Kamis, 24 April 2014 | 21:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden PDI-P, Joko
Widodo, menyebut bahwa "revolusi mental" adalah visi dan misinya saat
ditanya oleh presenter Metro TV, Prisca Niken, dalam dialog langsung di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014) malam.
"Satu yang penting, revolusi mental dari negativisme menjadi positivisme," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia adalah negara besar. Namun, masyarakat Indonesia sering tidak percaya diri saat menghadapi tantangan-tantangan zaman. Oleh sebab itu, pola pikir rakyat Indonesia harus diubah melalui kepemimpinan dirinya.
"Akan ada program yang saya buat untuk mencapai target itu. SDM kita punya, sumber daya kita punya. Harus ada desain kebijakan yang besar untuk mencapai ini," lanjut Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, sejak mendeklarasikan diri menjadi bakal calon presiden, Jokowi belum menyampaikan visi dan misinya. Hal itu sering jadi guyonan sebab Jokowi selalu menolak black campaign. Jokowi kerap mengatakan ia lebih suka beradu visi dan misi. Namun, Jokowi tak kunjung mengungkap secara konkret apa visi dan misinya.
"Satu yang penting, revolusi mental dari negativisme menjadi positivisme," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia adalah negara besar. Namun, masyarakat Indonesia sering tidak percaya diri saat menghadapi tantangan-tantangan zaman. Oleh sebab itu, pola pikir rakyat Indonesia harus diubah melalui kepemimpinan dirinya.
"Akan ada program yang saya buat untuk mencapai target itu. SDM kita punya, sumber daya kita punya. Harus ada desain kebijakan yang besar untuk mencapai ini," lanjut Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, sejak mendeklarasikan diri menjadi bakal calon presiden, Jokowi belum menyampaikan visi dan misinya. Hal itu sering jadi guyonan sebab Jokowi selalu menolak black campaign. Jokowi kerap mengatakan ia lebih suka beradu visi dan misi. Namun, Jokowi tak kunjung mengungkap secara konkret apa visi dan misinya.
Dalam wawancara malam ini ia mengatakan akan menjabarkan visi dan misinya secara gamblang pada saat yang dianggapnya tepat.
Penulis | : Fabian Januarius Kuwado |
Editor | : Hindra Liauw |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar