Senin, 24/03/2014 11:18 WIB

"Fenomena 'digandengnya' SDA, menunjukkan bahwa Prabowo yakin dengan kekuatan 'Islam Politik'," ujar Kepala Pusat Penelitian (P3M) Sekolah Pasca Sarjana Unviersitas Nasional (Unas) Dr Robi Nurhadi kepada detikcom, Senin (24/3/2014).
Menurut Robi, strategi Prabowo tersebut dilakukan karena Gerindra perlu dukungan tambahan untuk 'tiket pencapresan', juga keyakinan bahwa PPP menjadi 'rumah besar' bagi kekuatan-kekuatan Islam Kultural.
Di lain sisi, lanjut Ketua Program Pasca Sarjana Unas ini, sepertinya ada 'ketidakpercayaan diri' kekuatan Islam politik khususnya kasus PPP ini untuk lebih membangun kekuatan Islam politik ketimbang mendekati parpol sekuler.
"Iya, saya melihat itu. Itulah konsekuensi adanya 'budaya pop' dalam lanskap demokrasi Indonesia saat ini. Budaya pop demokrasi akan mendorong menguatnya rivalitas tokoh dibanding rivalitas ideologi ataupun program yang bagus untuk rakyat," tuturnnya.
"Dalam konteks rivalitas tersebut, kekuatan-kekuatan politik Islam relatif lemah,"pungkas Robi.
Mengejutkan, Ketum PPP Suryadharma Ali hadir dalam kampanye Gerindra di GBK kemarin. Tak sekadar hadir, Suryadharma pun memberi sambutan.Ne
Tidak ada komentar:
Posting Komentar