Minggu, 25 Desember 2016

Donald Trump: AS Harus Perkuat Persenjataan Nuklirnya

Jum'at, 23 Desember 2016 | 02:25 WIBDonald Trump: AS Harus Perkuat Persenjataan Nuklirnya  
Ekspresi Presiden AS terpilih Donald Trump, saat berbicara pada malam pemilihan di Manhattan, New York, 9 November 2016. Trump memenangkan pemilu AS dengan electoral college votes 276. REUTERS/Mike Segar
TEMPO.COJakarta - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, mengatakan Amerika Serikat harus memperkuat dan memperluas persenjataan nuklirnya. Hal ini diutarakan Trump selang beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hal serupa.

Donald Trump mengeluarkan pernyataan itu melalui akun Twitter-nya dan diterbitkan dalam serangkaian tweet-nya pada Kamis, 22 Desember 2016, waktu setempat.

Presiden Rusia Vladimir Putin, beberapa jam sebelum Trump mengeluarkan pernyataan tersebut, mengatakan Rusia perlu meningkatkan potensi nuklir untuk kepentingan militernya.

Sebelumnya, pada awal 2016, Donald Trump mengatakan senjata nuklir berada dalam kondisi buruk. Dia menambahkan, senjata tersebut tidak dikelola dengan baik.

Donald Trump sebelumnya juga pernah mengatakan dia akan menjadi orang terakhir yang akan menekan tombol nuklir. Selama kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pernah berkata ketika diwawancara Fox News bahwa kalau Jepang dan Korea Selatan harus mempertimbangkan untuk mempersenjatai diri mereka dengan senjata nuklir.

Hal ini, menurut Trump, harus dilakukan untuk mempertahankan diri melawan Korea Utara tanpa bantuan dari Amerika Serikat. Namun kemudian dia menarik pernyataan itu dan menyebut Hillary Clinton berbohong mengenai posisi kebijakan luar negerinya.

Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata Nonpartisan Amerika Serikat, Amerika Serikat memiliki 7.100 senjata nuklir. Sedangkan Rusia memiliki senjata nuklir lebih banyak, yaitu 7.300.

BBC | EXPRESS.CO.UK | DIKO OKTARA

Tidak ada komentar: