Kamis, 22 Mei 2014

Prabowo Vs Jokowi Akan Bertarung Sengit di Jawa Timur

Kamis, 22/05/2014 10:35 WIB,ERWIN DARIYANTO - detikNews
Jakarta - Ibarat perang bubat, dua calon presiden akan bertarung sengit di bumi 'Majapahit', Jawa Timur. Tak heran jika di tim pemenangan baik di kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, maupun Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menempatkan tokoh dari Jawa Timur sebagai 'panglima'.

Di tim Prabowo-Hatta, ada Mahfud Mahfuddin yang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama. Keberadaan Mahfud di tim pemenangan untuk menarik suara NU diperkuat oleh Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul. Tim pasangan yang diusung oleh koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya, PPP, PAN, PKS, Golkar dan PBB ini juga disokong oleh petinggi Partai Demokrat Soekarwo.

Kombinasi figur di tim sukses Prabowo-Hatta inilah yang menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari bakal menjadi sandungan terberat duet Jokowi-JK di Jawa Timur.

"Di Jawa Timur Prabowo-Hatta memiliki amunisi, Saifullah untuk menarik massa NU, dan Soekarwo untuk kelompok nasionalis," kata Qodari saat berbincang dengan detikcom, Rabu (21/5/2014) malam.

Di Jawa Timur, PDI Perjuangan dan partai pengusung Jokowi-JK hanya bisa mengandalkan dukungan dari kader Partai Kebangkitan Bangsa dan NU. Di sini figur Khofifah sebagai Ketua Muslimat NU, Muhaimin Iskandar bersama PKB secara struktural akan menjadi penyumbang suara terbesar bagi Jokowi-JK.

Suara kalangan Nahdliyin ke kubu Prabowo-Hatta diperkirakan tak sebesar yang mengalir ke Jokowi-JK. Pasalnya keberadaan Mahfud dan Syaifullah di tim pemenangan Prabowo-Hatta sifatnya hanya individu.

Sementara untuk suara kaum nasionalis di Jawa Timur kemungkinan besar akan mengalir ke kubu Prabowo-Hatta. Keberadaan Soekarwo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur diperkirakan bakal menjadi pemantik mengalirnya suara nasionalis ke kubu Prabowo.

"Saya kira kalau nasionalis di Jawa Timur yang kuat Soekarwo, saking kuatnya PDI Perjuangan itu kedodoran banget dalam pilkada kemarin," papar Qodari.

Tidak ada komentar: