Selasa, 08 Maret 2016

Ahok mantap maju Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen "Ahok-Heru", didukung Nasdem, Hanura, PAN, PKB ?

Setelah NasDem dan Hanura, Ahok Percaya PAN dan PKB Ikut Dukung

LB Ciputri Hutabarat    •    18 Maret 2016 10:54 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Basuki Tjahaja Purnama percaya dukungan partai politik kepada dirinya akan terus datang. Baru-baru ini, ia berbicara dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Basuki alias Ahok sejauh ini menyatakan ikut Pilkada DKI 2017 dari jalur perseorangan. Sebab, PDI Perjuangan yang ia harapkan mendukung tidak memberikan kepastian.

Beberapa waktu lalu, Partai NasDem mendeklarasikan dukungan ke Ahok.
Sedangkan Partai Hanura akan resmi mengumumkan dukungan ke Ahok, pekan depan. PAN kemungkinan menyusul NasDem dan Hanura.
Selain itu, Ahok juga yakin akan mendapat dukungan dari PKB. Keyakinan itu muncul karena Ahok merasa selama ini dekat dengan tokoh PKB Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Namun, bila benar NasDem, Hanura, PAN, dan PKB mendukung Ahok, bekas kader Partai Golkar dan Gerindra itu tidak perlu lagi mengharapkan PDI Perjuangan. Sebab, gabungan suara empat partai itu sudah memenuhi syarat mendukung calon gubernur.

Pasal 40 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota berbunyi partai politik  atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

Jumlah kursi di DPRD DKI ada 106. Dari jumlah itu, berdasarkan hasil pemilu 2014 Hanura berhak atas 10 kursi (9,43 persen suara), PKB enam kursi (5,66 persen suara), NasDem lima kursi (4,72 persen suara), dan PAN dua kursi (1,89 persen suara).

Ini Kronologis Munculnya Pasangan Ahok-Heru

Rep: c18/ Red: Andi Nur Aminah Antara/Reno Esnir
Basuki Tjahaja Purnama memilih jalur Independen berpasangan dengan Heru Budi Hartono dalam Pilkada DKI Jakarta 2017
Basuki Tjahaja Purnama memilih jalur Independen berpasangan dengan Heru Budi Hartono dalam Pilkada DKI Jakarta 2017
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama resmi melamar Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono. Keduanya akan maju sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017 besok. "Iya benar," kata juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas di Jakarta, Selasa (8/3).
Amalia mengatakan Heru ditunjuk untuk mendampingi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ini berdasarkan rapat yang dilakukan Basuki bersama Teman Ahok di kediaman orang nomor satu di Jakarta itu, Ahad (6/3) malam lalu.
Bukan sembarang pilih, penunjukan Heru tentu melewati proses pertimbangan yang matang. Bahkan Heru harus melangkahi nama wakil Gunernur DKI Jakarta saat ini, Djarot Saeful Hidayat.
Sebagai wakil gubernur, Djarot sudah teruji dan sejauh ini dinilai cocok dengan Ahok. Djarot bahkan nyaris masuk dalam form dukungan KTP jika dia bersedia maju melalui jalur Independen tanpa didukung PDIP.
Tidak mendapatkan kepastian terkait pencalonan Djarot, munculah nama Heru Budi Hartono. Heru dinilai berani pasang badan untuk memperjuangkan transparansi perencanaan dan penggunaan anggaran di DKI Jakarta.
Amalia mengataka, Heru kemudian dipanggil ke Pantai Mutiara alias kediaman Ahok untuk berdiskusi masalah tersebut. Heru lantas bersedia mendampingi Ahok. Dia bahkan tidak keberatan untuk mundur dari posisinya sebagai PNS DKI menjelang pendaftaran Cagub-cawagub ke KPUD. "Sekitar Agustus nanti akan kami daftarkan," kata Amalia.
Amalia mengatakan maju sebagai calon pejawat melalui jalur Independen tentu bukan hal yang mudah. Langkah itu juga diakuinya penuh risiko. Berbeda dengan partai politik yang memiliki jaringan di seluruh level pemerintahan dan lembaga negara.
Sementara dari data yang dikutip situs resmi Teman Ahok, target pengumpulan satu juta KTP hingga saat ini baru mencapai 774.452 buah. Itu dibutuhkan sebagai dukungan pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI.

Tidak ada komentar: