Bimo Wiwoho , CNN Indonesia Senin, 18/09/2017 06:59 WIB
Jokowi berada di posisi dilema terkait rencana pemutaran film G30S/PKI. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --
Rencana penayangan Film Pengkhianatan G30S/PKI bakal memposisi
Presiden Joko Widodo pada situasi dilema. Melarang atau mendukung bakal
berefek negatif pada Jokowi.Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Caniago mengatakan, rencana pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI oleh beberapa pihak merupakan isu yang sensitif.
“Ya, (Jokowi) berada di posisi yang dilematis,” kata Pangi kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu malam (17/9).
Jika Jokowi mendukung atau membiarkan penayangan film tersebut, tentu akan disambut baik oleh para kalangan yang selama ini membenci komunis atau PKI. Akan tetapi, Jokowi bakal mendapat citra buruk dari sebagian masyarakat menila bahwa film tersebut sarat dengan kebohongan dan alat propaganda.
Karena itu Pangi menilai Jokowi sebaiknya tidak menanggapi rencana penayangan film Pengkhianatan G30S/PKI secara berlebihan. Pernyataan sedikit saja bakal membuat Jokowi diserang.
“Kalau dia tidak bisa mengelola isu ini dengan baik, itu akan digoreng oleh lawan politiknya. Yang dirugikan ya presiden sendiri,“ kata Pangi.
Isu
sensitif di film Pengkhianatan G30S/PKI membuat Jokowi berada di posisi
terjepit terkait recana pemutaran film itu. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
|
Masyarakat, kata Pangi, tidak lagi mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang berhasil menjadi propaganda di masa lalu. Terlebih, kualitas film besutan sutradara Arifin C Noer itu pun sangat berbeda dengan film yang selama ini dikonsumsi masyarakat.
“Filmnya juga enggak menarik. Film lama. Gambarnya juga kurang jelas. siapa yang akan tahan nonton begitu,” ujar Pangi.
Wuryanto juga mengatakan bahwa pelajaran sejarah dan Pancasila cenderung berkurang di masa kini. Atas dasar itulah keluarga besar TNI mencoba mengingatkan kembali seluruh anak bangsa mengenai sejarah yang sebenarnya dialami Indonesia melalui penayangan film tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar