Kamis, 03 April 2014

Gerindra: Gaya "Berapi-api" Prabowo seperti Bung Karno

Minggu, 30 Maret 2014 | 11:53 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menghadiri kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014). Partai Gerindra dari jauh hari sebelumnya telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014.
JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya kampanye bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto dikritik berbagai pihak. Gaya kampanye Prabowo yang menyerang lawan-lawan politiknya, terutama bakal capres partai lain, dinilai tidak baik bagi publik. Bagaimana tanggapan pihak Gerindra?
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, tidak ada masalah dalam gaya kampaye Prabowo. Pasalnya, Prabowo tidak menyebut nama, lembaga, dan partai. Menurutnya, kampanye Prabowo tidak akan menurunkan elektabilitas Gerindra menjelang pemilu legislatif. Justru sebaliknya, kata dia, Gerindra bakal memenangi Pileg.
Fadli menilai, gaya Prabowo memiliki kesamaan dengan Presiden Pertama Indonesia Soekarno. Menurutnya, ekspresi Prabowo yang berapi-api merupakan hal yang wajar, sama seperti gaya Bung Karno saat berpidato. "Kalau pidato tegas, lugas, saya kira ekspresi berapi-api seperti Bung Karno," ujar Fadli saat dihubungi kompas.com via telepon, Minggu (30/3/2014).
Ketika disinggung soal pernyataan Prabowo agar rakyat tidak memilih "pemimpin boneka", Fadli mengatakan, hal tersebut hanya ekspresi Prabowo untuk mengingatkan masyarakat agar jangan memilih "pemimpin boneka".
Menurutnya, masyarakat Indonesia ingin pemimpin yang tegas, lugas, dan tidak mencla-mencle. Bukan pemimpin yang membohongi rakyat dan ingkar janji.
Sebelumnya, pengamat politik Tjipta Lesmana menilai terlalu sadis sindiran yang dilontarkan Prabowo selama kampanye, salah satunya soal capres boneka. Ia menilai pernyataan Prabowo itu diarahkan kepada bakal capres PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi.
"Prabowo ini gusar, menganggap Mega sebagai pengkhianat. Saya bilang, Prabowo stop menghantam. Kampanye itu menanamkan attitude di otak rakyat. Jangan hantam sana-sini karena itu enggak akan efektif," ujar Tjipta.

Tidak ada komentar: