![](https://seword.com/wp-content/uploads/2017/02/G_v5D5H-300x300.jpg)
Tentu kita tahu, Siapa SBY, siapa
Megawati, dan Prabowo. Mereka bertiga merupakan tokoh politik papan atas
Indonesia saat ini. SBY pernah memimpin Indonesia selama dua periode,
begitu juga dengan Megawati pernah merasakan manisnya menjadi Presiden
wanita pertama Indonesia. Prabowo,? dia memang belum pernah menjabat
RI-1, namun dia merupakan salah satu calon yang ikut nyapres 2014
walaupun gagal.
Ternyata kekalahan Prabowo di Pilpres
2014, sepertinya menggoreskan luka dihatinya. Sebagai mantan TNI, tentu
sifat tak mau kalah dan tak boleh menyerah masih berkobar kencang
didadanya.
Baru-baru ini, Prabowo menyatakan sikapnya untuk maju kembali di Pilpres 2019 mendatang. Tentu pernyataan yang sangat cepat sekali ditengah panasnya persaingan Pilgub DKI. Cepat nya Prabowo mengambil sikap sangat disayangkan oleh beberapa pengamat politik, mengingat ada waktu sekitar 2 tahun lagi untuk boleh melihat kondisi yang masih berkembang tentunya.
Baru-baru ini, Prabowo menyatakan sikapnya untuk maju kembali di Pilpres 2019 mendatang. Tentu pernyataan yang sangat cepat sekali ditengah panasnya persaingan Pilgub DKI. Cepat nya Prabowo mengambil sikap sangat disayangkan oleh beberapa pengamat politik, mengingat ada waktu sekitar 2 tahun lagi untuk boleh melihat kondisi yang masih berkembang tentunya.
Saya menghargai sikapnya, dan rasa percaya
dirinya yang amat tinggi untuk maju kembali di Pilpres 2019. Namun
sepertinya saya tidak bisa menerima, sesumbar pernyataannya yang
mengatakan
“Kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi Gubernur dan Wagub DKI. Oke?” tantang Prabowo.Pilpres masih jauh di ujung sana, namun sepertinya teriakan massa yang menghadiri kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang memgeluk-elukan Presiden kepadanya, membuat Prabowo bak menjadi Presiden sungguhan. Itu sah-sah saja, namun Prabowo harus realistis, dan jangan terlalu percaya diri memenangkan Pilpres 2019 mendatang. Karena takutnya, kalau kalah bisa mengganggu psikologis, dan nalar berpikir seorang Prbowo Subianto. kita juga tahu partai koalisi yang dulu bergabung dengan Gerindra yakni PPP, PKB, dan Golkar sebagai partai oposisi sudah kembali mendukung pemerintahan Jokowi. Berbaliknya partai tersebut, tentu membuat peluang Prabowo sedikit lebih ‘susah’ di tahun 2019 mendatang.
“Kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi Gubernur dan Wagub DKI. Oke?” tantang Prabowo.Pilpres masih jauh di ujung sana, namun sepertinya teriakan massa yang menghadiri kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang memgeluk-elukan Presiden kepadanya, membuat Prabowo bak menjadi Presiden sungguhan. Itu sah-sah saja, namun Prabowo harus realistis, dan jangan terlalu percaya diri memenangkan Pilpres 2019 mendatang. Karena takutnya, kalau kalah bisa mengganggu psikologis, dan nalar berpikir seorang Prbowo Subianto. kita juga tahu partai koalisi yang dulu bergabung dengan Gerindra yakni PPP, PKB, dan Golkar sebagai partai oposisi sudah kembali mendukung pemerintahan Jokowi. Berbaliknya partai tersebut, tentu membuat peluang Prabowo sedikit lebih ‘susah’ di tahun 2019 mendatang.
Saya meminta Prabowo realistis, dalam
artian harus melihat situasi saat ini, bagaimana seorang Jokowi memiliki
tempat dihati rakyat. Simpati yang muncul kepada Jokowi tak lepas
dengan mottonya kerja kerja dan kerja. Jauh dari kata korupsi, dan
keluarganya pun tak pernah terdengar memegang jabatan penting di
pemerintahan saat ini.
Tapi saya menghargai jiwa petarung seorang
Prabowo Subianto. Menerima keyakinannya sebagai sebuah harapan yang
tentunya, dia sudah menyiapkan strategi dan planning politik kedepannya. Ini akan menjadi tontonan yang seru, setelah Pilgub DKI nanti selesai.
Siapa yang menang di Pilgub DKI tahun ini,
semakin memperjelas arah peta politik dan siapa yang akan mendominasi
di Pilpres 2019 mendatang. Jika seandainya yang menang adalah
Anies-Sandiaga yang diusung oleh partai Gerindra, tentu timing ada
dipihak Prabowo untuk Pilpres 2019, sebagaimana yang pernah dialami oleh
PDIP sebagai partai pengusung Jokowi ditahun 2014 yang sebelumnya
memenangkan Pilgub DKI ditahun 2012. begitu juga seterusnya, jika yang
menang Agus-Sylviana akan memperkuat posisi partai Demokrat di Pilpres
2019.Ini semua berawal dari ambisiusnya seorang
Prabowo Subianto. Tentu harapan saya, semoga Prabowo sehat dan panjang
umur, agar bisa mencalonkan diri di Pilpres 2019 mendatang. Karena kalau
tidak sehat dan panjang umur, Pilpres 2019 hanya akan menjadi ajang
semu bagi Gerindra dan Prabowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar