Senin, 24 Maret 2014 | 17:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta yang
juga calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, enggan menanggapi
berbagai komentar negatif dan serangan yang akhir-akhir ini sering
ditujukan kepadanya. Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan
serangan-serangan tersebut. Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia saat
ini sudah cerdas. Jadi, berbagai informasi negatif tidak akan mudah
diterima begitu saja.
"Mau nyerang silakan, mau ngejek silakan, toh, masyarakat sudah bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mau dukung silakan, mau tidak dukung silakan. Aku rapopo, aku rapopo, he-he-he," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014).
Jokowi menilai, saling serang dan saling mencemooh satu sama lain bukan budaya bangsa Indonesia. Karena itu, ia mengaku tidak akan pernah mau terlibat dalam tindakan tersebut. Jokowi pun lebih menyarankan para lawan-lawannya untuk saling beradu gagasan dan adu program dengan dirinya.
"Saya tidak pintar debat, tapi kalau mau adu gagasan, sih, boleh," ujar pria asal Solo itu.
"Mau nyerang silakan, mau ngejek silakan, toh, masyarakat sudah bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mau dukung silakan, mau tidak dukung silakan. Aku rapopo, aku rapopo, he-he-he," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014).
Jokowi menilai, saling serang dan saling mencemooh satu sama lain bukan budaya bangsa Indonesia. Karena itu, ia mengaku tidak akan pernah mau terlibat dalam tindakan tersebut. Jokowi pun lebih menyarankan para lawan-lawannya untuk saling beradu gagasan dan adu program dengan dirinya.
"Saya tidak pintar debat, tapi kalau mau adu gagasan, sih, boleh," ujar pria asal Solo itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar