Senin, 16 Juni 2014

Kartu Sehat dan Kartu Pintar

Fadli Zon: Indonesia Tidak Butuh Kartu Sehat dan Kartu Pintar

Senin, 16 Juni 2014 | 15:49 WIB
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Calon Presiden nomor urut 2 Joko Widodo memberikan visi misi dalam debat capres 2014 putaran kedua, di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Minggu (15/6/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik rencana program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang akan diusung calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi), jika terpilih dalam pemilu presiden mendatang. Menurut Fadli, kartu tersebut tidak substansial dan hanya sesuatu yang dibuat-buat.
"Ya, kan kartu itu bisa saja dibuat-buat. Saya kira kalau kesehatan itu kan yang penting gratis. Sekarang kan ada BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan). Itu salah kalau harus pakai kartu baru lagi, kan tinggal disempurnakan, supaya kalau masyarakat miskin mau ke rumah sakit harus diterima," ujar Fadli di Jakarta, Senin (16/6/2014).
Hal yang sama, menurut Fadli, berlaku untuk Kartu Indonesia Pintar. "Kalau kartu pintar kan sudah ada wajib belajar yang dibiayai APBN. Sudah ada BOS (Bantuan Operasional Siswa). Indonesia tidak butuh lagi kartu-kartuan. Sudah ada wajib belajar dibiayai APBN. Tinggal kita mantapkan apa yang sudah ada," ujarnya.
Dua program tersebut sudah disosialisasikan Jokowi ketika kampanye di daerah, terakhir ketika debat capres di Jakarta, Minggu (15/6/2014) malam. Program tersebut merujuk program serupa yang sudah diimplementasikan ketika memimpin Kota Surakarta dan DKI Jakarta.

Tidak ada komentar: