Senin, 28 April 2014

PKS Optimistis Koalisi dengan Gerindra Bisa Kalahkan Jokowi

Senin, 28 April 2014 | 00:33 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Dari kiri ke kanan anggota Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Arifinto, Sekjen PKS Taufik Ridho, dan Wasekjen Iwan Budi Setiawan mengumumkan peringkat suara nasional kandidat calon presiden hasil pemilihan raya (pemira) PKS dalam konferensi pers di DPP PKS, Jakarta, Minggu (29/12/2013). Hasil pemira tersebut menempatkan Hidayat Nur Wahid sebagai peringkat pertama disusul berturut-turut Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail.
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera memutuskan membentuk tim khusus untuk merealisasikan koalisi dengan Partai Gerindra. Koalisi PKS dan Gerindra diyakini akan meningkatkan peluang kemenangan Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2014.

"Optimistis dong, di dalam hidup ini harus optimistis. Buat apa hidup kalau pesimistis," kata Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho, seusai rapat Majelis Syuro, Minggu (27/4/2014) malam, ketika ditanya soal peluang Prabowo dan pasangannya mengalahkan bakal calon presiden yang diusung PDI-P, Joko Widodo.

Rapat Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Minggu, memutuskan membentuk tim untuk lebih serius menjajaki koalisi bersama Partai Gerakan Indonesia Raya dan mendukung pengusungan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Partai ini menyatakan keinginan kuat untuk dapat berkoalisi dengan Gerindra.

PKS memilih berkoalisi dengan Gerindra karena baru partai tersebut yang telah mengirimkan surat resmi ke PKS soal koalisi, sementara partai lain sekadar melakukan komunikasi informal.

Tim tersebut akan dipimpin Taufik, beranggotakan Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid; Wakil Ketua DPR Shohibul Iman; Wakil Ketua Komisi III DPR Muzzamil Yusuf; dan Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman.

Dalam komunikasi intensif tersebut, kata Taufik, akan dibahas bagaimana strategi koalisi untuk memenangkan pemilihan presiden ke depan. Namun menurutnya, pertemuan dan komunikasi politik dengan Gerindra akan lebih banyak berlangsung secara tertutup.

Taufik menolak menyebutkan waktu pertemuan perdana timnya dengan Gerindra. "Kalau tidak perlu diekspos kenapa harus diekspos? Kami sampaikan tidak ada yang ditutupi. Hanya kami tidak ingin ada hiruk-pikuk dalam koalisi seolah-olah nanti terlihatnya bagaimana," kilah dia.

Tidak ada komentar: