Jumat, 20 Oktober 2017

Fahri Hamzah: Partai Terbesar Ketiga, Prabowo Layak Calon Presiden

Fahri Hamzah: Partai Terbesar Ketiga, Prabowo Layak Calon Presiden
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menghadiri pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. TRIBUNNEWS/HERUDIN 
RIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Prabowo Subianto sangat layak maju dalam Pemilihan Presiden tahun 2019.
Hal itu kata Fahri terlihat dari posisinya sebagai ketua umum dengan partai yang terbesar nomor tiga.
"Kalau Pak Prabowo salah satunya sangat layak karena dia memiliki partai terbesar ketiga. Tentu kader Gerindra harus meresponsnya positif untuk mempersiapkan kemunculan Prabowo kembali," kata Fahri kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Fahri menjelaskan, selain itu Prabowo juga mempunyai hak untuk kembali maju.
Hanya saja, saat ini tidak ada satu pun partai politik yang punya tiket untuk mengusung calonnya sendiri.
"Dengan asumsi threshold 20 persen, sebenarnya PDIP, Golkar dan Gerindra relatif sama peluangnya karena kemungkinan cuma memerlukan satu partai, PDIP yang paling mudah. Partai terkecil pun diambil dia maju, Golkar saya pikir seperti itu, Gerindra juga begitu," kata Fahri.

Lebih lanjut Fahri tidak ingin berandai-andai saat ditanya sikap Prabowo yang masih ingin maju walaupun sudah dua kali kalah dalam laga pemilu.
"Itu kan perhitungannya ada pada Prabowo sendiri dan timnya, kita nggak tahu. Jangan jangan sudah bikin survei, sudah punya analisa tertentu dan sebagainya ya, kita ikut saja ada dan itu bagus. Saya malah mendorong kalau bisa lebih banyak kandidat. Saya termasuk memperjuangkan presidential threshold (PT) nol ya," kata Fahri.
Untuk itu Fahri mengajak untuk kandidat yang ingin maju segera mendeklarasikan diri. Bukan cuma diam, dirinya menantang mereka untuk berdebat.
"Tunjukkan kemampuan dia mengelola bangsa besar ini. Sebab Indonesia ini tidak bisa lagi dipimpin secara amatir. Indonesia ini memerlukan kepemimpinan yang luar biasa. Ini kok pemimpin kita nggak ada yg pidato, nggak ada yg kita perlu dengar secara menarik. Padahal kita memerlukan inspirasi. Ayo muncul semua, semua partai mencalonkan," katanya.

Tidak ada komentar: