Kamis, 04 Mei 2017

Jokowi: Kita Itu Kalau Enggak Dikerasin, Sulit Berubah...

Fabian Januarius Kuwado Kompas.com - 04/05/2017, 12:28 WIB
Presiden Joko Widodo berbicara pada sebuah pertemuan makan siang di Hongkong, Senin (1/5/2017). Presiden menggelar kunjungan kerja di Hongkong pada 30 April hingga 1 Mei dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar-kedua negara(AFP PHOTO / POOL / JEROME FAVRE)
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengkritik pola kerja kementeriannya yang dinilai terlalu monoton dan hanya mengerjakan hal-hal rutin.
"Kita itu terlalu linier, monoton dan rutinitas," ujar Jokowi saat berpidato dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kemaritiman 2017 di Sasana Kriya, TMII, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2017).
Menteri-menterinya dianggap belum maksimal dalam hal melaksanakan terobosan-terobosan kebijakan.

Namun, Jokowi melihat tidak seluruh kementerian demikian. Menteri yang mengurusi dwelling time misalnya, dianggap sudah cukup baik dalam bekerja.

"Dwelling time dulu masih enam sampai tujuh hari. Saya sampaikan ke Menko Maritim, saya mau tiga hari dwelling time. Sekarang sudah mencapai tiga hari, saya minta dua hari," ujar Jokowi.
Jokowi sempat berkelakar, sayangnya perubahan itu mesti didahului dengan 'dorongan' yang cukup keras dari dirinya.
"Kalau enggak bisa, 'diinjak' biar bisa. Kita ini memang kalau enggak dikerasin, sulit berubah. Padahal kita ini sebenarnya bisa. Hanya masalah niat, mau tidak mau. Masalahnya hanya di situ, bukan masalah kepintaran atau kepandaian," lanjut dia.
Adapun, terobosan kementerian yang belum dianggap maksimal, yakni soal penerapan teknologi.
"Coba bapak ibu silahkan berbelanja di Tiongkok. Masuk ke restoran besar, atau mal. Yang ditanya bukan credit card lagi, tapi credit mobile. Kita jalan tol saja masih bayar cash. Pakai uang nih," ujar Jokowi sembari memperagakan menyerahkan uang di gerbang tol.

Presiden mengingatkan jajaran menterinya untuk meninggalkan pola kerja yang rutinitas dan monoton.
Menteri-menteri harus beralih ke pola kerja yang penuh kompetisi, kreatif serta penuh terobosan demi kemajuan negara.
"Kita harus berani meloncat. Kalau kita monoton terus seperti ini, ditinggal kita. Padahal kita juga pintar-pintar. Tapi kita terlalu linier, monoton dan rutinitas saja," ujar Jokowi.

Tidak ada komentar: