Kamis, 10 Maret 2016

Deklarasi 5 Calon Gubernur DKI Jakarta

Rep: C18/ Red: Ilham Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kursi Gubernur DKI Jakarta selalu menjadi perebutan politik. Namun, pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang bukan saja akan menjadi ajang saingan antar partai, beberapa tokoh yang tak berafiliasi dengan partai politik akan ikut andil.

Selain, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sejumlah calon lain juga siap bersaing sebagai bakal calon orang nomor satu di Jakarta. Terakhir, ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra mengaku didorong untuk maju menyaingi Ahok. Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) sedang menyiapkan tiga kadernya untuk DKI.

Sejauh ini, ada 12 nama yang disebut-sebut akan bersaing menjadi Gubernur DKI periode 2017-2021. Berikut nama-nama calon yang siap akan maju dalam pilgub 2017.

1. Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agaknya masih belum puas berkantor di Jalan Medan Merdeka Selatan. Ahok menyatakan kesiapannya maju kembali di Pilgub 2017, mendatang.

"Harus maju dong. Supaya buktiin sama Taufik (Wakil Ketua DPRD DKI), laku nggak laku, minimal aku lebih laku daripada dia lah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat, 4 September 2015.

Namun, belum jelas dirinya akan maju sebagai calon independen atau partai. Namun, Ahok menyebut akan menghormati usaha 'Teman Ahok' yang mengumpulkan satu juta tanda tangan bagi dirinya untuk maju sebagi calon independen.

"Partai sih ada yang mendekati, tapi kita tunggu 'Teman Ahok' saja dapat sejuta KTP atau tidak," kata Ahok.

Maju sebagai calon petahana, mantan politisi Gerindra ini mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk meraih simpati. Menurutnya, dukungan masyarakat akan datang dengan sendirinya ketika ia bekerja dengan maksimal. "Kalau kita petahana, apa yang mau persiapan? Kita dinilai tiap hari kok, kamu dinilai kayak apa, hasilnya apa," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Yusril Ihza Mahendra
2. Yusril Ihza Mahendra

Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017. Jabatan Gubernur DKI agaknya djiadikan langkah awal menuju kursi Presiden di masa mendatang.

"Insya Allah. Keluarga tidak masalah. Jadi, kalau saya ingin maju, keluarga sepakat saja," kata Yusril pada Sabtu (6/2).Nama Yusril didorong maju untuk mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada DKI 2017. Hal ini menyusul kemenangan kakak Yusril, Yuslih Ihza Mahendra, dalam Pilkada Belitung Timur.

Sementara, Ahok mengaku tidak khawatir dengan majunya Yusril Ihza Mahendra dalam Pilgub DKI 2017. Dia mengaku, dengan adanya Yusril sebagi calon Gubernur DKI akan meramaikan Pilgub mendatang.

"Bukan soal berani enggak berani, justru saya harap Bang Yusril nyalon, nyalon harusnya gitu loh, supaya makin banyak pilihan," kata Ahok.


Gerindra Buru Pendamping Sandiaga Uno, Lirik PDIP Lagi?

By Kampanye Partai Gerindra (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra semakin mantap mencalonkan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017. Kini partai pimpinan Prabowo Subianto itu tengah berburu mencari pendamping untuk Sandiaga yang berasal dari partai politik lain.

"Sandiaga Uno itu sudah 99,9 persen akan didukung Gerindra untuk calon gubernur DKI Jakarta," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
"Sedangkan untuk calon wakil gubernur, nanti harus dibicarakan dengan partai yang akan berkoalisi dengan Gerindra," sambung dia. Arief memberi sinyal, bisa saja partainya menggandeng lagi PDIP seperti pada Pilgub DKI Jakarta lalu yang memenangkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wagub DKI Jakarta. Saat ini, kata dia, kondisinya masih bersifat terbuka dan cair.

"Bisa saja dengan PDIP mengusung Sandiaga Uno. Dengan Golkar ataupun PKB. Semuanya masih terbuka dan cair. Dengan partai apa saja, asal mempunyai kesamaan visi dan misi partai Gerindra," tutur Arief.

Meski demikian, Arief menegaskan, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai koalisi. Belum ada konfirmasi dari parpol lain terkait keinginan Gerindra ini. Belum ada yang confirm untuk koalisi," ucap Arief.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Adhyaksa Dault

2 April, Adhyaksa Deklarasi Maju Pilgub DKI

Senin, 7 Maret 2016 | 22:12 WIB
KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault di rumahnya Jalan Pengadengan Selatan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016). Adhyaksa berniat maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI 2017 nanti.
JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault, memastikan akan mendeklarasikan diri pada 2 April 2016 untuk maju dalam Pilkada DKI 2017. Deklarasi akan tetap dilakukan, sekalipun tanpa adanya dukungan dari partai politik.
"Insya Allah pada 2 April nanti saya akan mendeklarasikan diri untuk jadi cagub, tanpa atau adanya dukungan partai politik," kata Adhyaksa di rumahnya, Jalan Pengadegan Selatan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
Saat ini, Adhyaksa tengah melakukan pendekatan dengan beberapa partai politik untuk mendukung dirinya maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Di sisi lain, Adhyaksa juga tengah mengumpulkan data kartu tanda penduduk (KTP) untuk bisa maju lewat jalur independen.
Adhyaksa melanjutkan, jika tak ada partai politik mengusungnya sebelum tanggal 2 April, ia akan tetap mendeklarasikan diri untuk maju lewat jalur independen. Untuk bisa maju lewat jalur independen, Adhyaksa setidaknya harus mengumpulkan sekitar 1 juta data KTP.
"Kalau KTP saat ini baru terkumpul 90.000 (data). Semoga bisa tercapai syaratnya," sambung Adhyaksa.
Adhyaksa juga mengungkapkan, dirinya tak berminat untuk menjadi calon wakil gubernur. Ia akan bersikap realistis jika tak ada partai politik yang mau mengusungnya sebagai cagub atau syarat jumlah data KTP untuk jalur independen tak mencukupi sampai batas waktu yang ditentukan.
"Kalau saya nothing to lose saja," kata Adhyaksa.

Ahmad Taufik dan Mujtahid Hashem. 

Minggu, 13 Maret 2016 | 13:11 WIB, Jurnalis Ini Siap Tantang Ahok di Pilkada DKI Jakarta
Jurnalis Ini Siap Tantang Ahok di Pilkada DKI Jakarta
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ahmad Taufik dan Mujtahid Hashem. Mereka menyatakan ingin maju lewat jalur independen, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, 13 Maret 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Taufik dan Mujtahid Hashem atau ATeMas mendeklarasikan maju menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017. "Saya seorang jurnalis dan dosen," kata Ate, sapaan akrab Ahmad Taufik, saat deklarasi di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Minggu, 13 Maret 2016. Mereka bakal berhadapan dengan para calon gubernur lain, termasuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan kembali mencalonkan diri.

Ahmad Taufik, 50 tahun, lahir di Jakarta dan besar di Jalan Kebon Pala, Tanah Abang. Sedangkan Mujtahid, kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 42 tahun lalu. Ia lulusan filsafat di Al-Musthafa International University, Iran. Juga alumnus teknik metalurgi Universitas Indonesia 1992.

ATeMas akan maju lewat jalur independen. Mujtahid mengatakan mereka memilih independen karena ingin didukung warga. "Kami siap dicalonkan dari warga," katanya. "Tapi kami bukan antipartai."

"Kembalikan Jakarta kepada Rakyat" serta "Jakarta Bangkit Melawan!!" adalah semboyan mereka. Menurut Mujtahid, seorang gubernur harus menjadi ayah dari rakyatnya yang diibaratkan anak.
"Jika gubernur merasa warganya seperti anak-anaknya, tidak mungkin ada yang digusur," kata Mujtahid seperti menyindir Ahok. Ia menilai Ahok lebih memilih mementingkan para konglomerat dan kapitalis.

"Hak-hak warga akan kami kembalikan," ujarnya. "Seperti memperjuangkan hak-hak tanah warga yang dirampas." Ia mengatakan Jakarta harus dibangun secara gotong-royong.

Acara deklarasi berjalan sederhana. Lapangan bulu tangkis dipasangi tenda. Ditambah sebuah panggung kecil. Warga yang berkumpul didominasi anak-anak dan anak muda. Sebagian ibu-ibu dan bapak-bapak.

"Saya senang jika banyak orang yang menyatakan maju sebagai calon," kata Muhammad Yamin, warga sekaligus Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi dan Advokasi Warga Petamburan. Menurut dia, Indonesia sedang krisis kepemimpinan. REZKI ALVIONITASARI

Tidak ada komentar: