Kamis, 02 April 2015 , 20:18:00
Pemegang Kunci Pilwali Surabaya, Risma dan PDIP. Foto Radar Surabaya/JPNN.com
SURABAYA – Peta
politik untuk pemilihan wali kota (pilwali) Surabaya, Jawa Timur belum
utuh. Meski ada wacana pembentukan Koalisi Poros Suroboyo oleh beberapa
partai politik (parpol), hal itu belum menunjukkan calon pemimpin
Surabaya lima tahun ke depan.
Bahkan, jika beberapa parpol sudah
memunculkan nama bakal calon wali kota (bacawali), peta politik bisa
berubah. Sebab, ada dua hal yang diyakini bakal memegang peran kunci
dalam pilwali nanti.
Yakni, sosok Tri Rismaharini dan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Risma (sapaan akrab Tri
Rismaharini) belum menunjukkan sikap, apakah akan maju lagi atau tidak.
Sementara itu, PDIP adalah peraih suara
terbanyak dalam pemilu legislatif pada April 2014. Wakil Ketua DPC PDIP
Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan bahwa dua pemegang kekuasaan
tersebut sedang tarik ulur dan menunggu momentum.
Alasannya, jika salah satu di antara dua
penguasa tersebut membuka sikap, itu bakal langsung berpengaruh
menyeluruh pada peta politik di Surabaya.
“Jika salah satu membuka kartu, barulah akan memengaruhi peta politik di Surabaya,” kata pria yang akrab disapa Awi tersebut.
Sebagaimana diberitakan, Risma memang
belum pasti, apakah akan maju lagi dengan mencalonkan diri atau tidak.
Dia digadang-gadang banyak pihak untuk mencalonkan atau ber-
sedia dicalonkan lagi, tapi belum menjawab. Dia sebelumnya menyatakan malah ingin menjadi pengajar di ITS.
sedia dicalonkan lagi, tapi belum menjawab. Dia sebelumnya menyatakan malah ingin menjadi pengajar di ITS.
Di sisi lain, PDIP masih tarik ulur,
apakah akan mengusung Risma kembali atau tidak. Di lokal Surabaya, nama
Whisnu Sakti Buana dijagokan untuk dicalonkan.
Namun, petinggi parpol dengan lambang
banteng yang bermulut putih itu masih berkeinginan untuk mengusung
Risma. Sebab, pamor Risma dan elektabilitasnya sangat tinggi.
“Jadi, kuncinya ada di PDIP dan Risma,” tandas Awi.
Awi mengatakan bahwa Risma memiliki
kartu truf yang berupa popularitas tinggi. Sebaliknya, PDIP memiliki
senjata lainnya yang berupa pemilih solid dan pemenang pemilu legislatif
di Surabaya. (ima/jee/awa/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar