Jokowi Akan Menaikkan Harga BBM jika Terpilih Jadi Presiden
Rabu, 4 Juni 2014 | 23:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo mengisyaratkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) apabila nanti terpilih menjadi presiden. Jokowi merasa memiliki keberanian untuk mengambil kebijakan yang selalu menimbulkan gejolak sosial, ekonomi, dan politik tersebut.
"Ini masalah efisiensi karena ada banyak kepentingan. Kenapa saya punya keberanian (menaikkan BBM)? Itu karena saya tidak tersandera kepentingan-kepentingan. Saya ini orang baru, orang baru," kata Jokowi dalam konferensi pers setelah acara pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK di Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Jokowi menganggap subsidi BBM saat ini sangat memberatkan APBN. Mantan Wali Kota Solo itu mengusulkan agar subsidi BBM dialihkan ke program-program yang padat karya seperti subsidi pupuk untuk petani.
Jokowi juga menjelaskan, kenyataannya, subsidi BBM saat ini justru tidak dinikmati oleh masyarakat yang tidak mampu. Menurut dia, subsidi malah mengalir ke tangki-tangki mobil mewah orang-orang berduit.
"Subsidi kita saat ini dinikmati bukan oleh masyarakat tidak mampu. Lebih baik alihkan ke pangan, subsidi pupuk untuk petani," katanya.
Dalam pemaparan visi-misi ekonominya, Jokowi bahkan menyinggung masalah ketergantungan masyarakat terhadap BBM. Menurut dia, menaikkan harga BBM bukanlah hal yang sulit. Dia meyakinkan peserta yang hadir untuk berpikir tidak rumit mengenai masalah tersebut.
"Kita saat ini masih sangat ketergantungan BBM. Jangan anggap ini susah. Anggap ini gampang, jangan berpikir ini susah. Ini gampang," tandasnya, disambut tepuk tangan peserta konferensi pers.
Jokowi Akhirnya Beberkan Kebijakan
Jokowi memberi jaminan kepada penasehat investasi ternama bahwa ia akan
mengurangi subsidi BBM, memperbaiki infrastruktur dan menggelar
reformasi birokrasi besar-besaran jika terpilih Juli nanti.
Janji ini ia lontarkan di hadapan sepuluh penasehat investasi paling
dicari di Indonesia. Jokowi sedikit memberi bocoran terkait kebijakannya
yang belum ia kemukakan di hadapan publik menjelang pemilihan presiden
tanggal 9 Juli mendatang.
"Platform kuncinya untuk pemilu adalah ramah pasar dengan fokus pada peningkatan kemampuan tenaga kerja melalui pendidikan, reformasi birokrasi, konstruksi infrastruktur dan mendorong investasi energi," ungkap firma investasi CLSA, yang menyelenggarakan pertemuan para penasehat investasi.
Namun CLSA menolak untuk memberi tahu siapa saja yang hadir pada pertemuan itu.
Mengintip kebijakan
Jokowi masih dianggap sebagai kandidat unggulan untuk menghuni istana presiden. Gayanya yang populis berhasil memenangkan dukungan. Namun apakah Jokowi mampu memajukan Indonesia yang belakangan mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi? Terutama menutup jurang antara kaum kaya dan miskin yang terus membesar.
Meski Jokowi masih 15 poin lebih unggul dari para pesaingnya dalam jajak pendapat terbaru, kandidat lainnya telah berhasil secara perlahan mengikis poin tersebut..DW.DE
"Platform kuncinya untuk pemilu adalah ramah pasar dengan fokus pada peningkatan kemampuan tenaga kerja melalui pendidikan, reformasi birokrasi, konstruksi infrastruktur dan mendorong investasi energi," ungkap firma investasi CLSA, yang menyelenggarakan pertemuan para penasehat investasi.
Namun CLSA menolak untuk memberi tahu siapa saja yang hadir pada pertemuan itu.
Mengintip kebijakan
Jokowi masih dianggap sebagai kandidat unggulan untuk menghuni istana presiden. Gayanya yang populis berhasil memenangkan dukungan. Namun apakah Jokowi mampu memajukan Indonesia yang belakangan mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi? Terutama menutup jurang antara kaum kaya dan miskin yang terus membesar.
Meski Jokowi masih 15 poin lebih unggul dari para pesaingnya dalam jajak pendapat terbaru, kandidat lainnya telah berhasil secara perlahan mengikis poin tersebut..DW.DE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar