Selasa, 16 Mei 2017

Prabowo , Kemana Dirinya Saat Titiek Menangis Duka ?

bener" bikin speechless ..
disaat selama kampanya pilpres 2014 banyak yang bilang "ngurus rumah tangga aja gak bisa , gimana mau ngurus negara" , tapi sebenernya mereka gak tau gimana keadaan rumah tangga yang sebenernya dari pak prabowo dan mantan istri tercinta .
check this out~



sesungguhnya tidak ada yang diharapkan seorang wanita pada calon suaminya , kecuali seorang pria yang dapat menjaga , melindungi dan selalu mendampinginya setiap saat . bukanlah seorang suami yang kerap berjibaku dengan lumpur , hutan , rawa" , apalagi bermain dengan kematian dan nyawa .
yang dinikahi Prabowo Subianto adalah Siti Hediati Hariyadi , putri kesayangan Soeharto . seorang dara keturunan kraton yang selalu berbicara lembut dan jauh dari kehidupan keras dan kasar . namun saat cinta datang , Titiek tak bisa mengelak memilih suami seorang prajurit ABRI . Taman Mini Indonesia Indah menjadi saksi bersatunya dua keluarga , Soeharto dan Soemitro . lalu kemudian , Titiek pun mulai merajut asa rumah tangganya dengan angan indah dan bahagia hingga akhir hayat nanti ..


saat itu , kewibawaan negeri tengah dirongrong pihak asing . saat Portugal dan Australia menginginkan kemerdekaan Timor Timur , mereka ciptakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) dari warga lokal untuk melakukan pemberontakan . aksi GPK jelas mengancam stabilitas nasional . mereka bergerilya di hutan" untuk menyerang ABRI dengan senjata otomatis . puluhan tentara RI meregang nyawa dengan tubuh penuh luka peluru . pemerintah tak bisa tinggal diam , terlalu banyak pasukan keamanan RI yang telah mereka bunuh . prajurit ABRI pun diterjunkan pemerintah untuk mempertahankan teritorial tumpah darah ibu pertiwi ..


namun sayangnya , Soeharto tak tebang pilih saat mengirim prajurit untuk berperang . suami putrinya yang belum menghabiskan masa bulan madu turut diterjunkan ke medan tempur . sebagai prajurit , Prabowo siap kapan pun dipanggil tugas mengabdi pada negara . tapi tidak dengan Titiek . namun Titiek harus pasrah . ini bukan pilihan , tapi perintah . saat Prabowo akhirnya angkat tas , tinggalkan istri yang baru saja ia nikahi untuk berjuang , Titiek menangis . tak menyangka ayahnya begitu tega melepas menantunya mengadu jiwa dengan GPK . kenapa bukan yang lain saja ? itu yang ada di benak Titiek .

seorang prajurit seperti yang sering Titiek dengar dari ayah kandungnya adalah , siap membela negara , siap hidup di alam liar , siap mengadu jiwa , dan siap pulang hanya tinggal nama . Titiek sangat mengerti , dan itu yang membuatnya menangis . namun air mata Titiek tak dapat mengubah keputusan ayahnya , tak dapat mengubah tekad Prabowo , tak dapat mengubah apapun .


beratus malam putri Soeharto tidur dalam kesendirian dan kekuatiran yang mendalam . di dalam kamar nyaman yang tak pernah terasa nyaman , karena bulir" air mata Titiek kembali meleleh dan membasahi bantal dan guling . malam"-nya ia lalui di atas pembaringan yang empuk , gizi makanan yang terjamin , pakaian yang elok . tapi yang ada di pikirannya adalah apa yang sedang terjadi pada suaminya di luar sana ? adakah ia terluka ? ataukah ia dalam keadaan sehat ? di tengah malam pekat gulita , di antara dinginnya cuaca , dengan perihnya perut karena lapar , Prabowo dengan kondisinya yang letih dan sangat lelah harus tidur di atas rerumputan dan bahkan di tanah lumpur alam terbuka .

Titiek merasa ia telah diperlakukan tidak adil oleh ayahnya . lebih dari itu , Titiek bahkan merasa ia sedang dipelakukan tidak adil oleh negaranya . kenapa rumah tangganya yang harus dikorbankan untuk bangsa ? kenapa kebahagiaannya yang harus digadaikan untuk negara ? tidak bisakah seorang Soeharto menukar Prabowo dengan prajurit lain , atau setidaknya memerintahkan suaminya pulang ke rumah barang sejenak ..

"Titek rindu .. Titiek kangen suami , Bapak .."  , tangis Titiek di depan Soeharto kala itu . namun ayahnya , dari dulu selalu hanya bisa menjawab ,"sabar nduk .. sabar .."

ketidakadilan dirasa Titiek tidak hanya sampai disitu , hatinya sedih dan berkecamuk , ia ingin bertanya kepada siapa saja yang bisa menjawab . ke mana suaminya saat ia ingin berkeluh kesah ? ke mana suaminya saat ia ingin bermanja ? ke mana suaminya saat dirinya tergolek sakit ? ke mana suaminya saat ia mulai merasakan kehamilan ? di mana suaminya saat ia mengidam ? di mana Prabowo saat perutnya kerap mengalami kontraksi ? di mana putra Soemitro itu kala dirinya mulai memasuki masa melahirkan ? dan di mana pria yang selalu mengaku cinta kepadanya itu saat ia harus merawat dan mengasuh putranya sendirian ? tanyakan pada Didit kecil yang selalu menunggu ayahnya pulang di depan pintu . tanyakan pada Titiek seperti apa rasa deg"-an hati ketika suaminya selalu berada di garis depan pada setiap pertempuran . tanyakan juga pada Titiek seberapa tegar dirinya saat mendengar suaminya sempat berhari-hari hilang di tengah pertempuran , dan saat Prabowo ditemukan dalam kondisi pingsan dengan tubuh dipenuhi semut dan ulat . Prabowo selamat setelah nyaris saja tewas ..


Titiek sulit menjalani kehidupan normal seperti saudari"-nya yang lain . ayah dan ibunya mencoba menghiburnya seraya mengajarkan , bahwa cinta tak selamanya harus di sisi . cinta tak selamanya selalu mendampingi . cinta adalah mengabdi pada negeri . bahwa cinta adalah pengabdian , dan cinta adalah pengorbanan meski harus beresiko tinggi dan menyakitkan hati . Titiek mencoba untuk belajar mengerti apa yang disebut dengan kalimat "mengabdi pada ibu pertiwi" .

kisah keluarga yang tak memperoleh kasih sayang sempurna dari seorang suami dan ayah , hanya karena membela ideologi bangsa . kisah suami dan ayah yang lebih memilih tidur di hutan , makan rerumputan dan dedaunan , meminum air mentah , dan lebih memilih tertembak mati di medan tempur dari pada sekedar membelai rambut anak dan istrinya dengan kasih dan cinta .

saat meledak peristiwa Mei 1998 , Letjen (Purn) Prabowo Subianto tiba" dipersalahkan atas kasus yang tidak pernah ia lakukan .. Prabowo Subianto dituduh melakukan serangkaian pelanggaran HAM ..

diantara heningnya malam , di sela" renungan , kepada sang Pencipta , Prabowo tiba" dikejutkan oleh kabar dari putra mahkota Yordania , Pangeran Abdullah , yang mengajaknya tinggal di negaranya . Prabowo pun kembali harus berpisah dari istri dan anaknya . dan ini sebuah hal yang harus mereka lalui . sebuah proses kehidupan yang tak ada satupun orang mengetahuinya kecuali Tuhan .

di bahu kekar Prabowo Titiek terisak , di dada Jenderal Prabowo Titiek menangis . kisah cinta sangat menyakitkan . tapi inilah pengorbanan yang harus dipersembahkan untuk ibu pertiwi . bahwa butuh lebih dari sekedar cinta untuk berkorban pada bangsa dan negara .

 -sekian-
yah , seorang suami .. seorang ayah .. seorang jendral yang langsung melibas musuh di medan perang , yang bukan cuma ngasih perintah dibelakang meja kantor .. yang lebih cinta negara daripada keluarga gue rasa mustahil mau menculik & membunuh rakyat negara-nya sendiri (IMHO) .
9 orang yang "diculik" itupun atas perintah atasan , dengan tujuan menyelamatkan .. 9 orang yang ditangan pak prabowo dilepaskan hidup" tanpa bekas aniaya apapun bahkan sebagian besar dari mereka sekarang gabung di partai pak Prabowo , Gerindra . sedangkan 13 orang lainnya yang hilang itu tanggung jawab jendral lain . tapi seolah olah jendral" yang akhirnya rame menusuk pak prabowo ini , seolah-olah punya lap untuk membersihkan diri mereka sendiri . sampe" lupa ama janji Sapta Marga-nya . konflik internal AD dijadikan bahan fitnah untuk pembunuhan karakter itu kejam
yah tapi haters gonna be hate . semoga kedepannya bisa lebih baik .. mau pak prabowo jadi presiden / enggak gue cuma berharap semoga rakyat Indonesia yang udah makin cerdas dan udah pada "revolusi mental" bisa bener" buka mata hati-nya , mana iblis yang lebih daripada iblis ..
wassalam .

Tidak ada komentar: