Sabtu, 16 September 2017

“Endoskopi” Saraf Terjepit (HNP)


Oleh: dr. Ayu Wulandari
KASUS nyeri tulang punggung (low back pain/LBP) tidak hanya diderita kaum lanjut usia, namun banyak diderita oleh pekerja kantor dan pekerja berat. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat mengenai pola hidup dan posisi tubuh yang salah seperti posisi yang salah saat mengangkat beban berat atau posisi menggunakan komputer yang tidak ergonomis.
Banyak orang menganggap fisioterapi merupakan jalan terbaik untuk mengatasi nyeri tersebut. Tanpa mereka pahami bahwa fisioterapi hanya untuk mengurangi rasa nyeri tetapi tidak mengatasi penyebab nyeri punggung. Salah satu penyebab nyeri tulang punggung adanya penjepitan saraf tulang belakang yang lebih dikenal oleh masyarakat saraf terjepit.
Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan penanganan serius. Saat ini sudah ada penanganan saraf terjepit punggung atau HNP Lumbal melalui tindakan Percutaneus Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD). Tindakan ini hanya membutuhkan waktu lebih kurang1 jam dalam pengerjaannya dan perawatan pasien yang singkat atau pada beberapa pasien dapat langsung pulang pada hari yang sama.
PELD merupakan tindakan pengambilan HNP yang akan membebaskan penekanan terhadap saraf pasien. Melalui suatu teknologi terbaru yaitu Endoscopy. Tindakan endoscopy ini akan menggunakan teropong dengan diameter 5-7mm.
Pada siapa PELD dilakukan?
Seseorang yang menderita nyeri punggung dalam waktu yang lama sehingga mengalami disabilitas (keterbatasan gerak) sebaiknya dilakukan tindakan PELD. Tindakan ini sering dilakukan untuk mengatasi penyakit HNP yang menekan saraf tulang belakang sehingga menimbulkan rasa nyeri punggung yang tak kunjung sembuh dengan obat-obatan atau fisioterapi.
Bagaimana Prosedur PELD dilakukan?
Prosedur yang pertama dilakukan yaitu pembiusan yang dilakukan secara lokal atau regional (setengah badan seperti operasi melahirkan). Lalu pasien akan diposisikan dalam posisi prone/telungkup.
Prosedur selanjutnya yaitu menentukan titik tindakan (panah merah) yang akan dilakukan tindakan PELD dengan dibantu dengan alat radiologi intraoperatif (c-arm). Lalu dikonfirmasi dengan zat kontras.
Setelah titik level ditentukan maka alat endoskopi dimasukkan (kotak kuning), dengan melihat ke layar monitor dilakukan tindakan discectomy yaitu pengangkatan sebagian diskus/tulang rawan yang menyebabkan penekanan ke saraf tulang belakang.
Pada akhir tindakan luka tindakan akan dijahit sebanyak 1 jahitan. Ukuran luka sebesar 5 - 7 mm.
Keuntungan PELD:
- Tindakan dilakukan dengan pembiusan lokal/regional
- Tidak ada otot, ligament, atau jaringan sekitarnya yang dirusak dan perdarahan minimal.
- Perawatan di rumah sakit singkat atau dapat langsung pulang setelah tindakan (one day care).
Dengan adanya teknik PELD di Indonesia diharapkan angka kelumpuhan akibat saraf terjepit akan berkurang dan kualitas hidup masyarakat Indonesia akan meningkat.
(Penulis merupakan Chief Medical Service di Neurosurgery Spine and Pain Clinic RS Adenin Adenan)

Tidak ada komentar: