Minggu, 17 Mei 2015

MImpi RIsma Membangun Kalimas Surabaya

Mimpi Risma jadikan Kalimas destinasi wisata air di malam hari

Reporter : Moch. Andriansyah | Minggu, 17 Mei 2015 01:26
Mimpi Risma jadikan Kalimas destinasi wisata air di malam hari
festival kalimas. ©2015 Merdeka.com/
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini berniat menyulap sungai Kalimas menjadi lokasi wisata air di malam hari. Ke depan, Risma berharap sungai yang pernah menjadi jalur perdagangan di zaman Majapahit itu, bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Pahlawan ini.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini, mengaku sudah membuat desain Kalimas untuk diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum.

"Yang paling efektif adalah, menjadikan Kalimas sebagai wisata air di malam hari. Kita sudah ada desainnya dan akan saya usulkan ke Kementerian PU," kata Risma usai pembukaan Festival Kalimas Surabaya, Sabtu malam, (16/5).

Menurut Risma, jika Kalimas memiliki pintu air, akan bisa dipakai terus menerus dan aliran airnya akan terus mengalir deras. "Untuk masalah pengadaan pintu air, kita masih komunikasikan lagi dengan Kementerian PU. Ini penting, karena Kalimas masih kewenangan pusat," lanjut alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu.

Wali kota kelahiran Kediri ini juga merencanakan mengeruk tanah-tanah di Kalimas. Tujuannya, agar air Kalimas yang saat ini masih berwarna cokelat, bisa kembali lebih jernih dan bersih. "Untuk acara Festival Kalimas malam ini (16/5), kita undang dirjen, dan mereka menjanjikan untuk mengadakan pintu air di Kalimas," akunya.

Selain Kalimas, masih menurut Risma, Surabaya juga memiliki aset sejarah. Tapi belum mampu dimaksimalkan. Padahal, pemandangannya cukup indah. "Aset itu berada di Kota Surabaya sisi utara. Di daerah ini, terdapat gedung-gedung tua yang begitu mempesona pengunjung," tutur dia.

Sebenarnya, lanjut Risma, Warga Surabaya sudah mempunyai aset, hanya saja belum dimaksimalkan karena pemandangan yang paling indah berada di daerah utara Surabaya, di daerah itu terdapat gedung-gedung tua yang amat cantik.

Di lokasi yang sama, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Mudjiadi mengaku merespon positif niat Risma. Untuk mengetahui kondisi Kalimas, pihaknya akan melakukan study kelayakan terlebih dahulu.

"Festival Kalimas ini, cocok dengan program PU soal restorasi sungai. Sungai-sungai di perkotaan harus bersih, sehat dan produktif," katanya.

Selain itu, lanjutnya, sungai tak hanya dijadikan tempat perekonomian, hubungan sosial dan budaya, tapi harus lebih itu. "Untuk Kalimas ini, sepertinya sudah layak dijadikan ikon Surabaya," pungkasnya.

Dalam rangkain HUT Kota Surabaya yang ke 722, Sabtu malam hingga Minggu besok, Pemkot Surabaya menggelar Festival Kalimas, yang dihadiri Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU.

Pada festival ini, Risma berkesempatan ikut mendayung kapal naga bersama 35 peserta yang menggunakan kostum unik, seperti pakaian adat Dayak, bajak laut, Reog Ponorogo, Koarmatim, pakaian adat Madura (kaos motif garis-garis merah dan putih), pakaian kedokteran, serta berbagai kostum lainnya.
[rnd]
Sabtu, 16/05/2015 22:39 WIB Zainal Effendi - detikNews

Risma Punya 'Mimpi' untuk Kalimas

Risma Punya Mimpi untuk Kalimas foto: Budi Sugiharto/detikcom
Surabaya - Potensi yang Sungai Kalimas yang membelah Kota Surabaya akan dimanfaatkan. Ada wacana untuk dikembangkang wisata maupun transportasi air.

Namun, untuk memuluskan rencana itu masih diperlukan kajian secara teknis karena adanya pintu air di kawasan Kayun dan ketinggian airnya.

Wali Kota Tri Rismaharini akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk merealisasikan pembangunan pintu air baru sehingga Sungai Kalimas bisa dijadikan wisata air.

"Sebetulnya warga Surabaya punya aset cuma memang belum maksimal, dan yang indah adalah daerah utara. Kita punya bangunan gedung tua yang cantik tapi kita belum sampai sana," katanya usai Festival Kalimas di Monumen Kapal Selam (Monkasel), Sabtu (16/5/2015) malam.

Selain wisata air, Sungai Kalimas kata Risma juga bisa digunakan sebagai jalur transportasi air. Namun keberadaan pintu air di Kayun menjadi kendala sementara ini."Cuma ruasnya kan tidak terlalu panjang karena di situ ada pintu (pintu air Kayun). coba pintu itu bisa dibuka bisa sampai wonokromo, sebetulnya sangat efektif," ungkapnya.

Walikota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Surabaya ini mengungkapkan untuk mewujudkan wisata air, pihaknya harus menjaga ketinggian permukaan air sehingga bisa dilalui kapal atau perahu motor.

"Sebetulnya, kewenangan sungai ini adalah kewenangan pemerintah pusat, makanya saya undang Pak Menteri PU ke sini," ujar Risma sambil menambahkan sudah berkoordinasi dengan ahli drainase agar perahu bisa melewati pintu air Kayun. "Cantik sekali kalau bisa dilewati," pungkas dia.
(ze/gik)

Ketika Risma Naik Perahu di Festival Kalimas

TEMPO.CO , Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung berbaur dengan 35 peserta Festival Kalimas di Sungai Kalimas Surabaya, Sabtu, 16 Mei 2015. Sebanyak 35 tim itu menggunakan perahu kecil, perahu naga, perahu dayung, perahu mesin serta perahu karet.

Berbagai peserta itu menggunakan kostum yang unik dan bermacam-macam. Di atas perahu, mereka memperagakan atraksi sesuai dengan kostumnya masing-masing. Mulai dari peserta dengan kostum Dayak, bajak laut, reog Ponorogo, koarmatim, pakai adat Madura kaos dengan merah putih, pakaian kedokteran, serta berbagai kostum lainnya.

Risma dengan pakaian hitam dibalut dengan kerudung Orange, ikut menaiki perahu karet bersama perwakilan air Kementerian Pekerjaan Umum. Risma juga didampingi beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya dan perwakilan dinas.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mujiadi mengatakan pihaknya ke depan akan mengadakan program restorasi sungai, yang mana sungai-sungai di perkotaan harus bersih, sehat dan produktif. "Dan setiap kota harus memiliki ikon sungai. Kalimas ini sepertinya sudah layak dijadikan ikon kota Surabaya," kata Mujiadi saat memberikan sambutan di Festival Kalimas, Sabtu, 16 Mei 2015.

Melalui Festival Kalimas, Mujiadi berharap seluruh masyarakat lebih peduli pada fungsi sungai, sehingga tidak membuang sampah sembarangan. "Mari kita jaga sungai kalimas ini," kata Mujiadi.

Sementara itu, Risma yang diberikan waktu untuk sambutan sekaligus membuka acara festival hanya memberikan kata-kata singkat. Bahkan Risman enggan memberikan sambutan supaya lomba dayung tidak terlalu larut malam. "Karena anak-anak sudah muter-muter daritadi dan kecapekan, jadi langsung saja, terimakasih," kata Risma lantas menuju kapal karet dan mengelilingi Sungai Kalimas.

Risma mengelilingi Kalimas sejak monumen kapal selam hingga taman prestasi. Di pinggir kali itu dihiasi lampu-lampu berwarna serta seribu lampion, sehingga memancarkan cahaya dari bibir sungai.

Di beberapa pojok sungai juga terdapat band musik yang selalu bermain tanpa henti. Ribuan pasang mata menikmati keindahan sungai yang bersih itu, sehingga banyak warga mengatakan sangat terhibur dengan festival kali ini. "Festival kali ini lebih menarik, hebat surabaya," kata Farida, warga Benowo Surabaya.

Farida berharap tahun-tahun berikutnya bisa lebih meriah dan menjadi agenda tahunan di Kota Surabaya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Tidak ada komentar: