Liputan6.com, Jakarta - Nama Gubernur DKI Anies Baswedan masuk dalam bursa calon presiden 2019. Dari sejumlah hasil survei, dia disebut-disebut menjadi tokoh potensial.
Terkait hal itu, pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, memberikan gambaran jika Anies maju. Menurutnya, bisa saja Anies digandeng Gerindra karena sampai saat ini belum ada parpol yang melirik.
"Jadi orang bisa berspekulasi, ya. Misalnya sama dengan Gerindra,
dianggap Prabowo terlalu senior," ucap Kristiadi dalam sebuah diskusi di
Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2017).
Namun, jika itu terjadi, kata dia, Gerindra akan dijegal oleh Demokrat dan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tapi musuh utama Gerindra siapa? Demokrat. SBY mau anaknya (Agus Harimurti Yudhoyono) jadi. SBY enggak ingin Anies besar. Selama Pak Anies ke Pak Prabowo, SBY akan habis-habisan. Jangan sampai Anies besar," jelas Kristiadi.
Terkait hal itu, pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, memberikan gambaran jika Anies maju. Menurutnya, bisa saja Anies digandeng Gerindra karena sampai saat ini belum ada parpol yang melirik.
Namun, jika itu terjadi, kata dia, Gerindra akan dijegal oleh Demokrat dan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tapi musuh utama Gerindra siapa? Demokrat. SBY mau anaknya (Agus Harimurti Yudhoyono) jadi. SBY enggak ingin Anies besar. Selama Pak Anies ke Pak Prabowo, SBY akan habis-habisan. Jangan sampai Anies besar," jelas Kristiadi.
Putra SBY
Dia menuturkan, SBY akan menempatkan putranya sebagai pesaing Jokowi, atau bergabung ke gerbong Jokowi untuk mendapatkan jabatan menteri jika menang."Kalau perlu AHY yang hadapan dengan Jokowi atau join dengan Jokowi. Misalnya, sebagai menteri," pungkas Kristiadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar