Senin, 04 September 2017

Incar Pilpres 2019, Prabowo Sesumbar, Ini Pernyataannya

Panasnya Pemilu serentak 15 Februari 2017 mendatang, kian terasa. Tidak hanya menarik untuk diikuti, namun sanggup menguras daya pikiran kita sebagai rakyat tentunya. DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang menarik perhatian seluruh masyarakat Indonesia, selain sebagai Ibu Kota negara, DKI memiliki tiga Paslon dengan nama-nama yang sudah tidak asing lagi ditelinga, yang saat ini berebut kursi DKI 1 dan 2. Daya tarik yang disuguhkan masing-masing kandidat kian semakin panas, setelah banyak isu mengatakan Pilgub DKI, merupakan persaingan antara SBY-Megawati-Prabowo.
Tentu kita tahu, Siapa SBY, siapa Megawati, dan Prabowo. Mereka bertiga merupakan tokoh politik papan atas Indonesia saat ini. SBY pernah memimpin Indonesia selama dua periode, begitu juga dengan Megawati pernah merasakan manisnya menjadi Presiden wanita pertama Indonesia. Prabowo,? dia memang belum pernah menjabat RI-1, namun dia merupakan salah satu calon yang ikut nyapres 2014 walaupun gagal.
Ternyata kekalahan Prabowo di Pilpres 2014, sepertinya menggoreskan luka dihatinya. Sebagai mantan TNI, tentu sifat tak mau kalah dan tak boleh menyerah masih berkobar kencang didadanya.
Baru-baru ini, Prabowo menyatakan sikapnya untuk maju kembali di Pilpres 2019 mendatang. Tentu pernyataan yang sangat cepat sekali ditengah panasnya persaingan Pilgub DKI. Cepat nya Prabowo mengambil sikap sangat disayangkan oleh beberapa pengamat politik, mengingat ada waktu sekitar 2 tahun lagi untuk boleh melihat kondisi yang masih berkembang tentunya.
Saya menghargai sikapnya, dan rasa percaya dirinya yang amat tinggi untuk maju kembali di Pilpres 2019. Namun sepertinya saya tidak bisa menerima, sesumbar pernyataannya yang mengatakan
“Kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi Gubernur dan Wagub DKI. Oke?” tantang Prabowo.Pilpres masih jauh di ujung sana, namun sepertinya teriakan massa yang menghadiri kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang memgeluk-elukan Presiden kepadanya, membuat Prabowo bak menjadi Presiden sungguhan. Itu sah-sah saja, namun Prabowo harus realistis, dan jangan terlalu percaya diri memenangkan Pilpres 2019 mendatang. Karena takutnya, kalau kalah bisa mengganggu psikologis, dan nalar berpikir seorang Prbowo Subianto. kita juga tahu partai koalisi yang dulu bergabung dengan Gerindra yakni PPP, PKB, dan Golkar sebagai partai oposisi sudah kembali mendukung pemerintahan Jokowi. Berbaliknya partai tersebut, tentu membuat peluang Prabowo sedikit lebih ‘susah’ di tahun 2019 mendatang.
Saya meminta Prabowo realistis, dalam artian harus melihat situasi saat ini, bagaimana seorang Jokowi memiliki tempat dihati rakyat. Simpati yang muncul kepada Jokowi tak lepas dengan mottonya kerja kerja dan kerja. Jauh dari kata korupsi, dan keluarganya pun tak pernah terdengar memegang jabatan penting di pemerintahan saat ini.
Tapi saya menghargai jiwa petarung seorang Prabowo Subianto. Menerima keyakinannya sebagai sebuah harapan yang tentunya, dia sudah menyiapkan strategi dan planning politik kedepannya. Ini akan menjadi tontonan yang seru, setelah Pilgub DKI nanti selesai.
Siapa yang menang di Pilgub DKI tahun ini, semakin memperjelas arah peta politik dan siapa yang akan mendominasi di Pilpres 2019 mendatang. Jika seandainya yang menang adalah Anies-Sandiaga yang diusung oleh partai Gerindra, tentu timing ada dipihak Prabowo untuk Pilpres 2019, sebagaimana yang pernah dialami oleh PDIP sebagai partai pengusung Jokowi ditahun 2014 yang sebelumnya memenangkan Pilgub DKI ditahun 2012. begitu juga seterusnya, jika yang menang Agus-Sylviana akan memperkuat posisi partai Demokrat di Pilpres 2019.Ini semua berawal dari ambisiusnya seorang Prabowo Subianto. Tentu harapan saya, semoga Prabowo sehat dan panjang umur, agar bisa mencalonkan diri di Pilpres 2019 mendatang. Karena kalau tidak sehat dan panjang umur, Pilpres 2019 hanya akan menjadi ajang semu bagi Gerindra dan Prabowo.

Tidak ada komentar: