Minggu, 15 Desember 2013

Pasta gigi dapat sembuhkan jerawat?

Ilustrasi: ThinkstockUnless you’re one of those impossibly lucky people who hasn’t suffered from one pimple your entire life (we’re jealous of your zit-free prom night), chances are you’ve dealt with acne at some point or another. Nothing ruins a day like waking up with a huge pimple, or not being able to get rid of one for weeks. While there are countless remedies for clear skin, they can’t all be good (that would be too easy). Why waste time on a treatment if it’s not going to work? So, to help you get on the road to beautiful, glowing skin, we’ve rounded up some common acne “treatments” that are actually myths.

Pasta gigi memang bisa mengempiskan jerawat, tapi benarkah bisa menyembuhkan. 
Pasta Gigi untuk Jerawat: Penyembuh atau Perusak?

Salah satunya dengan mengoleskan pasta gigi di bagian permukaan jerawat. Bagi sebagian orang, cara ini dianggap ampuh. Benarkah demikian?Ahli kesehatan dr. Odih Fachruzi mengungkapkan, pada dasarnya pasta gigi diproduksi bukan untuk mengobati kehadiran jerawat pada wajah. Fungsinya untuk membersihkan dan menguatkan gigi. Dengan begitu, menggunakan odol untuk mengempiskan jerawat jelas salah kaprah.

"Pada kondisi tertentu, mengoleskan pasta gigi pada jerawat justru bisa membuat kulit mengalami iritasi," ujarnya.

Dia menegaskan, kandungan pasta gigi sangat tidak cocok untuk kulit wajah. Apalagi ketika mengalami masalah seperti jerawat. Adapun kandungan mentol dan triclosan pada pasta gigi yang selama ini dipercaya dapat memberikan efek menyembuhkan pada jerawat, masih perlu pembuktian lebih lanjut.
Kemampuan triclosan, dr Odih menuturkan, tidak bisa menghilangkan bakteri. Begitupun hanya bersandar pada  kemampuan mentol untuk mengeringkan kulit, lantas membuat kesimpulam pasta gigi aman untuk kulit yang sedang mengalami masalah jerawat.

"Belum ada penelitian yang membuktikan manfaat odol terhadap jerawat," ucap Dokter lulusan Universitas Jenderal Ahmad Yani ini.

Hal senada diutarakan dr. Viona Sawitri. Bagi dia, usaha mengobati jerawat sebaiknya dilakuakan dengan cara lebih aman. Yaitu, menggunakan obat yang memiliki standar mutu, jelas bisa mengurangi risiko kemungkinan munculnya iritasi akibat ketidakcocokan pada kulit.

Namun demikian, sambung dia, upaya menghilangkan jerawat juga perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat. Pola makan yang teratur dan tidur yang cukup merupakan kunci agar wajah terbebas dari jerawat.
"Biasakan tidur 6-7 jam sehari, hindari makanan yang mengandung lemak, santan dan aneka gorengan," papar dr. Viona.

Selain itu, lanjutnya, rajinlah membersihkan wajah dan gunakan masker pelindung agar debu tidak mudah menempel saat beraktifitas di luar ruangan. "Utamanya bagi mereka yang masih remaja, karena kadar hormon pada usia ini sedang meningkat dan baru menurun pada usia 30-an," papar dia.

Hormon ini, kata dokter yang kini berpraktek di klinik kecantikan Puspa Beauty Palace, berpengaruh terhadap produksi sebum (zat berminyak yang terdiri dari lemak, kolesterol dan garam tak organik). Tumpukan minyak atau sebum berlebih dapat menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori. Inilah yang jadi salah satu penyebab munculnya jerawat.

"Nah, perlu diingat juga kebiasaan menekan jerawat. Ini sangat tidak baik, karena jerawat itu kan suatu radang. Kalau kita tekan apalagi tangan kita tidak higienis, malah makin terinfeksi dan bisa menimbulkan bekas," tandas dia.

Tidak ada komentar: