Arby Rahmat, CNN Indonesia Rabu, 12/04/2017 15:42 WIB
Persib Bandung sukses memecahkan rekor
jumlah sponsor terbanyak sepanjang sejarah klub tersebut. (CNN
Indonesia/Arby Rahmat Putratama
Bandung, CNN Indonesia
--
Persib Bandung jadi klub paling laris manis di Liga 1
untuk urusan menggaet sponsor. Itu bisa dilihat dari jumlah sejumlah
perusahaan yang ingin memasang merek mereka di Persib.Maung Bandung bahkan tahun ini memecahkan rekor sponsor terbanyak dalam sejarah klub tersebut.
Total ada 14 sponsor yang mendukung Persib dalam musim kompetisi Liga 1 yang rencananya akan bergulir pada akhir pekan ini (15/4). Adapun sponsor yang baru saja bergabung tahun ini adalah Bank Permata Syariah.Chief Executive Officer PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahyono, membenarkan jumlah tersebut adalah yang terbanyak sejak Persib berdiri pada 1933. Ia berharap dengan banyaknya sponsor dapat membuat Persib lebih berprestasi dan jadi juara.
"Kami punya anggaran dan kami punya proyeksi penerimaan dan pengeluaran. Dengan pengeluaran itu otomatis kami harus mencari penerimaan untuk bisa menutupi pengeluaran kami," kata Teddy kepada para wartawan usai acara peluncuran kerja sama Permata Bank Syariah dengan Persib di Atmosphere Resort Cafe, Bandung, Rabu (12/4) siang.
Jumlah sponsor Persib tersebut pun masih dimungkinkan bertambah lagi. Teddy tetap membuka kesempatan untuk para sponsor lainnya yang ingin menjalin kerja sama dengan Persib.
"Kami masih bicara dengan beberapa sponsor. Semoga Sabtu (15/4) kami bisa ada tambahan," katanya.
Lihat juga:Efek Essien, Persib Makin Diserbu Sponsor |
Banyaknya sponsor di kostum Persib membuat seragam Maung Bandung lebih mirip dengan kostum balap F1 ketimbang kostum sepak bola. Teddy menyadari bahwa hal itu dikarenakan dunia sepak bola di Indonesia tidak seperti di luar negeri.
"Di luar negeri penghasilan klub sepak bola itu didapatkan dari hak siar televisi. Di sini kan tidak ada sama sekali, kecil sekali. Nah, artinya pengeluaran setiap klub hampir sama," ucap Teddy.
"Jadi kami tidak ingin punya pengalaman seperti klub-klub lain di mana kami kesulitan untuk mengelola pemain, tidak bisa membayar biaya operasional klub, ujung-ujungnya jadi membuat rusak semua," terang Teddy.Jika kondisi keuangan klub tidak sehat, lanjut Teddy, pada pemain juga nyaman dalam bermain sehingga ujung-ujungnya prestasi klub turun.
"Jadi itu yang kami wanti-wanti dan jaga supaya klub tetap dalam keadaan sehat, pemain nyaman bermain di Persib, kemudian tim pelatih juga bisa menjalankan program-program dengan baik," terang pria berkaca mata itu. (har)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar