Liputan6.com, Jakarta -
Sebagian besar DPD I mendesak DPP segera menggelar musyawarah nasional
luar biasa (munaslub). Hal ini dilakukan untuk mencari pengganti Setya
Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.
Saat ini ada 4 kader partai Golkar yang siap berebut kursi Setya Novanto.
"Tadi saya dapat konfirmasi kalau Pak Airlangga Hartarto, Pak Aziz
Syamsudin, dan Ibu Titiek Soeharto, serta Pak Idrus Marham sudah
mengatakan mau maju (menjadi Ketua Umum Partai Golkar). Jadi sudah ada
empat calon," kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT Melki Laka Lena
di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, kata Melki, calon potensial yang mampu menggantikan Setya Novanto akan bergantung pada keinginan para pemilik suara. Melki juga tidak menampik bahwa calon pemimpin Golkar kelak akan mempertimbangkan dari sisi pemerintah maupun masukan publik.
Mekanisme pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, kata dia, bisa berlangsung melalui musyawarah mufakat untuk satu nama atau dengan pemilihan.
"Yang pasti AD/ART Partai Golkar itu memiliki aturan main bahwa menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar harus mendapatkan minimal 30 persen suara. Jika hanya ada satu orang yang memenuhi persyaratan minimal 30 persen suara, maka akan aklamasi. Kalau dua orang yang punya minimal 30 persen suara maka pemilihan," terang Melki.
Saat ini ada 4 kader partai Golkar yang siap berebut kursi Setya Novanto.
Meski begitu, kata Melki, calon potensial yang mampu menggantikan Setya Novanto akan bergantung pada keinginan para pemilik suara. Melki juga tidak menampik bahwa calon pemimpin Golkar kelak akan mempertimbangkan dari sisi pemerintah maupun masukan publik.
Mekanisme pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, kata dia, bisa berlangsung melalui musyawarah mufakat untuk satu nama atau dengan pemilihan.
"Yang pasti AD/ART Partai Golkar itu memiliki aturan main bahwa menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar harus mendapatkan minimal 30 persen suara. Jika hanya ada satu orang yang memenuhi persyaratan minimal 30 persen suara, maka akan aklamasi. Kalau dua orang yang punya minimal 30 persen suara maka pemilihan," terang Melki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar