Jangan pesimis menghadapi penyakit
kanker. Kanker memang diketahui sebagai penyakit multifactorial
disorder, atau dengan kata lain penyakit yang dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor dan dapat berakibat fatal pada pengidapnya. Faktor
pemicu kanker sangat beragam dimulai dari faktor keturunan dan juga
dapat berasal dari faktor eksternal (lingkungan hidup manusia).
Terkecuali faktor genetik/bawaan keturunan, umumnya faktor pemicu risiko
infeksi kanker bisa dikontrol atau dihindari, sebut saja yang paling
umum seperti menghindari rokok (aktif dan pasif), tidak/membatasi
mengonsumsi minuman beralkohol, mengurangi makan makanan yang dimasak
dengan suhu tinggi (goreng dan bakar), menghindari polusi asap dan
paparan sinar UV yang terlalu lama.
Lalu apakah masih ada lagi faktor lain
yang dapat memicu kanker? Ya, faktor yang disebutkan di atas hanya
faktor pemicu kanker yang umum diketahui, dan nyatanya masih banyak dari
kita yang kurang mengetahui bahwa terdapat beberapa faktor dan
kebiasaan lain yang ternyata dapat memicu timbulnya kanker
sewaktu-waktu. Apalagi jika kebiasaan buruk itu kita lakukan secara
menahun dan menjadi rutinitas sehari-hari. Berdasarkan data yang
berhasil ditemukan, setidaknya terdapat lima perilaku atau pun rutinitas
yang seringkali kita lakukan tanpa kita sadari yang mampu meningkatkan
risiko penyakit kanker pada tubuh, berikut adalah beberapa perilaku
tersebut dan penjelasannya:
1. Pil Pengontrol Kehamilan (KB)
American Cancer Society mencatat bahwa, wanita yang mengonsumsi/menggunakan pil pengontrol kehamilan memiliki risiko kanker yang sedikit lebih besar dibanding yang tidak menggunakannya. Selain itu, hasil penelitian mereka juga menyatakan bahwa risiko itu dapat menurun secara bertahap dari waktuke waktu, disaat pengguna pil memutuskan untuk berhenti.
American Cancer Society mencatat bahwa, wanita yang mengonsumsi/menggunakan pil pengontrol kehamilan memiliki risiko kanker yang sedikit lebih besar dibanding yang tidak menggunakannya. Selain itu, hasil penelitian mereka juga menyatakan bahwa risiko itu dapat menurun secara bertahap dari waktuke waktu, disaat pengguna pil memutuskan untuk berhenti.
2. Kurang Terpapar Sinar Matahari
Terlalu sering/lama terpapar sinar UV diketahui memiliki efek buruk bagi kulit. Salah satunya dapat mencetuskan kanker kulit, namun ternyata kekurangan paparan sinar matahari juga memiliki dampak yang sama. Diketahui bahwa sinar matahari memiliki kemampuan untuk mengaktifkan senyawa dalam kulit untuk menghasilkan vitamin D. Vitamin D adalah vitamin esensial yang memiliki fungsi proaktif untuk melindungi diri dari kanker.
Terlalu sering/lama terpapar sinar UV diketahui memiliki efek buruk bagi kulit. Salah satunya dapat mencetuskan kanker kulit, namun ternyata kekurangan paparan sinar matahari juga memiliki dampak yang sama. Diketahui bahwa sinar matahari memiliki kemampuan untuk mengaktifkan senyawa dalam kulit untuk menghasilkan vitamin D. Vitamin D adalah vitamin esensial yang memiliki fungsi proaktif untuk melindungi diri dari kanker.
3. Perilaku Seks Tidak Baik
Tidak hanya HIV/AIDS, ternyata perilaku seks tidak sehat juga bisa mengancam seseorang terkena penyakit kanker. Pada kasus ini umumnya kanker ditimbulkan melalui infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus), akibat bergonta-ganti pasangan seksual, penggunaan sex toys secara bergantian, dan aktivitas seks oral. Solusi untuk menghindari masalah ini adalah dengan melakukan vaksinasi secara berkala dan menghindari faktor yang disebutkan sebelumnya.
Tidak hanya HIV/AIDS, ternyata perilaku seks tidak sehat juga bisa mengancam seseorang terkena penyakit kanker. Pada kasus ini umumnya kanker ditimbulkan melalui infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus), akibat bergonta-ganti pasangan seksual, penggunaan sex toys secara bergantian, dan aktivitas seks oral. Solusi untuk menghindari masalah ini adalah dengan melakukan vaksinasi secara berkala dan menghindari faktor yang disebutkan sebelumnya.
4. Konsumsi Garam Berlebih
Terlalu banyak mengonsumsi garam juga memiliki risiko tersendiri dalam memicu tumbuhnya penyakit kanker. Cancer Research UK menuturkan bahwa konsumsi makanan yang tinggi akan garam mampu meningkatkan risiko kanker lambung, begitu terdapat beberapa faktor lain yang terlibat di dalamnya seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori dan aktivitas merokok yang tidak terkontrol.
Terlalu banyak mengonsumsi garam juga memiliki risiko tersendiri dalam memicu tumbuhnya penyakit kanker. Cancer Research UK menuturkan bahwa konsumsi makanan yang tinggi akan garam mampu meningkatkan risiko kanker lambung, begitu terdapat beberapa faktor lain yang terlibat di dalamnya seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori dan aktivitas merokok yang tidak terkontrol.
5. Shift Kerja Malam
Berdasarkan hasil riset American Cancer Society yang dilakukan dengan mengambil sampel 911 perawat (bekerja malam hari) ditemukan bahwa, wanita yang bekerja larut malam atau mengambil waktu kerja malam hari lebih berisiko terkena kanker kolorektal dan kanker payudara. Tidak hanya pada wanita, nyatanya pria yang bekerja di malam hari juga memiliki potensi terkena infeksi kanker prostat tiga kali lebih besar dari pada mereka yang bekerja pada waktu normal (siang hari) sebagaimana dipublikasikan oleh American Journal of Epidemiology.
Berdasarkan hasil riset American Cancer Society yang dilakukan dengan mengambil sampel 911 perawat (bekerja malam hari) ditemukan bahwa, wanita yang bekerja larut malam atau mengambil waktu kerja malam hari lebih berisiko terkena kanker kolorektal dan kanker payudara. Tidak hanya pada wanita, nyatanya pria yang bekerja di malam hari juga memiliki potensi terkena infeksi kanker prostat tiga kali lebih besar dari pada mereka yang bekerja pada waktu normal (siang hari) sebagaimana dipublikasikan oleh American Journal of Epidemiology.
Ditinjau oleh:dr. Rony Wijaya
Medical Marketing
Indocare Citrapasific
Medical Marketing
Indocare Citrapasific
Tidak ada komentar:
Posting Komentar