Rabu, 23 April 2014

Dino: Target Realistis Demokrat Tawarkan Cawapres

Rabu, 23 April 2014 | 09:35 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Peserta konvensi Partai Demokrat Dino Patti Djalal memaparkan visi dan misinya dalam acara Konvensi Demokrat Tahap II di Jakarta, Kamis (9/1/2014). Hari ini selain Dino peserta konvensi lainnya juga akan menyampaikan pidato politiknya yaitu Anies Baswedan dan Marzuki Alie.

SEMARANG, KOMPAS.com
- Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal berpendapat, melihat hasil hitung cepat pemilu legislatif 2014, target realistis Demokrat adalah menawarkan calon wakil presiden kepada partai lain untuk menghadapi pemilu presiden mendatang.
"Menurut saya secara pribadi, target realistis dan peluang paling bagus adalah menawarkan cawapres kepada partai lain. Itu realistis dan pragmatis," kata Dino di sela-sela kegiatan safari politiknya di Semarang seperti dikutip dari Antara.
Dino mengatakan bahwa Demokrat lebih mudah menawarkan figur cawapres daripada mengusung capres sendiri. Perhitungannya, jika mengusung capres sendiri, Demokrat perlu meyakinkan partai lain untuk memberikan dukungannya.
"Akan tetapi, kalau Demokrat tetap mengusung capres sendiri dengan menciptakan poros baru, ya, mungkin saja," ujar dia.
Sebagai peserta konvensi capres Demokrat, Dino hanya berupaya bersaing sebaik-baiknya dengan menyuarakan gagasan untuk pembangunan bangsa ini. Adapun langkah dan kebijakan partai, kata dia, sepenuhnya menjadi kewenangan Susilo Bambang Yudhoyono selaku pimpinan partai.
"Saat ini benar-benar Pak SBY yang bermain 'catur'. Saya meyakini beliau sangat fokus beberapa hari ini," kata mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.
Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga, tidak ada parpol yang bisa mengusung capres-cawapres tanpa koalisi. Syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres dalam UU Pilpres,  yakni 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.
Hingga saat ini, Demokrat belum menentukan pemenang konvensi. Pandangan di internal Demokrat dan Konvensi juga terbelah, tetap mengusung capres atau menurunkan menjadi cawapres.

Tidak ada komentar: