Sabtu, 12 November 2016

Jokowi: Terima Kasih, Salam Marinir! Hauaaah...

Jumat, 11 November 2016 | 13:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo saat mengecek pasukan Marinir dalam apel pasukan di Markas Korps Marinir Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meneriakkan yel penyemangat khas Korps Marinir pada akhir pengarahan di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).
Teriakan Jokowi itu kemudian disambut dengan teriakan yang sama oleh sekitar 3.000 prajurit Korps Marinir yang hadir.
Dari atas tank amfibi BMP-3 yang "disulap" menjadi podium utama, Presiden memberikan pengarahan.
Usai lima menit memberikan pengarahan, Jokowi sampai pada bagian penutup.
"Terima Kasih, salam Marinir! Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Jaya di darat dan di laut... Hauaaah !" teriak Jokowi sembari mengepalkan tangan kanannya ke udara.
(Baca: Jokowi: Loyalitas Korps Marinir Tidak Perlu Diragukan Lagi)
Dengan kompak, sebanyak delapan batalion yang mengikuti apel pasukan itu pun menjawab dengan teriakan yang sama, "Hauaaah, hauaaah, hauaaah, yes!" disertai dengan tepukan di dada dan hentakan kaki ke aspal.
Teriakan "hauaaah" merupakan yel khas Korps Marinir. Teriakan itu diambil dari suara binatang serigala, dengan bunyi "auagh".
(Baca: Saat Jokowi di Tengah Prajurit Kopassus "Si Raja Hutan"...)
Yel ini kerap digunakan sebagai penyemangat pasukan yang sedang bertugas di medan perang atau berlatih. Namun, makin ke sini, bunyi yang diteriakkan Marinir menjadi "hauaaah".
Instruksi Jokowi
Selain memuji Marinir sebagai korps yang loyal dan dekat dengan rakyat, Presiden Jokowi juga berpesan agar setiap prajurit Marinir memiliki jati diri tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, sekaligus profesional.
"Sebagai panglima tertinggi TNI, saya memerintahkan kepada perwira dan prajurit Marinir untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi setiap kekuatan, yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Jokowi.
 
(Baca: Semangat Jokowi Digendong Personel Brimob)
Sebagai tentara nasional, lanjut Jokowi, prajurit Marinir harus menjadi kekuatan perekat kemajemukan dan pantang menyerah dalam menjaga NKRI.
"Di negara kita, kita ingin yang mayoritas melindungi yang minoritas. Yang minoritas menghormati mayoritas. Saling menghargai, saling menghormati. Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang mahadahsyat jika kita mampu menjaganya dengan baik dalam bingkai persatuan Indonesia, dalam bingkai NKRI," ujar Jokowi.
"Jangan jadi bangsa yang terpecah belah, tercerai berai, karena tidak mampu mengelola perbedaan dan menjaga kemajemukan. Bangsa Indonesia selalu ingin menikmati indahnya kedamaian, indahnya persaudaraan di tengah keberagaman," tambah Kepala Negara.
Terakhir, Jokowi juga menekankan agar seluruh jajaran TNI selalu memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Selalu setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
"Selalu membela ideologi negara serta Pancasila. Tetaplah sebagai benteng negara dan bangsa Indonesia," ujar dia.
Sebelum pengarahan, Presiden sempat mengecek pasukan dengan tank. Jokowi didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Marinir Raden Mas Trusono mengelilingi lapangan apel diiringi lagu dari marching band.
Apel itu juga dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, dan Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan.
Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Sandro Gatra

Tidak ada komentar: