaitu PAN dan PKS. Menurut Andi, masing-masing partai mendapat mahar sebesar Rp 500 miliar. Mahar ini sebagai pengganti calon-calon yang diajukan oleh kedua partai tersebut. Berikut runtutan ceritanya:

PAN dan PKS ancam pidanakan Andi Arief

Merdeka.com - PAN tak terima dituding menerima mahar politik sebesar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno sebagai pemulus menjadi cawapres Prabowo Subianto. Oleh karena itu partai tersebut mengancam mempidanakan Wasekjen Demokrat Andi Arief mengklarifikasi.
"Mumpung masih ada waktu klarifikasi. Itu pernyataan tak mendasar, kalau tidak akan kita tuntut secara hukum," kata Wasekjen PAN Yandri Susanto.
Hal yang sama juga akan dilakukan oleh PKS kepada Andi Arief jika tak segera minta maaf dan mencabut tudingannya. "Iya kalau tidak ada permintaan maaf dan klarifikasi, ini secara pribadi kan?" kata Kholid di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).

Sandiaga Uno bantah soal mahar politik

Merdeka.com - Bakal Calon Wakil Presiden RI pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, tidak benar adanya pemberian mahar Rp 500 miliar ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk posisinya jadi cawapres. Saat ini semuanya harus sesuai undang-undang sehingga Sandi menegaskan soal mahar tersebut hanya tudingan Wasekjen Demokrat, Andi Arief.
"Kita bisa pastikan itu tidak benar. Sekarang itu, kita harus pastikan tidak boleh ada lagi 'hengki pengki' dalam politik. Masyarakat marah kalau ada 'hengki pengki', masyarakat merasa dibohongi, tidak bisa lagi," kata Sandiaga usai mengikuti lari di acara Ancol Triathlon di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8).

Fadli Zon bantah beri info mahar

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah memberikan informasi kepada Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait dugaan mahar Rp 500 miliar yang disiapkan Sandiaga Uno untuk PKS dan PAN. Dia mengaku tak pernah bertemu dengan Andi Arief.
"Tidak ada itu. Salah itu. Saya tidak pernah ketemu Andi Arief, dan itu tak ada. Tidak benar," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/8).

Tidak ada komentar: