Selasa, 17 Oktober 2017

Selamat Datang Gubenur Baru Jakarta. Terimakasih Jokowi, Ahok, & Jarot

Mulai hari ini, Senin (16/10/2017), warga DKI Jakarta akan memiliki pemimpin baru. Selama 5 tahun ke depan, pasangan Anis Baswedan dan Sandiaga Uno akan menjadi pemimpi mereka. Sore nanti, keduanya akan dilantik di istana, lansung oleh Presiden Joko Widodo. Harapan tertinggi dari Pemimpin baru DKI Jakarta adalah harapan agar Ibukota ini semakin maju dan semakin terdepan. Bagaimanapun, DKI Jakarta adalah Ikonnya Indonesia. Orang bisa menilai Indonesia, dengan melihat Jakarta. Jikalau Jakarta berjalan sebagaimana mestinya; ekonominya bagus, kondusif, aman, dan teratur, dan tertib, maka itu artinya Indonesia berada dalam kondisi yang baik. Jikalau justru yang terjadi sebaliknya, maka itu artinya Indonesia sedang “sakit.”
Pelantikan ini adalah awal. Jangan menjadikannya sebagai tujuan. Jangan larut dan kesenangan dan kebahagiaan. Sebab, begitu banyak Pekerjaan yang ada di hadapan. Ingat lagi janji-janji yang dahulu diucapkan, yang mampu “menyihir” massa agar suara mereka mau diberikan. Mereka akan terus menagihnya dan memintanya. Tidak usah marah, sebab memang itu adalah hak mereka. Pemimpin itu bukan “boss”. Pemimpin adalah pelayan, yang bertugas melayani rakyatnya dengan sebaik-baiknya. Jikalau ada satu saja rakyat Jakarta yang kelaparan, maka yang salah adalah pemimpinnya. Jikalau ada jalanan Jakarta yang bolong, yang salah adalah pemimpinnya. Jikalau ada kejahatan yang ada di jakarta, yang salah adalah pemimpinnya. Intinya, setiap celah keburukan yang ada di DKI Jakarta, maka yang bertanggungjawab adalah pemimpinnya. Sebagaimana setiap kebaikan yang ada di DKI Jakarta, maka itu adalah prestasi pemimpinnya.
Ingat-Ingat Lagi Janji Anis-Sandi
Janji jangan sekadar janji, apalagi janji pemimpin. Jangan hanya sekadar retorika untuk menarik suara massa. Nah, sekarang mari kita lihat lagi janji-janji yang pernah diucap Anis-Sandi selama masa kampanye mereka, yang nantinya berguna untuk melihat kinerjanya; apakah dijalankan atau tidak? Ada sekitar 11 janjinya yang layak ditagih oleh Rakyat Jakarta.
1. Memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar Plus, sehingga bisa digunakan pula oleh orang berusia 6-21 tahun yang tak sekolah, tapi memiliki keinginan mengikuti pelatihan keterampilan dan kursus.
2. Memperluas manfaat Kartu Jakarta Sehat dalam bentuk Kartu Jakarta Sehat Plus, dengan menambahkan fasilitas khusus untuk para guru mengaji, pengajar Sekolah Minggu, penjaga rumah ibadah, khatib, penceramah, dan pemuka agama.
3. Membuka 200 ribu lapangan kerja baru dengan membangun dan mengaktifkan 44 pos pengembangan kewirausahaaan warga. Targetnya menghasilkan 200 ribu pewirausaha baru, selama lima tahun.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dengan mengintegrasikan dunia usaha ke dalamnya, sehingga menghasilkan lulusan yang langsung terserap ke dunia kerja dan berwirausaha.
5. Menghentikan reklamasi Teluk Jakarta untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup, serta perlindungan terhadap nelayan, masyarakat pesisir, dan segenap warga Jakarta.
6. Memberi Kredit Usaha Perempuan Mandiri untuk memberdayakan perempuan di Jakarta.
7. Membangun sistem transportasi umum yang terintegrasi dalam bentuk interkoneksi antar-moda, perbaikan model manajemen layanan transportasi umum, perluasan daya jangkau transportasi hingga menjangkau seluruh warga, pengintegrasian sistem transportasi umum dengan pusat-pusat permukiman, pusat aktivitas publik, dan moda transportasi publik dari luar Jakarta.
8. Mengatasi kesenjangan ibu kota dengan menjadikan Kepulauan Seribu sebagai Kepulauan Pembangunan Mandiri dengan menyediakan infrastruktur, lapangan kerja, fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi segenap warganya, serta menjadikannya sebagai pusat inovasi konservasi ekologi.
9. Memperbaiki kesejahteraan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
10. Memberdayakan para pengembang kelas menengah untuk merealisasikan pembangunan kampung susun, kampung deret dan rumah susun, serta mempermudah akses kepemilikan bagi warga tidak mampu.
11. Meningkatkan bantuan sosial untuk rumah ibadah, lembaga pendidikan keagamaan, lembaga sosial, Sekolah Minggu, dan Majelis Taklim berbasis asas proporsionalitas dan keadilan.

Anis-Sandi itu Gubenur Jakarta, bukan Gubenur Pendukungnya
Ini yang harus diingat dengan baik, baik oleh Anis-Sandi sendiri maupun oleh orang-orang yang tidak mendukungnya dalam pilkada kemaren. Anis Sandi harus paham bahwa warganya adalah seluruh warga Jakarta, bukan hanya para pendukungnya dalam pilkada kemaren saja. Artinya, siapapun mereka, Anis-Sandi harus memberikan pelayanan terbaiknya, tanpa memandang partai, ras, agama, dan kelompok. Selama warga Jakarta, maka ia berhak mendapatkan pelayanan. Kemudian bagi yang dahulu tidak mendukung Anis-Sandi dalam pilkada, mereka harus move on segera. Jangan larut dalam kekalahan. Pilkada sudah usai. Sekarang, sudah ada Gubenur baru. Mereka adalah pemimpin Jakarta saat ini, yang sah secara hukum; legal. Dukunglah kerja baiknya. Jikalau ada yang salah, kritiklah.
Terimakasih kepada Ahok dan Jarot, serta Jokowi
5 Tahun ke belakang, DKI Jakarta memiliki 3 Gubenur. Mulai dari Jokowi, yang meninggalkan jabatannya sebagai Gubenur Jakarta karena terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Kemudian naiklah Ahok, yang terpaksa juga harus mundur dari jabatan Gubenur karena bermasalah dengan hukum dalam kasus penistaan agama. Kemudian naiklah Jarot. Tidak diragui, selama 5 tahun kepemimpinan DKI Jakarta yang lalu, banyak kebaikan yang sudah mereka persembahkan. Tidak ada yang mengingkari itu. Walaupun ada yang mungkin perlu dikoreksi. Namun yang namanya kerja dan usaha manusia, tidak ada yang sempurna, pasti ada kurangnya. Maka, terimakasih selayaknya dan seharusnya dihaturkan kepada Jokowi, kepada Ahok, dan kepada Ahok.
Akhirnya, selamat kepada Anis-Sandi yang menjadi pemimpin baru Jakarta. Semoga Jakarta semakin Maju. Kemudian, terimasih kepada Jokowi yang pernah menjadi pemimpin Jakarta, kemudian Ahok, kemudian Jarot.
Tabik
Denis Arifandi Pakih Sati

Tidak ada komentar: