Kamis, 09 November 2017

"Perusahaan Pak Prabowo Itu Terdiri dari Dua Kata..."

Yoga Sukmana,Kompas.com - 08/11/2017, 18:04 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017). Partai Gerindra menggelar acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang dihadiri seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Gerindra  untuk membahas masalah Pilkada serentak tahun 2018 mendatang. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/nz/17.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017). Partai Gerindra menggelar acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang dihadiri seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Gerindra untuk membahas masalah Pilkada serentak tahun 2018 mendatang. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/nz/17.(ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tercantum di dalam laporan Dokumen Surga atau Paradise Papers.
Ia disebut-sebut menjabat Direktur dan Wakil Pimpinan Nusantara Energy Resources yang kantornya berada di Bermuda.
Perusahaan ini terdaftar pada 2001, kemudian ditutup pada 2004 dan menyandang status sebagai perusahaan penunggak utang.
Namun, para petinggi Partai Gerindra membantahnya.
"Itu bukan perusahaannya. Perusahaan Pak Prabowo itu, kan, terdiri dari dua kata. Ini tiga kata yang bukan perusahaannya Prabowo," ujar anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Permadi, di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Di tempat yang sama, Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman juga menyangkal keterlibatan Prabowo di dalam perusahaan yang disebut-sebut dalam dokumen surga itu.
"Yang saya tahu perusahaan Pak Prabowo itu Nusantara Energy. Di situ (Dokumen Surga) ada Nusantara Energy Resources. Itu saja jauh ya," kata dia.
Habiburokhman mengaku tidak mengetahui motif di balik disebutnya nama Prabowo di dalam dokumen yang membuat publik dunia geger itu pasca Panama Papers.
Meski demikian, ia menyakini bahwa perusahaan Nusantara Energy Resources itu bukanlah perusahaan milik Prabowo.
"Saya enggak mengerti, tapi yang jelas bukan (perusahaan Prabowo)-lah ya," ucapnya.

Tidak ada komentar: