Sabtu, 03 April 2010

UJI AIR BOILER/CHILLER/COOLING TOWER

1. Kesadahan Air
Kesadahan suatu air akan mempengaruhi kebersihan peralatan pengolahan dan boiler juga bahan yang diolah dengan air, dimana kesadahan akan enyebabkan terbentuknya endapan (kerak) dalam alat pengolah atau boiler berupa endapan Ca dan Mg.
Kesadahan air dapat dibagi menjadi kesadahan yang sifatnya sementara dan bersifat tetap. Kesadahan sementara disebabkan garam-garam bikarbonat dari Ca dan Mg. Kesadahan tetap merupakan kesadahan yang disebabkan oloeh garam Cl2 dan SO4 dari Ca dan Mg dan dapat dihilangkan dengan mereaksikannya dengan bahan kimia seperti kapur ataupun soda atau dengan penambahan tanah yang mengandung SiO2Al2O3NaO6H2O. Cara terakhir sering disebut dengan cara permutit.
2. Penentuan Tingkat Kesadahan Air
Semakin tinggi tingkat kesadahan air semakin tinggi pula kadar kerak yang ditimbulkan pada boiler atau Chill water, serta peralatan pengolahan lainnya. Untuk mengetahui besarnya tingkat kesadahan dapat dilakukan dengan pengujian.

No Tingkat Kesadahan Ppm CaCO3
1 Air Lunak (Soft water) < 50 2 Sedikit sadah 50 – 100 3 Sadah 100 – 200 4 Sadah sekali (hard water) > 200
Dasar penentuan kesadahan air adalah dengan mereaksikan dengan asam Ethilen Diamin Tetra Asetat (EDTA) sehingga ion- ion pembentuk kesadahan akan membentuk chelat dan mengendap. Banyaknya EDTA ekuivalen dengan tingkat kesadahan. Biasanya untuk tingkat kesadahan dipakai standar unit ppm CaCO3.
3. Penentuan Kandungan chloride dan sulfat
Adanya chloride, chlorine dan sulfat dalam air dapat menyebabkan korosif pada logam dari alat pengolahan atau boiler dan chiller. Reaksi yang terjadi dari sifat korosif tersebut dapat mempengaruhi efektifitas kerja boiler/chill water, disamping menurunkan tekanan uap juga menghambat perambatan panas, serta menjadikan umur pakai alat menurun. Khlorida dapat ditentukan dengan cara Mor’s yaitu dengan menitrasi sample dengan perak nitrat menggunakan potassium kromat sebagai indikator. Barium khlorida yang terbentuk akan mengendap berupa endapan putih dan perak kromat yang terbentuk saat titrasi akan berwarna merah yang merupakan tanda titrasi berakhir.
Sulfat tersebar luas dalam air terutam air sadah. Beberapa cara penentuan sulfat dalam sample dapat dilakukan yaitu antara lain dengan pengendapan menjadi Barium sulfat dengan penambahan Barium khlorida (BaCL2)berlebihan. Selanjutnya endapan dikeringkan dan ditimbang. Sulfat juga dapat ditentukan dengan Volumetri yaitu titrasi langsung dengan Barium khlorida dengan menggunakan indikator Tetrahidroksiquinon. Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna kuning menjadi merah.
Gas CO2 dalam air dapat menyebabkan korosi pada boiler dan chiller. Gas CO2 dapat ditentukan dengan titrasi mengggunakan Na2CO3 atau NaOH memakai indicator PP. CO2 akan bereaksi dengan NaOH atau Na2CO3 menjadi sodium bikarbonat (NaHCO3).

Kontak : sugianto
Jl. Barito 5 Malang, Indonesia
Email :  sugianto.gik256@gmail.com
Phone 0882-271-19556,
whatsapp: 081313430785
Bila anda masalah/ keinginan dapat disampaikan, mungkin saya bisa bantu ?

Tidak ada komentar: