Jumat, 06 Juni 2014

Jokowi-JK Akan Kaji Ulang "LCGC"

Jakarta (Antara) - Pasangan calon presiden dan calon wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengkaji ulang program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang dinilai berseberangan dengan kampanye mengurangi kemacetan lalu lintas.
Jakarta (Antara) - Pasangan calon presiden dan calon wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengkaji ulang program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang dinilai berseberangan dengan kampanye mengurangi kemacetan lalu lintas.

"Kita kembalikan (kaji) `green car` (mobil ramah lingkungan), apakah dibolehkan (menggunakan) BBM dengan oktan di bawah 90," kata salah seorang tim pemenangan Jokowi-JK bidang ekonomi Arif Budimanta di sela-sela diskusi yang bertajuk "Arah Perekonomian Indonesia menurut Jokowi-JK" di Jakarta, Kamis.

Namun, Arif menyarankan agar LCGC menggunakan BBM nonsubsidi atau BBM dengan oktan di atas 90, sementara BBM bersubsidi mengandung oktan 88.

"Karena akan menciptakan karbon lebih banyak dan panas karena pembakaran tidak sempurna," ucapnya.

Selain itu, dia mengatakan pihaknya tidak setuju dengan terkait insentif berupa pengurangan pajak penjualan nilai barang mewah hingga nol persen.

"Dengan PPnBM, seharusnya (harga mobil) di atas Rp100 juta," ujarnya.

Dia mengatakan jika Jokowi-JK terpilih, akan membahasnya dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, DPR serta pihak yang terlibat untuk mengkaji ulang program tersebut.

"Kita harus ajak litbang Kepemperin untuk mendudukan konsep `green car`, harus diperbaiki aturannya," katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai program LCGC sudah tepat serta sejalan dengan perkembangan dunia otomotif di Indonesia.

"Pengembangan produk KBH2 (kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau) yang dicanangkan sejak 2013, sudah tepat dan sejalan dengan perkembangan bisnis otomotif dewasa ini," kata Hidayat.

Dia menambahkan kendaraan LCGC di Indonesia juga turut serta mendongkrak kinerja ekspor otomotif Indonesia, karena sudah ada dua merek yang melakukan ekspor yakni Agya (dengan nama Wigo) serta Karimun Wagon R dengan nama yang sama.

"Dengan semakin meningkatnya kualitas produk, ditambah semakin diminato produk KBH2 produksi Indonesia, maka saya yakin ekspor produk otomotif nasional akan menigkat," tuturnya.

Pada 2012, ekspor kendaraan utuh atau CBU mencapai 125 ribu unit sedangkan pada 2013 mencapai 170 ribu unit. Sedangkan ekspor kendaraan terurai atau CKD mencapai pada tahun 2012 mencapai 100 ribu dan 2013 sebanyak 105 ribu unit.

Pemilu Presiden 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yati Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.(fr)

Tidak ada komentar: