Sabtu, 31 Desember 2016

Dualisme Arema: Benarkah Penjualan Arema ke PT Bentoel Malang tidak sah? Arema Indonesia milik arema IPL?

Membongkar Kepalsuan Arema ISL

by : 26th History of Singo Edan
Press Report - Berawal dari Masih banyaknya aremania yang belum menyadari bahwa arema yang asli adalah arema indonesia IPL , untuk itu admin akan kembali membuka fakta sejarah , menguak untuk mengingatkan dan memberi pencerahan bagi aremania yang masih belum mengerti keaslian arema, Berawal pula dari sebuah pertanyaan yang dilontarkan salah seorang aremania sebagai berikut:
Membongkar Kepalsuan Arema ISL

Aremania : MIN kenapa Arema ISL kau bilang PALSU ??
Admin : Begini mberr .......
1. dasarnya cronusmania menganggap arema indonesia ipl tdk asli karena menurut mereka mangira arema sudah diserahkan kepada rendra kresna bupati malang oleh pihak bentoel, akan tetapi faktanya penyerahan itu tidak sah , karena melanggar UU yang mana Dalam UU, sebuah Yayasan tak bisa dibeli. Sejak dulu, semuanya hanya proses pergantian pengurus atau yang penangani Yayasan Arema. “Prinsipnya seperti itu. Berbeda dengan perusahaan. Memang sama-sama sistem saham, tapi bedanya kalau Yayasan tak bisa dijual,” jadi pembelian arema oleh bentoel dari awal tidak sah, bentoel tidak memiliki saham yayasan arema jadi , apa yang diserahkan pada rendra ??... sudah jelaslah pandangan sobat cronusmania tidak bisa dipakai lagi 
selengkapnya baca:  https://pressreport.blogspot.com/2016/05/membongkar-kepalsuan-arema-isl.html
kasus lain:
From: “Brigitta I. Rahayoe” <brigitta@brigitta.co.id>

Menurut pendapat saya kekayaan Yayasan tidak boleh di jual. Dasarnya adalah pasal 5 UU No. 28 tahun 2004 tanggal 6 Oktober 2004 tentang Perubahan UU No.16 tahun 2001 tentang Yayasan menyatakan bahwa “kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan UU ini,dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk gaji, upah maupun honorarium kepada Pembina, Pengurus, dan Pengawas.”  Mungkin ini dapat digunakan sebagai pembukaan diskusi lebih lanjut. Studi lanjut  tentang UU No. 28 tahun 2004 tanggal 6 Oktober 2004
Mohon maaf Ny. Brigitta :
memang uu 16/01 mengatur pasal 5.nya seperti yang di-paste oleh Ny. Brigita, tetapi uu 28/04 telah mengubah isi pasal 5 ini, menjadi bentuk larangan atau pembatasan pengalihan kekayaan yayasan yg bisa dinilai dengan uang hanya kepada Pembina, Pengurus, Pengawas.
Bukan larangan pengalihan kekayaan yayasan kepada Pihak lain [pihak-ketiga].
Nah ajakan diskusi dari Ny. Brigita, tolong dibantuin yah kalo saya kelabakan ada yg nanya lagi
rgs.
sumber : [Hukum-Online] RE: [PERADI] Yayasan : Boleh Jual Aset atau Tidak?https://beritahr.wordpress.com/2008/04/23/hukum-online-re-peradi-yayasan-boleh-jual-aset-atau-tidak/

 Kembalikan Arema Kepada Arek Malang: Luruskan Sejarah dan Legalitas Singo Edan

.... Saya paham dengan sejarah kepemilikan Arema, sebab Opa saya, Sugiono (Alm), turut membantu (Alm) Akub Zainal dalam pendiriannya, saya mengamati banyak kejanggalan dari proses perpindahan kepengurusan dan kepemilikan Arema. Tepatnya setelah Akub Zainal, kemudian mewariskannya kepada Om Lucky. Dari tangan Om Lucky kemudian dimiliki oleh PT. Bentoel. Setelah PT Bentoel dibeli oleh British American Tobacco (BAT), Arema dikembalikan lagi ke masyarakat. Kemudian lahir Yayasan Arema dan dibentuklah PT. Arema Indonesia dengan beberapa orang sebagai pemilik saham sekaligus pengelolanya. Nama Arema Malang diubah menjadi Arema Indonesia. Ternyata dalam perjalanannya, masing-masing pemilik memiliki kepentingan politik yang pada akhirnya membawa klub ini pada perpecahan (Arema ISL dan IPL). Entah bagaimana, tiba-tiba dua klub ini kembali menjadi satu dengan berubah nama menjadi Arema Cronus dibawah pengelolaan PT. Pelita Jaya Cronus.........
selengkapnya https://www.change.org/p/aremacronus-kembalikan-arema-kepada-arek-malang-luruskan-sejarah-dan-legalitas-singo-edan


Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?
Oleh : Cakrayuri | Sabtu, 3 Agustus 2013 | 03:05 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Putaran kedua Liga Prima Indonesia (IPL) yang bakal berlangsung pada 28 Agustus mendatang terancam tak bisa dilaksanakan. Beberapa klub meminta IPL dibubarkan.
Kerap dirundung masalah finansial, penunggakan gaji wasit hingga banyak tim yang kalah sebelum melakukan pertandingan (Walk Out) membuat IPL diminta dibubarkan di tengah kompetisi.
Untuk membahas permasalahan itu, PSSI mengundang 11 tim dari 16 klub yang berkompetisi di IPL untuk melakukan rapat. Namun hanya lima tim yang datang, yakni PSM Makassar, Persijap Jepara, PKT Bontang, Semen Padang dan Persiba Bantul.
Beberapa tim yang hadir mengatakan kalau IPL harus dibubarkan. Ketua Umum Semen Padang, Erizal Anwar berharap IPL segera dimatikan. Dia pun menunjukkan kekacauan IPL.
"Fakta sudah jelas terpampang di depan mata. Fakta pertama, di putaran pertama IPL banyak kekacauan. Beberapa tim banyak yang Walk Out (WO) karena masalah finansial," kata Erizal kepada wartawan di Hotel Sultan, Jumat (2/8/2013) malam.
"Yang kedua, PSSI mengadakan diskusi tentang keberlangsungan IPL. Sudah tahu beberapa klub kesulitan dana, jelas saja tidak datang. Jadi, lebih baik IPL dibubarkan," dia menambahkan.
"Terakhir, IPL juga tak bisa membayar wasit. Itu disebabkan tidak adanya sponsor yang masuk. Lebih baik dimatikan sejak awal dari pada mati ditengah jalan," dia menegaskan.
Pernyataan lain datang dari pelatih Persekap Pasuruan, Rudy William mengatakan kalau IPL tak pantas disebut profesional. Dia pun setuju jika IPL dibubarkan.
"Saya setuju saja jika IPL dibubarkan. Jika kompetisi ini terus diberlangsungkan, maka akan menjadi duri bagi PSSI," dia menambahkan.
Dengan banyaknya kekacauan yang terjadi di IPL dan permintaan kompetisi dibubarkan sebelum berakhir.[yob]
- See more at: http://bola.inilah.com/read/detail/2016883/terus-bermasalah-ipl-bakal-dibubarkan#sthash.JSAbPMoW.dpuf

Keputusan Unifikasi Liga dalam KLB PSSI 17 Maret 2013


Melihat proses verifikasi dari 25 klub, 7 dari IPL dan 18 ISL, dengan melihat lima aspek yang diterapkan sebenarnya tidak ada satu pun yang lolos. Namun dari rapat Exco memutuskan beberapa tahap dengan beberapa pertimbangan,\\\" terang Joko.
Klub ISL yang lolos verifikasi:<\/strong>

1. Barito Putera
2. Mitra Kukar
3. Persisam Samarinda
4. Persiba Balikpapan
5. Pelita Bandung Raya
6. Persib Bandung
7. Persija Jakarta
8. Persela Lamongan
9. Arema Indonesia
10. Gresik United
11. Persebaya Surabaya
12. Persepam Madura United
13. Sriwijaya FC
14. Persipura Jayapura
15. Perseru Serui
16. Persita Tangerang
17. Persik Kediri
18. Persiram Raja Ampat

Klub IPL yang lolos verifikasi<\/strong>

1. PSM Makassar
2. Semen Padang
3. Persijap Jepara
4. Persiba Bantul
Keputusan Unifikasi Liga dalam KLB PSSI 17 Maret 2013

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/buditea/memahami-keputusan-unifikasi-liga-dalam-klb-pssi-17-maret-2013_55296b34f17e61e06b8b45fe

Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?

Oleh : Cakrayuri | Sabtu, 3 Agustus 2013 | 03:05 WIB
Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?
(Foto : istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Putaran kedua Liga Prima Indonesia (IPL) yang bakal berlangsung pada 28 Agustus mendatang terancam tak bisa dilaksanakan. Beberapa klub meminta IPL dibubarkan.
Kerap dirundung masalah finansial, penunggakan gaji wasit hingga banyak tim yang kalah sebelum melakukan pertandingan (Walk Out) membuat IPL diminta dibubarkan di tengah kompetisi.
Untuk membahas permasalahan itu, PSSI mengundang 11 tim dari 16 klub yang berkompetisi di IPL untuk melakukan rapat. Namun hanya lima tim yang datang, yakni PSM Makassar, Persijap Jepara, PKT Bontang, Semen Padang dan Persiba Bantul.
Beberapa tim yang hadir mengatakan kalau IPL harus dibubarkan. Ketua Umum Semen Padang, Erizal Anwar berharap IPL segera dimatikan. Dia pun menunjukkan kekacauan IPL.
"Fakta sudah jelas terpampang di depan mata. Fakta pertama, di putaran pertama IPL banyak kekacauan. Beberapa tim banyak yang Walk Out (WO) karena masalah finansial," kata Erizal kepada wartawan di Hotel Sultan, Jumat (2/8/2013) malam.
"Yang kedua, PSSI mengadakan diskusi tentang keberlangsungan IPL. Sudah tahu beberapa klub kesulitan dana, jelas saja tidak datang. Jadi, lebih baik IPL dibubarkan," dia menambahkan.
"Terakhir, IPL juga tak bisa membayar wasit. Itu disebabkan tidak adanya sponsor yang masuk. Lebih baik dimatikan sejak awal dari pada mati ditengah jalan," dia menegaskan.
Pernyataan lain datang dari pelatih Persekap Pasuruan, Rudy William mengatakan kalau IPL tak pantas disebut profesional. Dia pun setuju jika IPL dibubarkan.
"Saya setuju saja jika IPL dibubarkan. Jika kompetisi ini terus diberlangsungkan, maka akan menjadi duri bagi PSSI," dia menambahkan.
Dengan banyaknya kekacauan yang terjadi di IPL dan permintaan kompetisi dibubarkan sebelum berakhir.[yob]
- See more at: http://bola.inilah.com/read/detail/2016883/terus-bermasalah-ipl-bakal-dibubarkan#sthash.JSAbPMoW.dpuf

Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?

Oleh : Cakrayuri | Sabtu, 3 Agustus 2013 | 03:05 WIB
Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?
(Foto : istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Putaran kedua Liga Prima Indonesia (IPL) yang bakal berlangsung pada 28 Agustus mendatang terancam tak bisa dilaksanakan. Beberapa klub meminta IPL dibubarkan.
Kerap dirundung masalah finansial, penunggakan gaji wasit hingga banyak tim yang kalah sebelum melakukan pertandingan (Walk Out) membuat IPL diminta dibubarkan di tengah kompetisi.
Untuk membahas permasalahan itu, PSSI mengundang 11 tim dari 16 klub yang berkompetisi di IPL untuk melakukan rapat. Namun hanya lima tim yang datang, yakni PSM Makassar, Persijap Jepara, PKT Bontang, Semen Padang dan Persiba Bantul.
Beberapa tim yang hadir mengatakan kalau IPL harus dibubarkan. Ketua Umum Semen Padang, Erizal Anwar berharap IPL segera dimatikan. Dia pun menunjukkan kekacauan IPL.
"Fakta sudah jelas terpampang di depan mata. Fakta pertama, di putaran pertama IPL banyak kekacauan. Beberapa tim banyak yang Walk Out (WO) karena masalah finansial," kata Erizal kepada wartawan di Hotel Sultan, Jumat (2/8/2013) malam.
"Yang kedua, PSSI mengadakan diskusi tentang keberlangsungan IPL. Sudah tahu beberapa klub kesulitan dana, jelas saja tidak datang. Jadi, lebih baik IPL dibubarkan," dia menambahkan.
"Terakhir, IPL juga tak bisa membayar wasit. Itu disebabkan tidak adanya sponsor yang masuk. Lebih baik dimatikan sejak awal dari pada mati ditengah jalan," dia menegaskan.
Pernyataan lain datang dari pelatih Persekap Pasuruan, Rudy William mengatakan kalau IPL tak pantas disebut profesional. Dia pun setuju jika IPL dibubarkan.
"Saya setuju saja jika IPL dibubarkan. Jika kompetisi ini terus diberlangsungkan, maka akan menjadi duri bagi PSSI," dia menambahkan.
Dengan banyaknya kekacauan yang terjadi di IPL dan permintaan kompetisi dibubarkan sebelum berakhir.[yob]
- See more at: http://bola.inilah.com/read/detail/2016883/terus-bermasalah-ipl-bakal-dibubarkan#sthash.JSAbPMoW.dpuf

Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?

Oleh : Cakrayuri | Sabtu, 3 Agustus 2013 | 03:05 WIB
Terus Bermasalah, IPL Bakal Dibubarkan?
(Foto : istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Putaran kedua Liga Prima Indonesia (IPL) yang bakal berlangsung pada 28 Agustus mendatang terancam tak bisa dilaksanakan. Beberapa klub meminta IPL dibubarkan.
Kerap dirundung masalah finansial, penunggakan gaji wasit hingga banyak tim yang kalah sebelum melakukan pertandingan (Walk Out) membuat IPL diminta dibubarkan di tengah kompetisi.
Untuk membahas permasalahan itu, PSSI mengundang 11 tim dari 16 klub yang berkompetisi di IPL untuk melakukan rapat. Namun hanya lima tim yang datang, yakni PSM Makassar, Persijap Jepara, PKT Bontang, Semen Padang dan Persiba Bantul.
Beberapa tim yang hadir mengatakan kalau IPL harus dibubarkan. Ketua Umum Semen Padang, Erizal Anwar berharap IPL segera dimatikan. Dia pun menunjukkan kekacauan IPL.
"Fakta sudah jelas terpampang di depan mata. Fakta pertama, di putaran pertama IPL banyak kekacauan. Beberapa tim banyak yang Walk Out (WO) karena masalah finansial," kata Erizal kepada wartawan di Hotel Sultan, Jumat (2/8/2013) malam.
"Yang kedua, PSSI mengadakan diskusi tentang keberlangsungan IPL. Sudah tahu beberapa klub kesulitan dana, jelas saja tidak datang. Jadi, lebih baik IPL dibubarkan," dia menambahkan.
"Terakhir, IPL juga tak bisa membayar wasit. Itu disebabkan tidak adanya sponsor yang masuk. Lebih baik dimatikan sejak awal dari pada mati ditengah jalan," dia menegaskan.
Pernyataan lain datang dari pelatih Persekap Pasuruan, Rudy William mengatakan kalau IPL tak pantas disebut profesional. Dia pun setuju jika IPL dibubarkan.
"Saya setuju saja jika IPL dibubarkan. Jika kompetisi ini terus diberlangsungkan, maka akan menjadi duri bagi PSSI," dia menambahkan.
Dengan banyaknya kekacauan yang terjadi di IPL dan permintaan kompetisi dibubarkan sebelum berakhir.[yob]
- See more at: http://bola.inilah.com/read/detail/2016883/terus-bermasalah-ipl-bakal-dibubarkan#sthash.JSAbPMoW.dpuf
sumber: http://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/2438221/18-klub-isl-dan-4-klub-ipl-lolos-verifikasi

Mana sih yang arema "beneran"? tolong dong bantu saya ...... biar saya mantap dukung arema! 

Ayo Pak BOPI......! mana yang legal? atau legal semua ?
Badan Olaraga Profesional Indonesia (BOPI) yang bertugas untuk mengawasi dan membina olahraga profesional di Indonesia.

Tidak ada komentar: