Kamis, 05 April 2018

Kesaksian Barisan Pasien yang 'Disembuhkan' Dokter Terawan

Elise Dwi Ratnasari, CNN Indonesia | Selasa, 03/04/2018 21:11 WIB
Kesaksian Barisan Pasien yang 'Disembuhkan' Dokter Terawan Sejumlah pasien memberikan kesaksian soal metode pengobatan dokter Terawan yang menyembuhkan mereka, salah satunya adalah pengusaha Jaya Suprana. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar pemecatan Kepala RSPAD Gatot Subroto, Dokter Terawan Agus Putranto bergulir pada Selasa (3/4).

Spekulasi soal alasan pemecatan pun masih belum jelas. Namun politikus dan pebisnis Aburizal Bakrie mencuitkan dugaan alasan pemecatan dokter Terawan, yakni berkaitan dengan metode 'cuci otak'.
Dari penelusuran CNNIndonesia.com, metode ini dituangkan dalam disertasi doktoral Terawan dengan judul 'Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis'.

Meski menuai pro-kontra, tetap ada deretan pasien yang muncul ke permukaan dengan tagar #SaveDrTerawan di Twitter. Para pasien ini datang dari berbagai latar belakang dan mengatakan sembuh di tangan Terawan.

Jaya Suprana dan sang istri, Aylawati Sarwono pernah menjadi pasien Terawan. Melalui akun Twitter pribadinya, Aylawati mengungkapkan dirinya dan suami merasakan manfaat dari metode pengobatan Terawan.

"Saya dan Jaya Suprana adalah pasien dari Terawan atas kesadaran dan pilihan sendiri untuk menjadi sehat, kami merasakan manfaatnya. Adalah hak konsumen untuk memilih alternatif pengobatan termasuk dengan metode temuan dari Terawan maupun pengobatan tradisional dengan Jamu. #SaveDrTerawan," tulisnya.

Putra mantan ketua DPR RI Agung Laksono, Dave Laksono pun turut membela sang dokter. Menurutnya, Terawan telah menyelamatkan banyak nyawa.

"Dr. Terawan telah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa manusia, termasuk sejumlah keluarga saya. Kenapa IDI hanya memberi sanksi tanpa solusi! #savedrterawan," tulisnya.

Kesehatan Pulih

Melalui akun Instagramnya, Brigjen Polisi Krishna Murti menuliskan dirinya pernah menjalani perawatan dengan Digital Substraction Angiography (DSA). Krishna mengaku kesehatannya pulih meski ia tak tahu sisi medis dari efek metode pengobatan.

"Hari ini saya mendengar IDI mencabut izin praktik beliau karena tidak memenuhi syarat tertentu. Saya bukan ahlinya untuk berkomentar apapun. Saya hanya berharap Semoga semua masalah dapat diselesaikan dengan baik," tulisnya.


Tindakan cuci otak atau Intra Arterial Heparin Flushing (IAHF) adalah modifikasi dari penggunaan teknik pencitraan dengan Digital Substraction Angiography (DSA). Kemudian tindakan dilanjutkan dengan flushing heparin dengan panduan kateter.

Terawan sebelumnya menjelaskan terdapat bagian inti pada otak penderita stroke yang mati serta penumbra atau bagian yang mati sebagian. Dia menuturkan bagian yang rusak tidak bisa diperbaiki, tetapi bagian penumbra masih bisa. (asa)

Tidak ada komentar: