Sabtu, 06 Mei 2017

PKS: Bukan JK yang Yakinkan Prabowo soal Anies, tapi Sandiaga

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
PKS: Bukan JK yang Yakinkan Prabowo soal Anies, tapi Sandiaga Mardani Ali Sera (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera berbicara soal peran Wapres Jusuf Kalla dalam pengusungan Anies Baswedan menjadi cagub DKI. PKS menyebut tak ada sama sekali intervensi dari JK.

Hal itu diceritakan Wasekjen PKS Mardani Ali Sera kepada detikcom, Jumat (5/5/2017). Nama Mardani saat itu memang sempat muncul untuk mendampingi Sandiaga Uno. Belakangan, Mardani menjadi Ketua Timses Anies-Sandi.

"Pak JK ini kan dianggap orang tua ya, perhatiannya pada Pilkada Jakarta bagus tapi tetap semua keputusan itu hak Gerindra dan PKS. Siapa pun boleh mengusulkan, yang punya tiket kan Gerindra dan PKS. Jadi tetap saja Pak Prabowo dan Pak Sohibul Iman dengan Gerindra dan PKS-lah yang menetapkan dan menentukan pasangan Anies-Sandi," ungkap Mardani.

Mardani membenarkan ada komunikasi antara Prabowo dan JK terkait Pilkada DKI. Namun itu hanya tukar pikiran tentang Jakarta dan masa depannya.

"Saya waktu itu ada di sana, tapi tidak selalu bersama Pak Prabowo di Kartanegara IV. Ada komunikasi memang. Komunikasinya gentleman's agreement, antara orang-orang yang negarawan, yang melihat seperti apa sih Jakarta yang sebaiknya," tuturnya.

Prabowo menghargai masukan-masukan dari JK. Namun pengambil keputusan saat itu ialah Prabowo bersama Presiden PKS Sohibul Iman. Tidak ada intervensi atau keharusan yang diperintahkan JK untuk mengusung Anies Baswedan mendampingi Sandiaga Uno.

"Ketika itu belum ketahuan akan ada tiga calon, ya. Menurut saya, itu ikhtiar Pak JK yang baik. Tapi tetap Pak Prabowo dan Pak Sohibul Iman-lah yang berlaku tanda tangannya di KPU. Oh, nggak ada (intervensi) dan beliau kan tidak ada di Indonesia saat itu," ucap Mardani.
Nama Anies disebutnya muncul bukan dari JK. Kerabat JK, Erwin Aksa, bersama Prabowo-lah yang menjadi pengusul nama Anies saat itu.

"Kalau yang saya dengar, Pak Prabowo dan Pak Iman memang sudah memikirkan banyak calon. Ketika Pak Anies, kemudian ada Pak Aksa kan di situ yang ngusulin juga, coba kita telepon Pak JK, apa pendapatnya," terang dia.

Setelah melalui banyak pertimbangan dan mendapat banyak masukan, Mardani mengungkapkan Prabowo punya opsi selain Anies. Namun Ketum Gerindra itu menyerahkan semua keputusannya kepada Sandiaga.



Sandi pun memilih Anies untuk mendampinginya. Alasan Sandi adalah merasa cocok bekerja sama dengan mantan Mendikbud itu.

"Jujurnya ketika Sandi, Sandi, dan Sandi yang meyakinkan Pak Prabowo dan Pak Sohibul Iman. Jadi minta maaf, bukan Pak JK, dan pak-pak lain. Pak Prabowo tadinya punya pendapat lain, kan. 'San, you will do it. So it's your decision.' Sandi yang usulkan, saya nyaman dengan Mas Anies," papar Mardani.

"Ini kan bukan tentang siapa bisa menang, tapi bisa efektif bekerja. Sandi merasakan bisa sangat nyaman dengan Mas Anies," tutupnya.
(gbr/imk)

Tidak ada komentar: