Pengamat: Duet Prabowo-Ical Problematik dan Kontroversial
Sabtu, 3 Mei 2014 | 14:40 WIB
Akan tetapi, duet Prabowo-Ical diperkirakan akan mengundang kontroversi. "Pilihan Ical berduet dengan Prabowo akan sangat problematik. Ical punya banyak isu yang diangkat media, ditambah figur Prabowo yang kontroversial. Ini akan menjadi beban terhadap peluang mereka di pilpres, sangat sulit," kata peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte, Sabtu (3/5/2014).
Philips menuturkan, perolehan suara Partai Golkar dibandingkan Partai Gerindra akan menjadi hambatan dalam menjadikan Ical sebagai cawapres. Pasalnya, internal Golkar dinilai tak akan menerima jika tidak mengajukan capres.
"Akan tetapi, kalau duet ini terjadi, maka saya tidak terkejut karena di antara dua tokoh ini ada banyak irisan. Keduanya memiliki chemistry yang cukup baik untuk menjadi mitra koalisi. Namun, untuk duet ini terjadi, harus melalui forum rapimnas," kata Philips.
Sebelumnya, dorongan agar Ical berkoalisi dengan Prabowo mulai disuarakan di internal Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutarjo mengisyaratkan masih terbuka peluang Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pemilihan Presiden 2014. Pasalnya, dari semua kandidat, bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie merasa paling klop dengan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Semua kemungkinan bisa terjadi. Namun dengan Pak Prabowo, Pak Ical ini sudah punya hubungan lama, dan sudah bicara soal pembangunan ke depan, sudah klop. Chemistry juga sudah ada," kata Cicip seusai acara Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Rabu (30/4/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar