Rabu, 23 April 2014

Protes Prabowo di Pepabri: Jangan Didorong!

Rabu, 23 April 2014 | 06:51 WIB
Protes Prabowo di Pepabri: Jangan Didorong!
Penggagas pertemuan antara Prabowo-Agum Gumelar ini adalah mantan Kepala Staf Umum Markas Besar TNI Lentan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Wibowo. Agum dikenal sebagai pengkritik Prabowo ihwal pelanggaran hak asasi manusia pada 1998. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO , Jakarta-  Ada kejadian menarik saat Ketua Dewan Pembina sekaligus calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), Jakarta, Selasa, 22 April 2014.

Eks Komandan Jenderal Kopassus ini sempat protes saat dikawal seorang anggota Pepabri yang menyambutnya sejak pintu masuk gedung. Kejadian bermula ketika Prabowo tiba di kantor Pepabri sekitar pukul 16.00 WIB. Dia langsung dikerumuni puluhan wartawan yang telah menanti sejak sekitar sejam sebelum kedatangannya.

Lantaran lorong masuk gedung terhitung sempit, sejumlah wartawan pun berdesak-desakan mencoba mendekati Prabowo untuk mengajukan pertanyaan atau mengabadikan momen. Melihat kondisi ini, sejumlah pengawal Prabowo memperketat penjagaan. Termasuk seorang pria yang menyambut kedatangan Prabowo.

Dari pintu masuk hingga menuju ruang utama kantor Pepabri, pria yang berjalan persis di belakang Prabowo ini beberapa kali memegang pinggang pendiri Gerindra itu. Prabowo pun protes. "Jangan didorong! Jangan didorong!" kata Prabowo sambil menoleh ke belakang, ke arah pria paruh baya itu, dengan nada sinis. Perintah Prabowo dipatuhi pria itu.

Kedatangan Prabowo ini untuk menemui Ketua Umum Pepabri sekaligus seniornya di militer, Agum Gumelar. "Silaturahmi," kata Prabowo, saat ditanya agenda pertemuan dengan Agum. Pria yang mengenakan batik coklat bercorak hitam ini tak berkomentar ketika ditanya topik pembahasan dalam pertemuannya dengan bekas Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan itu. Namun, dia memastikan kedatangannya ini bukan atas undangan Agum. "Diundang," ujar Prabowo, singkat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, penggagas pertemuan ini adalah mantan Kepala Staf Umum Markas Besar TNI Lentan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Wibowo. Adapun Agum dikenal sebagai pengkritik Prabowo ihwal pelanggaran hak asasi manusia pada 1998. Agum adalah anggota Dewan Kehormatan Perwira yang merekomendasikan Prabowo dipecat dari militer pada 1998. Prabowo kala itu melakukan tindakan di luar kewenangannya.

Sebelumnya, ratusan purnawirawan TNI dan Polri, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 27 Maret 2014, telah menyatakan dukungan untuk Prabowo sebagai calon presiden. Mereka mengklaim berjumlah 80 mantan jenderal, 300 mantan perwira menengah, dan 400 mantan prajurit. "Jadi, total ada seribu purnawirawan," kata Johannes Suryo.

Selain mencari dukungan para purnawirawan, Prabowo juga bergerilya mencari dukungan atas pencalonannya ke sejumlah kiai. Ahad lalu, bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Prabowo menemui tokoh sepuh partai Ka'bah Maimun Zubair, di Rembang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan itu, Maimun menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Prabowo.
PRIHANDOKO

Tidak ada komentar: