Fachri Fachrudin, Kompas.com - 08/08/2017, 22:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan ke depan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.
Hal ini disampaikan Muhadjir menanggapi penilaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa jurusan yang ada di SMK saat ini monoton. Nantinya, menurut Muhadjir, penjurusan SMK akan lebih spesifik dan ada berbagai pilihan.
"Oiya, betul, akan lebih rinci, betu-betul akan sesuai kebutuhan pasar," kata Muhadjir usai rapat di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK), Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Namun demikian, Muhadjir tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana langkah pengembangan jurusan SMK akan dilakukan.
Jokowi sebelumnya juga menyebut bahwa masih banyak jurusan lain yang bisa dikembangkan untuk SMK. Misalnya, teknik pengawasan, konstruksi baja, mekatronika, dan logistik.
"Jurusan buat jendela, jurusan buat pintu, itu yang saya lihat di Jerman seperti itu," kata Jokowi saat peluncuran program vokasi dan industri di Karawang, Jawa Barat, Jumat (28/7/2017).
Jokowi meminta Muhadjir tidak terjebak pada kurikulum lama, yang selama ini diterapkan.
"Harus fleksibel. Masa saya dari kecil sampai sekarang jurusannya bangunan, jurusan listrik," ucap Jokowi.
Hal ini disampaikan Muhadjir menanggapi penilaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa jurusan yang ada di SMK saat ini monoton. Nantinya, menurut Muhadjir, penjurusan SMK akan lebih spesifik dan ada berbagai pilihan.
"Oiya, betul, akan lebih rinci, betu-betul akan sesuai kebutuhan pasar," kata Muhadjir usai rapat di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK), Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Namun demikian, Muhadjir tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana langkah pengembangan jurusan SMK akan dilakukan.
Jokowi sebelumnya juga menyebut bahwa masih banyak jurusan lain yang bisa dikembangkan untuk SMK. Misalnya, teknik pengawasan, konstruksi baja, mekatronika, dan logistik.
"Jurusan buat jendela, jurusan buat pintu, itu yang saya lihat di Jerman seperti itu," kata Jokowi saat peluncuran program vokasi dan industri di Karawang, Jawa Barat, Jumat (28/7/2017).
Jokowi meminta Muhadjir tidak terjebak pada kurikulum lama, yang selama ini diterapkan.
"Harus fleksibel. Masa saya dari kecil sampai sekarang jurusannya bangunan, jurusan listrik," ucap Jokowi.
PenulisFachri Fachrudin
EditorSabrina Asril
Tidak ada komentar:
Posting Komentar