Selasa, 21 Mei 2013

Saat pria mengalami gangguan hormon

Ilustrasi: Thinkstock

Pinggang melar, diabetes, gangguan jantung juga disfungsi seksual menjadi akibatnya. Mengatasinya

Testosteron Rendah Bisa Picu Penyakit Berbahaya

Penelitian telah mengungkap bagaimana pengaruh rendahnya kadar testosteron dalam tubuh terutama bagi kesehatan pria. Penelitian lebih jauh bahkan menemukan rendahnya kadar testosteron juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang lain.
Testosteron-Rendah-Bisa-Picu-Penyakit-BerbahayaDiabetes, sindrom metabolik, obesitas, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat rendahnya kadar testosteron dalam tubuh. Inilah alasan mengapa pembahasan mengenai testosteron selalu menarik untuk dikaji lebih dalam.
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2006 pada pria berjumlah 2100 orang dengan usia di atas 45 tahun, menunjukkan bahwa penurunan kadar testosteron dapat meningkatkan risiko obesitas2.4 kali lebih besar, meningkatkan risiko diabetes 2.1 kali lebih tinggi, dan risiko tekanan darah tinggi sebesar 1.8 kali.
Berikut pengaruh rendahnya kadar testosteron terhadap kondisi kesehatan Anda.
  • Diabetes
    Testosteron membantu jaringan tubuh untuk menyerap gula darah lebih banyak sebagai respon terhadap insulin. Pria dengan testosteron lebih rendah sering mengalami resistensi insulin, sehingga mereka perlu untuk menghasilkan lebih banyak insulin untuk menjaga gula darah normal dan terhindar dari risiko diabetes.
  • Obesitas
    Pria obesitas cenderung memiliki kadar testosteron yang rendah. Ini terjadi karena, sel lemak memetabolisme testosteron menuju estrogen, sehingga menurunkan kadar testosteron secara keseluruhan. Juga, obesitas mengurangi tingkat hormon seks yang mengikat globulin, suatu protein yang membawa testosteron dalam darah.
  • Sindrom Metabolik
    Sindrom metabolik adalah nama untuk suatu kondisi yang mencakup adanya tingkat kolesterol yang tidak normal,tekanan darah tinggi, obesitas pada pinggang, dan gula darah tinggi. Sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Studi menunjukkan bahwa pria dengan testosteron lebih rendah lebih mungkin untuk mengembangkan sindrom metabolik.
  • Penyakit Jantung
    Pria dengan diabetes dan testosteron rendah juga berisiko lebih tinggi mengalami atherosclerosis, atau pengerasan pembuluh darah. Sejumlah testosteron testosteron mungkin diperlukan untuk dikonversi menjadi estrogen dan melindungi arteri dari kerusakan. Sekalipun bukan penyebab utama penyakit jantung, namun kadar testosteron yang cukup dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan jantung.
  • Depresi
    Studi yang dilakukan pada orang dengan kadar testosteron rendah menyimpulkan bahwa mereka memiliki kecenderungan mengalami depresi sebesar 2x lipat dari orang dengan kadar testosteron normal.
  • Disfungsi Ereksi
    Semua penyakit-penyakit yang kerap diderita kaum pria seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan disfungsi ereksi saling terkait dan penyebab umumnya adalah karena kekurangan hormon testosteron.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah gejala tersebut berhubungan dengan rendahnya kadar testosteron dalam tubuh Anda. Deteksi dini akan membantu Anda mencegah terjadinya penyakit yang lebih parah.

Tidak ada komentar: