Created on Tuesday, 11 March 2014 20:42
Jakarta, GATRAnews -
Sistem perekonomian khususnya untuk sektor pertanian dinilai masih
menjadi tumpuan utama di Indonesia apabila dikelola dengan baik dan
benar. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Pembina partai Gerakan
Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa, (11/3).
Menurutnya saat ini, Indonesia telah salah kaprah karena menjual bahan
baku yang setengah jadi ke pihak lain, hal itu membuat ongkos produksi
menjadi lebih mahal. Ia pun beranggapan seharusnya pemerintah harus
membangun pabrik-pabrik pengolahan bahan baku dalam negeri.
"Jangan menjual bahan baku yang tidak diolah. Dengan kita olah di
dalam negeri, harganya bisa naik 300%, 400%, 500%, bahkan bisa ribuan
persen naik, kekayaan alam harus kita olah dan kita gunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan untuk kepentingan segelintir
orang, bukan diserahkan ke pasar bebas,"ungkapnya dengan bersemangat.
Orang nomer satu di partai berlambang kepala burung garuda ini juga
menjelaskan bahwa beberapa dekade yang lalu sebenarnya Indonesia sudah
menjadi acuan negara lain untuk sektor pertanian, bahkan Indonesia sudah
pernah melakukan swasembada pangan, dan peran Bulog dikagumi banyak
negara.
"Bulog kita sudah di pelajari banyak negara. Negara-negara Afrika
belajar tentang Bulog. Malaysia belajar. Thailand belajar. Kamboja,
Vietnam," katanya. Prabowo memiliki keyakinan Indonesia bisa kembali
menjadi macan Asia dengan beberapa argumentasi. Pertama, kekayaan kita
sangat-sangat banyak, dan kedua, kebocoran kita banyak sebagai akibat
dari salah srategi, salah urus dan salah prioritas. "Seharusnya, kalau
salah harus diperbaiki. Jangan tau masalahnya tapi, dibiarkan
terus-terusan bocor. Hitungan saya, ini sudah belasan tahun. Mungkin
sudah 20 tahun kita bocor seperti ini," tukasnya. (*/WN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar