Minggu, 16 April 2017

Benarkah Novel Baswedan Memiliki Foto Pelaku Penyiram Air Keras ?

Baru terungkap, ternyata Novel, penyidik senior KPK mempunyai foto tersangka pelaku yang menyiramnya dengan air keras. Serangan teror tersebut menimpanya yang merupakan ketua satgas penyidikan kasus megakorupsi proyek KTP elektronik (e-KTP). Penyerangan itu terjadi di dekat tempat tinggalnya, kawasan Jl Deposito T, RT 03, RW 10, Kelurahan Pesanggrahan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, sekira pukul 05.10 WIB, Rabu (12/4/2017) seperti yang diberitakan dalam media nasional ini.
https://news.detik.com/berita/d-3471243/kutuk-teror-air-keras-terhadap-novel-fadli-zon-itu-biadab
Penyerangan mengakibatkan sang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menderita luka serius di kedua matanya. Selain itu, Novel juga menderita luka benjol di dahi karena membentur pohon nangka di dekat rumahnya, sewaktu berusaha kembali ke Masjid Al Ihsan untuk mencuci wajah dan kepalanya dengan air kran.
Sontak insiden ini membuat heboh hingga ke Istana Presiden. Setelah mengalami serangan, Novel bahkan sempat menelepon Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Bergerak cepat, Kapolri lantas membentuk tim khusus terdiri dari petugas Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri, sebagaimana direportasekan dalam Tribun, Rabu (12/4/2017) seperti yang dimuat dalam media nasional ini.
Novel menyebutkan dua minggu sebelum jadi korban teror, ia merasa dibuntuti orang tak dikenal. Informasi itu disampaikan Abdur Rahim Hasan, Imam Masjid Al Ihsan, yang berlokasi tak jauh dari rumah Novel. Sebelum diserang, Novel menjalankan shalat subuh berjemaah di masjid tersebut.
“Pak Novel pernah cerita ke saya beberapa hari lalu. Ia bilang sudah dua minggu ini merasa dibuntuti. Namun Pak Novel tidak cerita kepada orang lain karena takut dikira paranoid,” tutur Hasan di Masjid Al Ihsan seperti yang dilansir dalam media nasional ini.
Cerita serupa disampaikan Novel kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, seusai menjenguk korban di Rumah Jakarta Eye Centre (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa.
“Ada gejala-gejala mencurigakan. Ada orang yang sering datang ke lingkungan dia,” ujar Mahfud MD seperti yang dilansir oleh media nasional ini.
Novel bahkan menjegat dan memotret orang yang kerap membuntuti dirinya. Meski tidak dapat dipastikan orang tersebut adalah pelaku atau terkait penyerangan, foto tersebut dapat dijadikan bukti awal penyelidikan.
Novel juga mengungkapkan cerita yang serupa kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Kepada Dahnil, Novel Baswedan mengungkapkan ada pihak yang belakangan ini mengintai rumahnya, Jalan Deposito T, Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Saya beberapa Minggu lalu berbincang dengan Novel. Waktu itu ia mengaku sudah ada yang mengikuti dirinya dan mengawasi rumahnya,” sebut Dahnil di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta seperti yang dimuat dalam media nasional ini.
Novel juga menyebutkan tetangga rumahnya sudah memotret orang tak dikenal itu.
“Novel sudah dapat foto orang-orang yang mengawasi rumahnya secara rutin. Setiap hari ada orang yang tidak dikenal mengawasi rumah Novel,” beber Dahnil seperti yang dilansir oleh media nasional ini.
Perkembangan Kasus Novel Sementara Novel masih dirawat, proses hukum terkait kejadian ini pun bergulir. Pihak kepolisian masih memburu pelaku penyiraman yang berjumlah dua orang. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membentuk tiga tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan tiga tim tersebut terdiri dari anggota gabungan Polda, Polres Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading. Lebih lanjut, tim khusus itu dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rudy Heriyanto.
Sementara itu, untuk mempermudah kerja tim kepolisian dalam mengusut kasus ini, KPK mengaku sudah memberikan data pendukung pada Polri. Data-data tersebut termasuk foto-foto dan rekaman CCTV di rumah Novel.
“Kami terus kerja sama dengan kepolisian. Data-data termasuk beberapa foto sudah diberikan supaya teman-teman di Kepolisian bisa memonitor dan bergerak lebih mudah,” ucap Ketua KPK Agus Rahardjo, saat ditemui di markas Slank, Potlot, Jakarta Selatan seperti dikutip dalam media nasional ini.
Setelah kasus ini membuat heboh netizen, banyak yang turun langsung memberikan support untuk KPK agar tetap teguh dan tidak gentar melawan para koruptor. Presiden Jokowi mengutuk keras tindakan kriminal pelaku yang melukai sebagian besar wajah Novel Baswedan.
“Itu tindakan brutal yang saya mengutuk keras,” ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta seperti yang dikutip dalam media nasional ini.
Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras aksi teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Menurut MUI, perbuatan pelaku bertentangan dengan nilai kemanusiaan seperti yang dimuat dalam media nasional ini :

Tidak ada komentar: