Senin, 02 April 2018

Prabowo Muncul dengan Segala Kritik Tajamnya

Senin 02 April 2018 05:27 WIB
Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disambut para kader dan simpatisan partai Gerindra di Depok, Jawa Barat,Ahad (1/4).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disambut para kader dan simpatisan partai Gerindra di Depok, Jawa Barat,Ahad (1/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Prabowo mengecam praktik-praktik neoliberalisme hingga ketimpangan ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Febrianto Adi Saputro, Febrian Fachri
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Setelah sebelumnya sempat mengatakan Indonesia bubar pada 2030, kini Prabowo menyebut sebagian elite di Jakarta penipu, bodoh, dan bermental maling.
Pernyataan tersebut muncul pada saat Prabowo berpidato di gedung serbaguna di Istana Kana, Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (31/3). Kritik keras Prabowo terhadap pemerintahan saat ini juga kembali disampaikan saat dia menjadi juru kampanye pasangan cagub-cawagub Jawa Barat, Sudrajat-Syaikhu, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Ahad (1/4).
Dalam orasi di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Gerinda, Prabowo mengatakan, sangat menolak sistem ekonomi neoliberal. “Gerindra dalam manifestonya sejak partai dibentuk tegas menolak sistem Neolib karena meningkatkan kesenjangan pendapatan,” ujar Prabowo.
Prabowo menyinggung soal utang luar negeri dan kekayaan alam. Kekayaan alam sebagian besar justru dibawa ke luar negeri. Oleh karena itu, kata dia, perlu ada pergantian sistem ekonomi yang berpihak kepada rakyat.
Ia kembali menyinggung elite yang kerap merugikan bangsa dan negara. "Apa arti elite? Elite artinya unsur-unsur pimpinan, lapisan pimpinan orang yang paling terdidik di bangsa itu. Dan saya akui saya bagian dari elite tentara. Karena saya sampai pangkat jendral," ungkap Prabowo.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang lengah dan tidak waspada terhadap kelakuan para elite. Di hadapan tamu undangan yang hadir, Prabowo mengaku kapok dengan kelakuan para elite di Indonesia. "Gua udah kapok sama elite Indonesia. Ya saya juga elite, saya elite yang sudah tobat," katanya disambut tawa simpatisan dan kader Gerindra.
Prabowo menjelaskan elite adalah seorang pemimpin yang punya pengaruh, punya pengikut, bisa ceramah, dan bisa mengajar, bahkan ulama hingga budayawan juga bisa disebut elite. "Pemimpin redaksi elite, pemilik media, elite, itu elite banget itu," jelasnya.
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus tersebut mengakui dirinya adalah elite yang telah sadar bahwa elite Indonesia keliru. Prabowo diketahui sebelumnya tengah mengkritik kesenjangan ekonomi di Indonesia dan minimnya kepemilikan lahan oleh rakyat. Prabowo mengatakan kesenjangan tersebut terjadi karena kerakusan elite politik.
"Jangan-jangan karena elite kita yang goblok, atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," kata Prabowo.
Namun, Prabowo mengeluhkan pandangan orang terhadap dirinya yang kerap dianggap memiliki bakat diktator. Selama empat tiga kali keikutsertaannya pada pilpres, ia mengaku masih sering dianggap tidak demokratis.
"Dulu saya dituduh mau kudeta. Terus terang aja dalam hati, nyesel juga gue nggak kudeta dulu," kelakar Prabowo.
Mantan menantu presiden Soeharto tersebut melanjutkan, tuduhan tersebut dianggap tidak tepat. Bahkan, menurutnya, dia berhasil membuktikan dirinya kepada demokrasi dan UUD 194

Tidak ada komentar: