Kamis, 29 Mei 2014 00:24 WIB
Tribunnews/Dany Permana
Ketua
Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais
memberikan sambutan saat membuka Rapat Kerja Nasional PAN di Kantor DPP
PAN, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014). PAN menggelar Rakernas hari ini
untuk menetapkan arah koalisi partai pasca Pemilu Legislatif pada April
lalu dan untuk menghadapi Pilpres pada Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY
PERMANA)
Juru Bicara Capres-Cawapres Jokowi-JK, Abdul Kadir Karding, kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (29/5/2014), merespon pernyataan Amien Rais tersebut dengan bahasa yang diplomatis.
Menurutnya, Pilpres ini bukanlah perang, tapi kontestasi untuk cita cita besar membangun bangsa dan Negara guna membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini adalah fastabiqul khoirot. Jangan menghadap-hadapkan rakyat dengan stetemen provokasi-provokasi yang mengadu domba rakyat.
Menurut Karding, tidak seharusnya Amien Rais yang sudah cukup terkenal menjadi tokoh nasional berfikir sectarian dan berbau SARA.
"Karena harusnya semua pihak dan tokoh bangsa ini bisa menjadi katalisator bagi terciptanya suasana kondusif dalam pilpres 2014 mendatang. Apalagi dalam pemilu kali ini memang hanya ada 2 pasangan yang berkompetisi secara ketat," kata Karding.
Karding berharap kompetisi dalam pilpres mendatang berlangsung damai, sejuk dan bersahabat. Pola-pola pendekatan berbau SARA, black campaign dan saling serang baik oleh Capres –Cawapres maupun tim sukses masing-masing harus dijauhi.
"Hal ini penting agar hasil pilpres mendatang benar-benar bisa menjadi pintu masuk kebangkitan Indonesia karena berasal dari hasil yang damai dan berkuaitas. Lebih baik capres dan cawapres serta para tim suksesnya untuk mengedepankan visi-misi dan gagasan serta komitmen membangun bangsa. Bukan mengedepankan serangan-serangan dan black campaign yang tak mendidik dan memanaskan suasana pesta demokrasi kita," kata Karding.
Sebelumnya diberitakan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais mengatakan, partainya belum memikirkan posisi menteri dalam koalisi yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dia mengatakan, PAN akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi pemilu presiden ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar