Sabtu, 30 Mei 2015

KONSEP "BOLA BERPRESTASI " ALA-IMAM NAHROWI

Reaksi Kemenpora setelah Indonesia Disanksi FIFA

Sabtu, 30 Mei 2015 | 22:39 WIB
KOMPAS / AGUS SUSANTO Pintu gerbang Kantor PSSI di Senayan, Jakarta, disegel dengan rantai besi oleh massa dari Pecinta Sepakbola Indonesia, Minggu (19/4/2015). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjatuhkan sanksi administratif kepada PSSI yang isinya memutuskan pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI, termasuk hasil KLB di Surabaya yang memilih kepengurusan periode 2015-2019.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm, mengatakan bahwa pemerintah siap mengambil alih PSSI setelah FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia.

FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015). Putusan itu diketahui melalui surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.

"Pemerintah akan mengambil tanggung jawab dan mengambil alih fungsi PSSI. Surat itu ditunjukkan untuk PSSI, jadi pemerintah belum menerimanya. Tetapi, bagaimana pun juga pemerintah akan mempelajari surat itu," ujar Alfitra kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu malam.

Sepak bola Indonesia mati suri sejak pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada 17 April 2015 menolak mengakui seluruh kegiatan di bawah PSSI. PSSI kemudian bereaksi dengan menggugat SK Menpora ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada 22 April lalu.
Meski begitu, Menpora tetap pada pendiriannya. Menpora kemudian membentuk Tim Transisi yang diproyeksikan mengambil alih fungsi PSSI. dengan munculnya keputusan sela PTUN, Senin (25/5/2015), yang menerima gugatan PSSI terhadap SK Menpora mengenai pembekuan PSSI, maka tim tersebut dihentikan.

"Dengan adanya sanksi (FIFA), pencabutan (SK pembekuan dari hasil putusan sela PTUN) itu sudah tidak perlu lagi. Oleh karena itu, nanti Tim Transisi akan segera kembali bertugas. Ini akan kami jadikan momen untuk membenahi sepak bola Indonesia," kata Alfitra.

Penulis: Ary Wibowo
Editor : Ary Wibowo

Wapres: Menpora ajukan konsep revisi SK 01307

Wapres: Menpora ajukan konsep revisi SK 01307
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/AACC2015/Fanny Octavianus)
Dia yang mengajukan sama saya dan telah saya revisi beberapa hal, kata-kata
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah mengajukan konsep revisi atas Surat Keputusan Menpora nomor 01307.

"Dia yang mengajukan sama saya dan telah saya revisi beberapa hal, kata-kata," kata Kalla terkait pertemuan dengan Menpora ditemui di Kantor Wapres Jakarta pada Selasa siang.

Kalla mengatakan revisi yang dilakukan adalah terkait kompetisi sepak bola yang harus tetap berjalan dan membutuhkan organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Wapres mengatakan tim transisi juga akan mendampingi untuk mengevaluasi dan mengawasi persepakbolaan nasional.

Kalla menegaskan hal yang dibicarakan dalam pertemuannya dengan Menpora juga membicarakan masalah persepakbolaan nasional termasuk kurangnya lapangan sepak bola.

Wapres mengatakan ia telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo mengenai revisi SK Menpora tersebut pada Senin sore (25/5).

Kalla mengatakan dengan direvisinya SK Menpora, maka tidak ada masalah dalam pengaktifan kembali organisasi tersebut.

Sementara itu, Imam menyatakan tidak ada perbedaan antara Presiden Jokowi dengan Wapres JK dalam menyikapi surat pembekuan PSSI.

"Ada tiga opsi, pertama, tetap tidak mencabut surat pembekuan, kedua, pembekuan PSSI dicabut, dan ketiga, SK pembekuan itu direvisi," kata dia pada Selasa siang.

Namun Imam menjelaskan Kementerian akan mengkaji baik dan buruknya ketiga opsi tersebut termasuk terhadap putusan sela PTUN soal penundaan SK pembekuan PSSI.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Tidak ada komentar: