TEMPO.CO, Jakarta - Direktur
Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan
tak memikirkan hasil sejumlah survei yang menyebut dirinya menjadi calon
wakil presiden favorit mendampingi Presiden Jokowi pada Pemilihan
Presiden Pilpres 2019 mendatang.
Agus yang kini mulai lebih dikenal dengan inisial AHY itu mengatakan berbagai kegiatan dan kuliah umum yang ia isi di berbagai kampus tak bertujuan untuk mengerek popularitas dan elektabilitas. “Saya ingin berproses sebaik-baiknya tanpa harus memikirkan survei,” kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 November 2011.
Menurut
AHY, apa yang ia lakukan hanya ingin berkontribusi bagi masyarakat
luas. “Seperti hari ini saya diundang menjadi salah satu pembicara
seminar kepemudaan, mudah-mudahan keberadaan saya di masyarakat dapat
menyiapkan saya dalam tujuan yang baik,” tuturnya.
Gagal dalam putaran pertama Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Nama AHY
justru kian diperbincangkan dalam ranah politik nasional. Namanya masuk
dalam sejumlah survei tentang pemilihan presiden 2019.
Survei terakhir yang dilakukan oleh lembaga Poltracking Indonesia menunjukkan nama AHY bersaing ketat dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi. AHY hanya berselisih tipis dengan Gatot yang memperoleh 16,4 persen, adapun AHY 16 persen.
AHY mengaku belum mengetahui tentang hasil survei Poltracking tersebut. Saat disinggung apakah hasil survei itu menjadi modal bagi dirinya untuk menambah kepercayaan dirinya jelang Pilpres 2019, AHY hanya berujar “saya termasuk orang yang selalu percaya diri, dalam arti positif tentunya,” ujarnya.
Ia menuturkan dirinya saat ini ingin terus melengkapi diri agar bisa memahami kompleksitas Indonesia dengan lebih baik. “Saya anggap itu semakin membekali saya untuk terus berkontribusi dengan baik,” katanya.
Agus yang kini mulai lebih dikenal dengan inisial AHY itu mengatakan berbagai kegiatan dan kuliah umum yang ia isi di berbagai kampus tak bertujuan untuk mengerek popularitas dan elektabilitas. “Saya ingin berproses sebaik-baiknya tanpa harus memikirkan survei,” kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 November 2011.
Survei terakhir yang dilakukan oleh lembaga Poltracking Indonesia menunjukkan nama AHY bersaing ketat dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi. AHY hanya berselisih tipis dengan Gatot yang memperoleh 16,4 persen, adapun AHY 16 persen.
AHY mengaku belum mengetahui tentang hasil survei Poltracking tersebut. Saat disinggung apakah hasil survei itu menjadi modal bagi dirinya untuk menambah kepercayaan dirinya jelang Pilpres 2019, AHY hanya berujar “saya termasuk orang yang selalu percaya diri, dalam arti positif tentunya,” ujarnya.
Ia menuturkan dirinya saat ini ingin terus melengkapi diri agar bisa memahami kompleksitas Indonesia dengan lebih baik. “Saya anggap itu semakin membekali saya untuk terus berkontribusi dengan baik,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar