Sabtu 25 November 2017, 07:59 WIB
Jenderal Gatot dan tiga kepala staf. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebentar lagi
akan memasuki masa pensiun. Presiden Joko Widodo pun tengah
mempersiapkan pengganti Jenderal Gatot. Siapa yang akan menjadi Panglima
TNI?Jenderal Gatot akan pensiun pada Maret 2018. Meski begitu, pengganti Gatot harus dipersiapkan sejak jauh hari karena, secara aturan, proses pergantian Panglima TNI membutuhkan waktu lantaran Presiden harus meminta rekomendasi dari DPR.
Aturan tersebut tertuang dalam UU N0 34 Tahun 2004 tentang TNI. Dalam Pasal 13 ayat 5 dijelaskan, presiden mengusulkan satu orang calon Panglima untuk mendapat persetujuan DPR.
"Sampai hari ini belum kita berharap segera karena masa sidang sekarang ini tidak lebih dari satu bulan. Desember kita sudah reses lagi, padahal itu memerlukan waktu 2 minggu. Mulai masuk ke pimpinan DPR, kemudian dibawa ke sidang paripurna, kemudian di Bamus, kemudian di Komisi I, kemudian menyiapkan fit and proper test, dikembalikan ke DPR untuk diparipurnakan. Itu 2 minggu," ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin, Rabu (15/11/2017).
Untuk menjadi kepala staf, perwira tinggi harus memiliki pangkat 4 bintang. Sementara itu, frasa 'dapat' pada pasal tersebut kerap dijadikan perdebatan untuk giliran matra asal Panglima TNI.
"Hari ini Angkatan Darat, sebelumnya Pak Moeldoko Angkatan Darat. Sebelumnya juga itu AL, sebelumnya oleh AD Pak Djoko Santoso. Kalau seperti itu, barangkali saatnya supaya adil, maka dari AU, itu saja. Tapi kembali lagi, itu hak prerogatif presiden," sebut TB Hasanuddin, yang merupakan purnawirawan TNI.
"Kalau dilihat dari tiga kepala staf itu, yang masa dinasnya masih lama itu adalah Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi. Saya belum bisa mengatakan apakah pasti dia (terpilih). Akan tetapi, kalau dilihat dari masa dinasnya (yang) masih panjang, masih lama, itu Kepala Staf Angkatan Udara," ujar Dave.
Marsekal Hadi merupakan perwira TNI AU angkatan 1986. Pria kelahiran 8 November 1963 itu masih memiliki waktu lama untuk pensiun. Jenderal Mulyono masih memiliki waktu 2 tahun lagi hingga masa pensiun. Lalu Laksamana Ade Supandi akan pensiun tak lama setelah Jenderal Gatot.
"Kalau matra mana, terserah Presiden saja sesuai kebutuhannya. Tapi kan beliau ingin agar Indonesia menjadi negara maritim terbesar, bagusnya sih dari AL," tutur politikus PKS itu.
Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot memang banyak diusulkan tidak lagi berasal dari AD. Sebab, dua Panglima TNI terakhir berasal dari AD meski secara aturan memang merupakan hak prerogatif presiden.
"Tentu saja yang harus dilihat adalah pengaturan dari UU TNI Pasal 13 ayat 4 bahwa jabatan Panglima TNI itu kan dapat dijabat secara bergilir oleh tiap-tiap angkatan. Kalau hari ini darat, ya tentu saja dan nggak boleh berikutnya darat lagi," sebut Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri, Minggu (12/11).
Adapun TNI AD memiliki sembilan perwira berpangkat letjen atau bintang tiga. Mereka adalah Wakil KSAD Letjen TNI Tatang Sulaiman, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Dankodiklatad Letjen TNI Agus Kriswanto, Irjen TNI Letjen TNI Dodik Wijanarko.
Kemudian Irjen Kemhan Letjen TNI Agus Sutomo, Sesjen Wantannas Letjen TNI Nugroho Widyotomo, Sesmenko Polhukam Letjen TNI Yoedhi Swastono, Rektor Unhan Letjen TNI Dr I Wayan Midhio, dan Staf Khusus KSAD Letjen TNI R Ediwan Prabowo. Meski begitu, Letjen Edy Rahmayadi sudah menyatakan keinginannya pensiun dini karena hendak maju sebagai cagub di Pilkada Sumut 2018.
Lalu TNI AL memiliki enam perwira tinggi dengan tiga bintang di pundaknya, termasuk dari satuan Marinir. Mereka adalah Wakil KSAL Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan Ashaf, Kabakamla Laksdya TNI Arie Soedewo, Staf Khusus KSAL Laksdya TNI Desi Albert Mamahit, Dansesko TNI Letjen TNI (Mar) RM Trusono, dan Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Siwi Sukma Adji.
Lantas siapakah yang akan menjadi calon Panglima pengganti Jenderal Gatot? Hanya Jokowi yang mengetahuinya. Namun terlebih dulu dia harus mengirimkan perwira tinggi bintang empat pilihannya ke DPR."Ya, mekanismenya kan ada. Nanti kita akan lakukan mekanisme ke DPR ditunggu saja," tutur Jokowi, Kamis (23/11/2017).Untuk nama calon pengganti Gatot, Jokowi belum mau menyebutkan. Dia hanya menegaskan ada banyak nama yang berpotensi menggantikan Gatot."Namanya kan banyak," tegas Jokowi.
(elz/ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar