Kerontokan rambut merupakan efek samping kemoterapi
yang paling umum terjadi pada pasien kemoterapi. Hal ini dikarenakan
obat kemoterapi bekerja dengan menyerang sel tubuh yang aktif membelah
termasuk sel folikel rambut sehingga rambut mudah rontok . Kondisi ini
tentu membuat kepercayaan diri menurun terutama bagi para kaum wanita
yang menjadikan rambut sebagai “mahkota”-nya.
Tapi, kini permasalahan tersebut mulai
dapat dipecahkan berkat kolaborasi pengembangan teknologi dunia medis
yang berhasil menemukan sebuah terobosan yang dipercaya mampu mencegah
kerontokan rambut akibat kemoterapi. Dignitana, Inc., merupakan
perusahaan asal Swedia yang berhasil menemukan terobosan tersebut yang
diberi nama DigniCap. DigniCap merupakan sebuah topi khusus yang diklaim
dapat digunakan sebagai terapi pendamping (komplementer) untuk mengurangi efek kerontokan rambut selama proses kemoterapi.
Seperti dilansir oleh BusinessInsider,
DigniCap, mampu mengurangi efek kerontokan rambut hingga 70 persen.
Menurut uji yang dilakukan kepada 122 wanita yang mengidap kanker
payudara stadium awal, Dignicap dapat menyelamatkan hampir setengah
rambut para wanita tersebut saat melakukan proses kemoterapi.
Dalam melakukan treatment tersebut,
pasien dengan kanker cukup duduk di kursi sambil menerima kemoterapi
melalui infus. Lalu topi dari silikon tersebut dipasang ke kepala pasien
yang dihubungkan ke unit pendingin untuk mendinginkan kulit kepala
hingga mencapai suhu 3-5oC. Untuk hasil yang maksimal topi tersebut harus terus terpakai selama kemoterapi hingga 2 jam setelahnya.
Agar kerontokan rambut dapat dicegah
secara optimal, pasien juga disarankan untuk mengurangi tekanan pada
rambut dan kulit kepala, membatasi keramas (dua kali seminggu),
menghindari pengering rambut, pengeriting rambut, atau rol. Selain itu
pasien juga dianjurkan untuk mengurangi menyisir rambut atau mewarnai
rambut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar